BAB 1
Bagian 1
“Ujung Dunia”, Air
Terjun Tritonis
Splash,
splash!
Air memercik ke semua arah ketika Izayoi berjalan ke tepi sungai.
Sambil memegang
tunas kecil berwarna kuning muda di tangannya, ia pergi untuk mengambil headphone
dan seragam sekolah yang ia lepaskan sebelum menyelam ke dalam sungai, lalu
mengenakannya dengan sempurna. Izayoi kemudian menggelengkan kepalanya untuk
menyingkirkan air yang menempel di rambutnya, berbalik dan duduk di tepi sungai
sambil bertanya kepada Kuro Usagi.
“Kuro Usagi, apa kau yakin ini adalah Aqua
Fran?”
“Yes!
Itu sudah pasti adalah Aqua Fran!”
Kuro Usagi mengarahkan
jari telunjuknya dan membalas dengan imut saat Izayoi mengangguk.
“Begitukah? Sepertinya memusatkan pada daerah
sungai yang paling subur dan lebat adalah pilihan yang tepat. Jadi, tinggal
membuat benda ini mekar dan game-nya akan selesai…… tapi game ini sama sekali
tidak memiliki metode tertentu untuk syarat kemenangannya?”
Tampang kesulitan (yang jarang)
muncul di wajah Izayoi ketika dia duduk di atas sebuah batu besar sambil
melemparkan kuncup bunga sewarna rumput ke atas kepalanya dengan ringan.
Apa yang dia maksud adalah metode untuk syarat
kemenangan, berkaitan dengan Gift Game saat ini yang sedang dia ikuti.
<<GIFT GAME: “BUNGA DI ATAS DANAU”>>
Peserta: Sakamaki Izayoi dari “No Names”
Game Master: “Penguasa Air Terjun Tritonis”,
Shirayuki-hime
Syarat Kemenangan:
*Dapatkan Aqua Dran dan buat dia mekar.
Kondisi Kekalahan:
*Pemain tidak dapat memenuhi syarat
kemenangan hingga tengah hari.
*Pemain tidak lagi memiliki syarat untuk
menyelesaikan game.
Detail Stage:
*Pemain tidak boleh melewati radius satu
kilometer dari Air Terjun Tritonis.
*Host telah memastikan bahwa Aqua Fran dapat
dimekarkan di area Game.
Sumpah: Berdasarkan peraturan, peserta
dari Gift Game bersedia mempertaruhkan harga diri mereka dan bendera dari
komunitas yang bersangkutan.
Membaca sekilas isi dari [Geass Roll] sekali
lagi, Izayoi memiringkan kepalanya.
“Memintaku untuk membuat Aqua Fran
mekar……Karena Aqua Fran adalah bunga eksklusif di Little Garden, aku tidak bisa
bilang bahwa aku memiliki pengetahuan yang cukup tentang ini.”
“Ah……meskipun Kuro Usagi datang bersama
Izayoi-san ke Game, tapi dia tidak bisa memberitahumu mengenai detailnya sebagai
wasit ……tapi Kuro Usagi dapat menjamin bahwa Game ini sudah pasti sah. Jadi,
sisanya tergantung padamu, Izayoi-san!”
“Berusahalah‼!” —Mengabaikan teriakan penyemangat dari
Kuro Usagi yang ia anggap hanya angin lalu yang melewati telinganya,
Izayoi menyisir rambutnya ke belakang dan berbaring di atas batu besar.
Secara perlahan,
air merembes ke dalam jaket sekolah yang Izayoi pakai. Rembesan itu mengalir
dari kausnya yang sudah basah kuyup ketika dia menyandarkan punggungnya ke
permukaan batu, dan itu adalah perasaan mengerikan yang tak terlukiskan bagi
Izayoi. Hal
tersebut sangat buruk hingga berendam dalam sungai jauh lebih nyaman daripada
ini.
Terlebih lagi, cuaca cerah hari ini sempurna
untuk berenang.
Meskipun arus saat ini kuat, keadaan itu
menyenangkan dalam beberapa artian.
Di bagian berawa
sungai di mana aliran airnya jauh lebih lambat, Izayoi telah melihat banyak tanaman
dan makhluk aneh selain Aqua Fran yang berkembang pesat di area tersebut, yang
tidak pernah ia lihat sebelumnya. Dan hal tersebut membuatnya
penasaran karena rasa haus akan pengetahuannya serasa tergelitik.
Jika bukan karena Gift Game, melewati hari dengan mendengarkan suara tenang
aliran air sambil memeriksa spesimen yang dia ambil dari sungai mungkin dapat
membuat perasaan menjadi santai dan menyenangkan.
(………Kalau Ojou-sama dan Kasukabe melihatnya,
mereka pasti akan berkata “Seperti orang tua saja.”)
Terus melihat ke langit, dia mengeluarkan tawa
serak yang singkat. Di mata orang lain, ini mungkin hobi orang yang
sudah tua, tapi Izayoi tidak menyetujui cara berpikir yang
seperti itu.
Akan selalu menjadi kesenangan untuk
menyelidiki hal-hal yang belum diketahui, tidak peduli
bidang apa yang akan dituju.
Untuk dapat
merasakan pengalaman yang belum pernah kau alami sebelumnya, hal itu
merupakan daya tarik khusus.
Izayoi selalu merasa orang-orang yang tidak
tertarik dengan keindahan semacam itu, mungkin saja malah mereka yang menua.
Tapi rasa ingin tahunya saat ini telah
difokuskan pada tunas kuning muda Aqua Fran yang ada di tangannya.
(Menurut O-Chibi-sama, bunga ini dapat
memurnikan dan membersihkan air. Melihat air yang ada di jalan-jalan sampai ke air
mancur, semuanya mengalir terus menerus. Dari hal ini, aku bisa segera
menebak tempat yang rimbun akan berada di sisi sungai, tapi…)
Pikirannya terputus.
—Berada dalam Gift Game yang dibuat oleh Raja
Iblis, bukanlah sebuah persyaratan untuk memikirkan
apakah pesertanya cukup berpengetahuan pada subjek yang ada atau tidak.
—Gift Game adalah permainan yang dibuat untuk
para Dewa dan Iblis sehingga pengetahuan atau kekuatan peserta tidak pernah
menjadi faktor pertimbangan ketika menciptakan permainan. Selain itu, asal-usul
dari Gift Game adalah [Berbagai Ujian yang Diberikan kepada Ras Manusia oleh
Dewa-dewa Asura] yang telah dimodifikasi. Dengan kata lain, sekalipun kemampuan
atau pengetahuan peserta tidak berada dalam level yang cukup, itu hanya akan diperhitungkan
sebagai kekalahan peserta karena tidak berpengalaman dan tidak melewati
pelatihan yang cukup.
Karena alasan di atas, merupakan hal yang masuk akal jika menggunakan tanaman unik dari dunia Little
Garden untuk dipakai sebagai ujian bagi Sakamaki Izayoi yang datang dari dunia
lain. Dan Izayoi dengan mudah menyimpulkan bahwa dia tidak cukup berpengetahuan
mengenai dunia ini.
(Bahkan, untuk membuat bunga ini mekar dalam
waktu yang singkat…itu bahkan tidak mungkin.)
Memang, di sinilah masalah muncul.
Aturannya secara jelas menyatakan bahwa Aqua
Fran harus dimekarkan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Untuk memenangkan permainan, seseorang harus memekarkan
bunganya dalam batas waktu tersebut.
Meskipun sebuah
tanaman secara individual memiliki waktu dan tempat yang unik untuk mekar berdasarkan
perubahan musim, tapi kebanyakan kuncup bunga akan membutuhkan setidaknya tiga
sampai empat jam untuk mekar dan total waktu yang tersedia adalah sejam,
berharap supaya bunganya mekar adalah hal yang mustahil.
(Hmmm, ini akan menjadi pelanggaran dalam game,
tapi Kuro Usagi meyakinkan bahwa tidak ada masalah. Jadi itu berarti akan ada
cara khusus untuk membuat bunganya mekar.)
Namun, jika diperlukan metode yang unik untuk
memekarkannya adalah kebiasaan dari bunga ini, Izayoi kekurangan pengetahuan
tentang bagaimana menyelesaikan game ini.
Oke,
jadi apa yang harus kulakukan? Izayoi terus menatap langit sambil berbaring
di atas batu dan memeras otaknya.
Kuro Usagi melompat dengan *Doing* dan membungkuk di atas wajah
Izayoi ketika dia berkata: “Ada apa? Apa kau menyerah?”
“Jangan bercanda, jika aku menyerah, itu
berarti aku mengaku kalah pada Nona dan Kasukabe. Dan ini adalah sesuatu yang
tidak akan kubiarkan terjadi.”
Izayoi menanggapi tanpa ragu dengan sebuah
dengusan.
“Ya, sepertinya tidak mungkin baik-baik
saja~” Kuro Usagi hanya bisa tersenyum kecut.
Ngomong-ngomong, kenapa Izayoi berpatisipasi
dalam Gift Game ini?
Alasannya,
itu terjadi beberapa hari yang lalu.
Bagian 2
— Itu terjadi sebulan setelah menghadapi
Black Percher (Pest).
Izayoi dan yang lainnya berada di komunitas
mereka dan sedang mendiskusikan rencana ke depan di Aula Konferensi [No Name].
Sebuah meja
panjang berada di tengah-tengah aula, dan dimulai berurutan dari ujung meja
duduk Jin Russel, Sakamaki Izayoi, Kudou Asuka, Kasukabe Yō, Kuro Usagi, si
pelayan, Leticia, dan ‘ibu’ (di bawah umur) kelompok dan si gadis rubah, Lily.
Penyusunan duduk ini dilakukan atas dasar
formalitas di No Name.
Duduk di posisi komando kedua tak lain adalah
Sakamaki Izayoi, karena berbagai tindakan seperti mengamankan sumber air dan
juga mengambil kembali rekan yang hilang, dll. Duduk di sebelahnya adalah Kudou
Asuka yang meskipun tampak sedikit jengkel, tapi dia tidak mengatakan keberatan
akan hal itu.
Adapun orang yang
menjadi pemimpin mereka, yaitu Jin yang mewakili Komunitas, sedang duduk dengan
ekspresi kaku dan gugup di wajahnya.
Melihat sikap Jin, Izayoi tertawa pendek dan
keras sebelum mengomentarinya:
“Ada apa? Walaupun kau sedang duduk di kursi
yang lebih tinggi dariku, kenapa kau terlihat sangat tidak nyaman?”
“Ka-karena ini adalah kursi pemimpin? Jadi
tegang itu sudah jelas…”
Jin mencengkeram jubahnya erat-erat sambil
menyahut, tapi bukan itu satu-satunya alasan.
Menurut kebiasaan umum di dunia Little
Garden, untuk seseorang duduk di posisi teratas, itu harus ditentukan atas
dasar [Mampu berpatisipasi pada Ujian bagi Komunitas]. Selain itu, ada juga
jumlah [Kontribusi], [Dedikasi], dan [Pengaruh], dll yang harus dimiliki juga.
Dan karena Jin belum mencapai apapun yang
dapat dihitung sebagai kemenangan dalam pertempuran atau semacamnya, sudah
jelas dia akan merasa minder pada yang lain.
Mendengar
perkataan Jin yang jelas ditutup-tutupi dan tidak sungguh-sungguh, bahu Izayoi
terkulai, tampak kesal dengan tingkah laku Jin.
“Sudah kubilang,
O-chibi-sama, aku sudah mengatakannya berkali-kali bahwa sekarang kau adalah
pemimpin “No Name”, artinya sekarang kau layak menanggungnya. Semua kemenangan
kita telah berada di bawah bendera dan namamu ketika kita menyebarkan beritanya
ke luar sana. Jika kau yang sudah dikenal luas di luar sana bahkan tidak bisa
duduk dengan benar di kursi pemimpin, maka itu akan jadi sangat aneh.”
“Yes! Seperti yang Izayoi-san katakan!
Malahan, hadiah permainan bulan ini semuanya telah dikirim dengan nama Tuan Jin
sebagai penerimanya!”
Ta Da! Kuro Usagi
mengeluarkan tiga surat tertutup dengan segel lilin lambang komunitas yang
berbeda untuk ditunjukkan kepada semua orang. Yang mengejutkan, dua dari mereka
tidak dikirimkan kepada Peserta tapi merupakan undangan bagi mereka untuk hadir
sebagai “tamu kehormatan”. Dan perlakuan seperti itu belum pernah terjadi
sebelumnya pada komunitas seperti No Name karena mereka bahkan tidak memiliki
bendera.
Kuro Usagi terlihat bahagia ketika dia
tersenyum dan dengan hati-hati memeluk ketiga surat undangan itu ke dadanya.
“Ini telah menjadi tiga tahun yang pahit…dan
akhirnya Komunitas kita mulai menerima surat undangan dan itu dialamatkan
kepada nama Tuan Jin! Jadi angkatlah kepalamu dan busungkan dada ketika kau
duduk di posisi teratas, ya?!” Kuro Usagi menjadi lebih bersemangat daripada
biasanya.
Tapi Jin kelihatan jauh lebih tertekan sebagaimana dia
menundukkan kepalanya lebih rendah.
“Tapi itu…”
(…Bukanlah usahaku.)
Jin akan menyelesaikan kalimatnya, tapi
disela oleh Asuka.
“Jadi apa? Kenapa kita berkumpul di sini hari
ini? Untuk membahas surat undangan tersebut?”
“Y...Ya, tidak perlu dikatakan lagi. Tapi
sebelum kita membahas tentang surat undangan itu, aku ingin semuanya tahu
tentang situasi Komunitas kita saat ini, dan karena itulah
memanggil semua orang hari ini…… Lily, Kuro Usagi, silakan berikan laporan
kalian.”
“Mengerti.”
“Um…um, saya akan mencoba
yang terbaik.”
Jin menanggalkan ekspresi muramnya ketika ia
melihat ke arah Lily dan Kuro Usagi, mendesak
mereka dengan tatapan matanya.
Merapikan pakaian kerja ala Jepangnya, Lilly
menegakkan tubuh ketika dia mulai membacakan laporan.
“Nah…… jika kita melihat jumlah tabungan,
kita saat ini berada dalam keadaan baik-baik saja untuk jangka pendek. Saya
rasa jika kita mempertahankan gaya hidup kita dengan standar sederhana yang paling
minimal, kita akan baik-baik saja untuk sekitar setahun, bahkan ketika terjadi
hal yang terburuk.”
“Eh? Kenapa tiba-tiba masalahnya menghilang.?
“Karena menurut evaluasi Raja Iblis bulan
lalu, «Black Percher» yang Izayoi-sama dan yang lainnya berhasil kalahkan,
berada di peringkat 5-digit. Selain itu, pertempuran tersebut ditugaskan oleh
[Floor Master] sendiri pada kita, sehingga jumlah
imbalannya juga berkembang jauh. Dan itulah yang Shiroyasha-sama
informasikan kepada kita. Untuk itu, untuk beberapa waktu ke depan, kita semua
akan makan kenyang, kenyang!”
Lily dengan riang mengatakan itu
sambil mengibas-ngibaskan ekornya.
Namun, Leticia yang duduk di sebelahnya mengerutkan
kening dan menegurnya ringan:
“Lily, jangan bicara seperti itu.”
“Oh…Ah! Ma…maaf!”
Lily yang
menyadari cara bicaranya terlalu santai, menundukkan kepala saat telinganya
memerah dan ekor kebanggaannya mengibas kebingungan.
Yō tersenyum simpul ketika dia mendorong Lily
untuk melanjutkan:
“Lima Digit… Apakah itu mungkin dari
komunitas [Grim Grimoire Hamelin] yang tanpa Markas Besar?”
“Um. Biasanya, hal itu tidak mungkin untuk
mendapatkan angka jika hanya terdiri dari tiga anggota. Tapi dikatakan bahwa
evaluasinya didasarkan pada kenyataan bahwa [Black Death Demon Lord] adalah
Dewa kelas roh dan level dari Gift Game ini cukup sulit sehingga membuat
komunitasnya diakui sebagai 5-digit.”
Mendengar ini untuk pertama kalinya, Izayoi
menjadi penasaran.
“Oh? Kesulitan dari Gift Game ini juga
berkaitan dengan angka?”
“Yes! Apa yang kita sebut sebagai Gift Game
awalnya adalah ujian yang ditetapkan oleh para Dewa dan Buddha untuk
mengaruniakan berkat mereka kepada para penantang. Sementara di dunia Little
Garden, ujian yang disederhanakan tersebut telah dimodifikasi oleh formalitas
yang disebut Gift Game, sedangkan tingkat kesulitan dari Game secara langsung
diwakili oleh level kekuatan sang Host.”
*MhmMhm* Izayoi menganggukkan kepalanya
sambil mendengarkan penjelasan Kuro Usagi.
— Dikatakan bahwa di Little Garden, ranking
dari Komunitas tidak meningkat hanya karena memiliki banyak anggota yang kuat.
Selain dari 7-digit yang merupakan yang
terendah dari lantai bawah, setiap lantai memiliki aturannya sendiri untuk
dipenuhi.
“Meskipun ada
banyak cara untuk dipromosikan, tapi ayo
kita berikan contoh untuk menyederhanakannya — [Jika kita ingin naik ke
level 6-digit, kita harus memenuhi ujian yang diberikan oleh Floor Master.],
[Jika kita kita
ingin naik ke level 5-digit, kita harus memiliki 3 komunitas dari 6-digit d
bawah kita, menggantung bendera kita pada semua Gerbang Luar dan dapat menjadi host
dari Gift Game di mana seratus atau lebih komunitas atau peserta berada di
bawah sumpah pada bendera kita]…umm, kupikir ini seharusnya sudah cukup.”
Jadi pada
dasarnya,
Komunitas
6-digit, mengharuskan kemampuan untuk berpatisipasi sebagai pemain, sementara Komunitas
5-digit, mengharuskan Komunitas untuk memiliki kemampuan menjadi host Game.
Dan itu juga berarti—[Kewenangan dari Host
Master] yang Raja Iblis 6-digit gunakan akan sangat berbeda dalam skala dan
kualitasnya dari yang Raja Iblis 5-digit gunakan.
Kuro Usagi menempatkan jarinya dan
menambahkan dengan serius:
“Perbedaan antara seorang Raja Iblis 6-digit
dan seorang Raja Iblis 5-digit adalah seperti langit dan bumi. Jika kau
menghadapi Raja Iblis ranking 6-digit, masih ada
kemungkinan untuk
mengalahkannya dengan sekelompok grup yang terdiri dari anggota-anggota kuat
atau sebuah organisasi. Akan tetapi, kita tidak punya kesempatan jika kau
menghadapi seorang Raja Iblis ranking 5-digit dengan menggunakan konsep yang
sama. Raja Iblis dari lima digit juga diakui oleh orang-orang yang memiliki
kekuatan seorang [Host] sebagai kekuatan besar yang harus diperhitungkan.
Sebagai contoh, meskipun [Black Demon Lord] yang kalian hadapi adalah wajah
baru di tingkatan Raja-raja Iblis, Gift Game-nya merupakan ujian yang cukup
jahat hingga dapat menutupi seluruh dunia dalam kegelapan, dengan mengunci Roh
Bintang kelas Matahari.”
Setelah Kuro
usagi menyelesaikan penjelasannya, Izayoi menyetujui keterangan itu dengan
menggunakan nada yang serius dalam perkataannya:
“Yah…kalau Pest lebih mampu, maka kita sudah pasti
akan
mendapatkan akhir permainan ketika Ujian Yuridiksi digunakan untuk menunda
permainan… Kalau dia telah memperkirakan Kuro Usagi memicu Ujian Yuridiksi,
maka itu akan menjadi sebuah prestasi yang patut dipuji… tapi kemampuannya di
meja negoisasi benar-benar parah.”
Izayoi mendengus tertawa karena itu.
Lily mengangkat kepalanya sambil membimbing
perbincangan kembali ke jalurnya:
“Yah…baiklah.
Berkat usaha semuanya yang telah mengalahkan Raja Iblis dari 5-digit, kita
telah mendapatkan hadiah dari permintaan tersebut, dan karena itu Izayoi-sama
dan yang lainnya, akan diberikan Gift lain selain kompensasi materi.”
“Ah? Benarkah?”
“YES! Mengenai hal itu kita akan segera
diberi tahu, jadi silakan tunggu!”
“Oh?” Izayoi membalas dengan nada gembira dan
dua orang lainnya juga memiliki reaksi yang
sama.
Meskipun tidak diketahui Gift apakah itu,
tapi mengingat bahwa perlu menundukkan seorang Raja Iblis untuk
mendapatkannya, itu pastilah sesuatu yang “menarik”. Jin juga menganggukan
kepalanya dengan senang, meminta Lily untuk melanjutkan laporannya.
“Baiklah, Lily, bisa kau informasikan pada
kami situasi dari pemulihan kembali pertanian kita?”
Begitu Jin menyelesaikan kalimatnya, wajah
Lily semakin cerah dan tampak bersinar saat ia memulai laporannya dengan semangat
yang sangat berbeda:
“Y……Ya! Ini luar biasa! Berkat usaha setiap
hari Deen dan Mel, pertanian kita sudah terbentuk ulang 25%
menjadi tanah yang baik untuk ditanami! Jika ini berlanjut, produksi persediaan
makanan dari lahan kita akan menjadi lebih dari cukup! Meskipun kita perlu sedikit
waktu lagi untuk merapikan seluruh lahan pertanian dan area perkebunan, tapi
jika kita memprioritaskan pada sayur-sayuran, umbi-umbian dan
buah, saya pikir kita akan dapat memanen hasilnya dalam waktu beberapa bulan!”
Telinga Lily menegak senang karena merupakan
suatu keajaiban bahwa tanah No Name yang tadinya tandus dan seperti gurun
sekarang pulih dengan kecepatan tinggi.
Melihat ekspresi bahagia Lily, Asuka juga
menepuk-nepuk rambutnya dengan bangga.
“Tentu saja, Deen dan Mel bekerja keras tanpa
henti, jadi sudah jelas proses pembangunan ulang lahan pertaniannya memberi
hasil yang sangat baik.”
“Fufufu.” Asuka tertawa ringan.
— Mel dan Deen yang dia maksudkan adalah
rekan baru Asuka yang membuat kontrak dengannya; Peri dengan topi
lancip dan sehelai gaun, Mel yang memiliki level roh dari penyelesaian
perkembangan lahan; dan golem logam yang
terbuat dari logam-dewa yang langka, Deen yang dapat bergerak selamanya.
Alasan mengapa Asuka duduk di sebelah Izayoi
sudah jelas karena dia juga telah berhasil mencapai prestasi yang
besar dalam hal pertanian.
Meskipun air yang tersedia merupakan hasil dari
Gift yang Izayoi dapatkan, penyuburannya sukses karena kehadiran Asuka yang
berperan dengan bantuan Gift Earth Fairy dan kekuatan besar bertenaga kuda yang
membajak lahan.
“Mereka sangat bekerja keras, terutama Deen.
Setiap malam, selain saat Asuka-sama pergi untuk berpatisipasi dalam Gift Game,
dia selalu berada di ladang untuk membersihkannya! Dan bekerja tanpa lelah
untuk mencampur bibit dan material bangunan lama yang dibusukkan oleh Mel, itu
bantuan yang sangat besar!”
“Fufu, dapat merasakan kebahagiaan dari orang
lain itu menyenangkan.”
“Hati-hati jangan sampai membuat bawahanmu bekerja
berlebihan, Nona.”
Izayoi menanggapi Asuka dengan sinis.
Mengambil kesempatan sebelum suasananya
memburuk, Kuro Usagi cepat-cepat mendesak agar diskusinya segera dilanjutkan.
“Bi-bisakah kita kembali ke topik utama?
Pertanian berjalan dengan baik, jadi aku berpikir untuk membuat sektor khusus
untuk tanaman khusus.”
“Sektor khusus?”
“Yes! Itu adalah area di mana kita dapat
mengembangkan pohon-pohon roh atau tanaman roh seperti…”
“Tumbuhan Mandragora?”
“Tumbuhan Mandrake?”
“Tumbuhan Pemakan Manusia?”
“Yes♪ Tu-tunggu sebentar, yang terakhir itu aneh‼? Kita tidak bisa membiarkan anak-anak
merawat sesuatu yang berbahaya seperti “tumbuhan Pemakan Manusia”! Mandragore
dan Mandrake adalah spesies berbahaya yang dapat membunuh seketika, jadi itu tidak
boleh sama sekali!”
“Oh, benarkah? Jadi kita hanya punya satu kesepakatan. Bagaimana
kalau Pemakan Kelinci?”
“Apakah pelecehan itu diarahkan ke Kuro Usagi?”
“Kenapa kalian harus memprovokasi Kuro Usagi?”
UuRiaaa! Telinga Kuro Usagi sekarang setengah menegak
karena marah.
Bahu Leticia merosot putus asa saat ia
mencatat hasil diskusi yang tidak akan membuat kemajuan jika dibiarkan seperti
ini. Jadi, dia menoleh pada Izayoi dan yang lainnya lalu memberikan petunjuk
langsung:
“Pada dasarnya, Tuan (para Nona dan Tuan)
perlu mendapatkan tanaman dan ternak yang tepat.”
“Ternak? Seperti domba dan sapi?”
“Tepat. Kebetulan, Aliansi [Draco Greif] dari
Sisi Selatan baru saja mengirimkan surat undangan ke Festival Panen. Karena ini
Perayaan yang diadakan oleh sebuah Aliansi, maka pasti akan ada cukup banyak
kumpulan produk pertanian seperti ternak dan akan ada banyak Gift Game dalam
waktu yang sama. Beberapa dari permainan itu memilki hadiah seperti bibit
langka dan ternak. Dan itu akan menjadi kesempatan bagus untuk meningkatkan
produktivitas kita.”
“Jadi begitu!” Dengan itu, anak-anak
bermasalah tersebut mengangguk.
Membuka segel di surat undangan Aliansi
[Draco Greif], Kuro Usagi memberi ringkasan singkat dari isi surat tersebut
setelah membacanya dengan cepat.
“Surat undangan kali ini adalah harapan bagi
kita untuk berpatisipasi dalam perayaan Malam Festival Panen dan biaya
perjalanan serta akomodasinya akan ditanggung oleh Host. Melihat dari sudut
pandang bahwa kita adalah [Komunitas No Name], ini bisa dianggap sebagai
perlakuan VIP yang jauh melebihi perkiraan! Lokasinya adalah salah satu tempat
dengan pemandangan terbaik di Selatan: [Air Terjun Underworld]! Daya tariknya
tidak kalah dengan [Ujung Dunia] dengan Pohon Besar dan sungai jernih yang akan
dipakai sebagai stage! Kuro Usagi jamin kalian semua pasti akan
bersenang-senang!”
Kuro Usagi mengatakan hal tersebut
sambil membusungkan dadanya. Hal yang langka baginya untuk sangat
merekomendasikan dan memuji sebuah tempat seperti itu.
Izayoi dan yang lainnya saling bertukar
pandang sebelum akhirnya menoleh pada Kuro Usagi yang bersemangat, lalu berkata
dengan sinis:
“Oh……Sampai mendapat jaminan dan pujian
tinggi dari [Bangsawan Little Garden], itu pasti sangat bagus. Kurasa itu pasti
sebuah stage yang cukup hebat, ya ‘kan?...... Bagaimana menurutmu, Nona?”
“Araa, pasti! Bagaimanapun, ini amat
direkomendasikan oleh [Bangsawan Little Garden]! Pasti mempesona dan penuh
dengan mistis……ya ‘kan, Kasukabe-san?”
“Un. Tapi jika rekomendasi Kuro Usagi tidak
memuaskan…kita hanya perlu memanggilnya [Bangsawan Little Garden(lol)] mulai
saat itu.”
“Huh?! [Bangsawan Little Garden(lol)]??!
Apa-apaan dengan nama konyol yang terdengar seperti sesuatu yang dibuat untuk
beberapa orang dari garis keturunan Bangsawan bodoh itu?
Kami [Kelinci Bulan] adalah bangsawan berdarah murni yang memiliki integritas
moral, hati yang mulia, murni dan suci, yang rela berkorban demi dedikasi
kami!”
“Bangsawan yang mempertaruhkan hidup demi
dedikasi mereka sangat terdengar mencurigakan untukku.”
Izayoi tertawa keras ketika dia meledek Kuro
Usagi dan gadis itu menggembungkan pipinya dengan kesal,
memalingkan kepalanya tampak marah.
Jin tersenyum khawatir pada pemandangan di
hadapannya sebelum terbatuk sedikit agar
mendapatkan kembali perhatian.
“Ngomong-ngomong, berkaitan dengan gambaran
besar arah Komunitas kita, kita telah menyelesaikan sebagian besarnya……tapi ada
satu masalah yang tersisa.”
“Masalah?”
“Ya, festival tersebut berlangsung selama 20
hari dan termasuk dengan malam festival, totalnya menjadi 25 hari dan hampir
sebulan. Permainan dalam skala ini langka dan jika mungkin, aku ingin kalian
semua untuk berpatisipasi, tapi aku tidak bisa mengambil resiko membiarkan
kekuatan utama kita meninggalkan Komunitas tanpa pertahanan, jadi aku berharap
ada seseorang yang akan tinggal bersama Leticia di sini……”
“Bukan aku.”
“Bukan aku.”
“Bukan aku.”
Anak-anak bermasalah itu
segera menjawab tanpa sedikit pun keraguan.
Mau tidak mau,
Jin menelan
sisa kata-kata yang tidak berhasil keluar dari mulutnya tepat waktu dan
sementara itu ketiga anak bermasalah, mereka menatapnya dengan acuh tak acuh
seakan jawaban mereka memang sudah jelas.
Akan tetapi, ini adalah masalah di mana ia
tidak boleh menyerah. Jelas karena Komunitas mereka telah mulai mengumpulkan
kekuatan yang sebenarnya sehingga bagian pertahanan adalah area yang penting
untuk diperkuat. Bagaimana pun, ada kemungkinan komunitas-komunitas
jahat seperti [Fores Garo] akan menculik anak-anak;
atau Raja Iblis yang memunculkan bencana alam di Little Garden muncul.
Jin mencondongkan tubuhnya ke depan saat ia
memberikan saran pada Izayoi dan yang lainnya:
“Kalau begitu, bisakah aku meminta semuanya
agar setidaknya bersepakat untuk beberapa hari ketika kita semua bersama?”
“Apa maksudmu?”
“Kita akan mengirimkan dua orang dari kalian
ke malam festival, dan ketika festival dimulai, yang lain akan bergabung dengan
kalian berdua dan setelah menghabiskan seminggu bersama, hanya dua orang yang
tetap tinggal sementara yang satu harus kembali……… Bagaimana?”
Para anak bermasalah memberikan suara *Uu*
ketika mereka melihat satu sama lain.
“Itu berarti satu orang akan dapat menikmati
semua acara, ‘kan? Lalu bagaimana caranya kita memutuskannya?”
“Yah…”
Tentu saja itu
akan ditentukan oleh orang yang berpengaruh di Komunitas — itu adalah apa yang
Jin ingin katakan tapi dia memutuskan menolaknya karena meskipun itu adalah hal
yang umum bagi masyarakat Little Garden, tapi mungkin tidak begitu halnya bagi
anak-anak bermasalah.
Tepat ketika Jin
dalam keadaan terdesak, mencoba menemukan jalan untuk membujuk mereka, giliran
Izayoi yang mencondongkan tubuhnya untuk mengusulkan rencananya:
“Baiklah, bagaimana kalau kita melakukan
kompetisi kecil untuk memutuskan siapa yang akan pergi ke festival untuk hari
yang terpanjang?”
“Kompetisi?”
“Araa. Sebuah kompetisi kedengarannya
menarik. Kompetisi seperti apa?”
“Bagaimana kalau begini?.....Kita akan lihat
siapa yang mendapatkan paling banyak hadiah dan atau bantuan untuk komunitas
sebelum malam festival? Begitu waktunya habis, kita akan membandingkan
pencapaian kita dan orang dengan hasil terbanyak dan kemungkinan tertinggi
untuk mendapatkan lebih dari 10 hadiah di Festival Panen akan bisa di sana
lebih lama……Bagaimana? Adil dan sederhana ‘kan?”
Asuka dan Yō saling menatap setelah mendengar
ide Izayoi. Dengan syarat seperti itu bisa dikatakan kemungkinannya adalah 50-50.
Dan mereka berdua mengangguk.
“Baiklah. Aku setuju.”
“Un. Aku tidak akan kalah.”
Asuka menyunggingkan senyum tanpa rasa takut
sementara Yō menunjukkan semangat juang saat dia berbicara.
Dan anak-anak bermasalah memulai kompetisi di
antara mereka sendiri untuk pergi ke festival panen [Draco Greif].
Bagian 3
………Dan dengan demikan, kita kembali ke Izayoi
yang sedang melakukan Gift Game dari Shirayuki Hime.
Anehnya, prestasi Izayoi tidak begitu bagus.
Menendang air dengan kaki telanjangnya, Kuro
Usagi menghela napas sambil duduk di tepi sungai, menunggu.
“Tidak disangka, berita dari hasil
pertempuran Izayoi-san telah menyebar bersama dengan evaluasi dari Tuan Muda
Jin……Karena pengalaman tempur yang sudah didengar orang lain saat ini, mau
tidak mau mereka akan menolak untuk mengajakmu dalam permainan, meskipun kau
juga dapat menyalahkan situasi yang tidak tepat. Untungnya,
Shiroyasha-sama telah mempersiapkan permainan untukmu kali ini, tapi untuk
permainan mendatang yang akan mengijinkanmu untuk berpatisipasi, mungkin
tidak akan sering datang…”
“………”
—Itu benar, karena nama Izayoi juga sudah
tersebar luas dengan berita tentang evaluasi terbaru dari Komunitas [No Name].
Sebagai hasilnya, hak Izayoi untuk berpatisipasi dalam permainan telah dibatasi
dan hanya dapat mengandalkan [Thousand Eyes] Shiroyasha untuk memperkenalkan
Game padanya.
Lagi, tidak ingin
menghadapi Izayoi dalam Gift Game itu dapat dimengerti karena kemampuan
tempurnya yang hebat dan catatan mengenai pertempurannya dengan
lawan-lawan sebelumnya itu mengejutkan.
Dewi Ular hebat
yang tinggal di “Ujung Dunia”. Algol, salah satu dari mantan raja iblis kelas
Bintang yang terkuat.
Weser, anak buah yang dipercaya Black
Percher, iblis yang memiliki Gift [Divinity].
Setelah
mengalahkan musuh-musuh berkekuatan luar biasa seorang diri, kekuatan Izayoi
sudah jelas bukanlah milik seseorang yang berada di tingkat rendah.
Bagaimanapun juga, host adalah orang yang
ingin mencari penghasilan, jika mereka tahu mereka akan kalah, mereka tidak
akan membiarkan dia untuk ikut. Dan selain itu, Izayoi hanya sedikit berminat
pada Gift Game mereka yang biasa saja dan membosankan.
Izayoi meregang sedikit, mengangkat bahu dan
melihat ke arah Kuro Usagi.
“Lupakan. Bagaimanapun juga, mengerjai orang
lain bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan, terutama ketika itu mengenai
memaksa orang lain agar melakukan sesuatu untukmu. Tidak ada gunanya merusak
reputasi yang sudah didapat ‘kan? Apalagi, Komunitas kita adalah grup yang
menjunjung tinggi keadilan sementara berjuang untuk tujuan [Mengalahkan Raja
Iblis], jadi untuk menghindari pertempuran yang pastinya akan dimenangkan juga
menunjukkan bahwa kita sangat pengertian dan sebuah situasi yang dapat kita
gunakan untuk keuntungan kita.”
“Kau benar mengenai itu. Tapi apakah Gift
yang didapat dari Game ini dapat membalikkan keadaan pada hasil
peringkat saat ini?”
“Tentang itu? Yah, ini bisa dikatakan bagian
menyenangkan setelah aku menyelesaikan game.”
Izayoi tertawa terbahak-bahak dengan
senangnya.
*Splash
Splash* Akan tetapi Kuro Usagi merasa tidak senang dan
terus menendang air.
Baginya, Kuro
Usagi dapat melihat bahwa Izayoi memiliki kekuatan, dan baginya yang tidak
dapat melakukan game yang setara dengan Izayoi, hal itu sangatlah
menjengkelkan. Karena
Kuro Usagi sangat percaya bahwa Izayoi adalah seseorang yang pasti dapat
membangun namanya sendiri lewat kemenangan di tahap yang jauh lebih besar dari
ini dan mendapatkan hadiah yang sangat langka pada saat yang sama.
Kuro Usagi mengerutkan bibirnya dan menendang
air dengan lebih keras.
“Meskipun kali ini Shiroyasha-sama
mengenalkan game ini padamu dan membantu menyelesaikan masalah…Kuro Usagi masih
tidak puas. Jika kita kalah dalam game di mana kita berpatisipasi, Kuro Usagi
akan dapat menerima kekalahan. Tapi untuk menghapus hak berpatisipasi dalam
game yang akan datang…Ini…Ini seperti—“
“-selalu bergantung pada orang lain.”
Meskipun dia ingin berkata begitu, Kuro Usagi menahan dirinya.
“Ya, ya.” Izayoi menunjukkan
ekspresi yang terlihat kesal karena sesuatu yang mengganggu saat
dia menggaruk kepalanya sebelum menatap mata Kuro Usagi.
“Kuro Usagi.”
“Y…Ya?”
“Aku suka sikapmu yang rendah hati, tapi kau
terlalu pesimis dan itu tidak bagus. Situasi saat ini sangat tidak menarik,
tapi aku sudah bilang, tidak ada yang sia-sia dan hal ini
masih dalam perhitunganku. Jadi bisakah kau berhenti merendahkan diri secara
konyol? Itu menyebalkan.”
*Ah Uu* Telinga Kuro Usagi terkulai saat ia
tidak berani bersuara lagi.
Bagaimanapun, Izayoi sibuk menyelesaikan Game
dan untuk mendengarkan seseorang menggerutu di sampingnya, hal
itu benar-benar mengganggu karena menghalangi proses berpikirnya. Kesampingkan
masalah tentang rasa pesimis, masalah terbesarnya adalah kurangnya pengetahuan.
Tidak ingin mengganggu Izayoi lebih jauh,
Kuro Usagi yang depresi mulai berdiri dan berniat untuk bersembunyi
di hutan sementara waktu.
Melihat Kuro Usagi yang depresi, Izayoi
menghela napas sedikit sebelum memanggilnya.
“Hei, Kuro Usagi.”
“Huh…ya?”
“Ayo makan ikan untuk menu malam ini.”
“Hah?” Kuro Usagi menolehkan kepala dan
mencondongkan telinga kelincinya.
Izayoi menunjuk ke tengah sungai.
“Di sana, kalau kau menangkap ikan di situ
dan membakarnya, rasanya pasti enak. Kalau aku tidak salah, itu adalah ikan air
tawar Horse-Mackerel. Aku ingin mencobanya…ya?”
Setelah mendengar perkataan Izayoi, Kuro
Usagi tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
“Yes! Mengerti! Malam ini, Kuro Usagi akan
mengabulkan keinginan makan malam Izayoi-san dan bertanggung jawab untuk
memasaknya sendiri!”
“Un. Aku akan menunggu.”
Izayoi tertawa melihat
Kuro Usagi melompat bersemangat ketika dia menuju
ke dalam hutan. Kelihatannya, telinganya dapat
mendengar dalam situasi apapun dari manapun,
dan itu tidak membuat suatu perbedaan ketika kelinci itu meninggalkan
lokasi.
Ngomong-ngomong,
telinga kelinci itu sama seperti biasanya, menunjukkan perasaannya dengan
begitu jelas dari gerakannya, meskipun melihat perubahannya yang tiba-tiba
membuat Izayoi bingung sejenak, namun, Izayoi dapat berkonsentrasi sepenuhnya
sekarang.
Ketika matahari perlahan naik ke langit dan intensitas
sinar matahari yag menyinari hutan kini mulai meningkat, jelas bahwa matahari
akan segera mencapai puncaknya. Berdasarkan perkiraannya, Izayoi menyimpulkan
bahwa sisa waktu yang dimilikinya adalah sekitar 30 menit.
[Jika aku tidak
segera memulainya, waktuku akan habis… Walau begitu, dia tidak punya cukup
petunjuk yang dapat disebut petunjuk sejak awal.]
Beristirahat sejenak
lebih lama, Izayoi menghela napas dan membaca ulang geass roll. Ketika
dia mulai dapat menghubungkan potongan-potongan informasi yang beberapa kali dia
lewatkan, dia menemukan titik kuncinya. Detail penting yang akhirnya muncul dan
Izayoi mulai memiliki beberapa pertanyaan mengenai isi dari [Geass Roll].
(Dinilai dari peraturannya, bagian ini akan menjadi
permainan kepintaran. Jadi aku seharusnya bisa mendapatkan jawabannya kalau aku
menempatkan semua potongan informasinya bersamaan dan membandingkannya dengan
referensi silang.)
Bagian pertama yang Izayoi sadari sepenuhnya
adalah nama dari permainan, “Bunga di Atas Danau”.
Apa yang dapat dikonfirmasi adalah Aqua Fran
adalah tanaman yang hanya tumbuh di atas tepi sugai. Tapi permainan ini
menandai “Bunga di Atas Danau”. Ini berarti adalah perbedaan antara “danau” dan
“sungai” yang menunjukkan pada lingkungan khusus yang terlibat.
Hal kedua adalah kondisi keberhasilan. Di
sini hanya dituliskan sebagai “Dapatkan Aqua Fran dan buat dia mekar”, tidak
ada yang lain. Ini sudah jelas ada arti tersembunyi di dalamnya.
Setelah itu, ada perbedaan antara bagian
“kuncup” dan “mekar”.
Oleh
karena itu, “kuncup di atas danau” akan mekar menjadi “bunga di atas danau”.
Dengan kata lain, Aqua Fran akan mekar jika
ditempatkan di atas air.
“Masalah yang paling
utama adalah tiga hal ini.
Jadi kalau aku menghubungkan semuanya…”
·
Apa
yang danau miliki yang sungai tidak miliki?
·
Kuncup
bunga tidak tenggelam tapi jenis yang mekar di atas permukaan air
·
Tidak
ada batasan di mana tempat untuk bunga tersebut mekar
Menyatukan semua informasi bersama-sama,
solusinya menjadi jelas bagi Izayoi.
“Metode untuk memekarkan bunga ini adalah…
[Perubahan kedalaman air], itu berarti aku perlu mengubah lingkungannya. Aqua
Fran hanya hidup di sungai, tapi kalau terjadi gelombang air mendadak seperti
turun hujan, lingkungan akan berubah karena peningkatan kedalaman sungai; atau
bisa juga karena situasi dimana kuncupnya tersapu ke area yang lebih dalam dan
karena insting untuk bertahan hidup yang ada pada bunga, itu akan mengakibatkan
kuncupnya mekar di
permukaan air…Pasti begitu.”
“Tepat.”
“………Hmm?” Izayoi menoleh. Itu adalah suara
yang tak asing baginya tapi dia tidak dapat mengingatnya di mana.
Tapi orang itu adalah seseorang yang belum
pernah dilihatnya.
Rambut hitamnya yang mengilap indah ditahan
oleh jepit bunga tiga warna. Wanita itu mengenakan
sebuah kimono putih elegan berpola bunga,
dan ketika dia berjalan dengan langkah agak melankolis, lengan kimononya
bergoyang mengikuti gerakannya. Menatap acuh tak acuh sambil mengamati Izayoi,
dia berjalan mendekat dan berhenti di dekat pemuda itu, di mana poni dan napasnya
dapat menyentuhnya. Wanita
itu menatapnya sambil menyunggingkan senyum yang sangat nakal dan kurang ajar.
“Wah wah, kau benar-benar anak yang aneh. Tidak
hanya memiliki kemampuan untuk membuatku tidak sadarkan diri,
tapi kau juga cerdas. Pantas saja Shiroyasha menunjukkan minat yang besar padamu dan terus-menerus memujimu.”
“…………”
Izayoi
mengedipkan matanya tiga kali untuk menilai ulang wanita cantik yang sedang
berdiri begitu dekat dengannya sampai-sampai mereka dapat merasakan napas satu
sama lain pada wajah mereka.
……tapi sejujurnya dia tidak tahu siapa wanita
itu. Memiliki fitur wajah yang indah dan walaupun
mengenakan kimono, wanita itu masih dapat
menunjukkan bentuk tubuhnya yang
sempurna,
dan meskipun sebagian besar tubuhnya ditutupi pakaian
tebal, itu tetap memberikan sebuah pesona tersendiri.
Laki-laki biasa akan mabuk oleh kecantikan
semacam itu pada jarak dekat dan akan kehilangan akal
mereka.
Tapi sekarang Izayoi hanya penasaran dan ingin
tahu saja, sehingga dapat mengatasi pikirannya yang lain.
“……Siapa kau?”
“Orang yang tidak sopan. Apa kau sudah lupa
pada wanita yang dengan kasar perutnya kau tendang? Atau apakah kau menendang
semua wanita yang kau temukan setelah tiba di dunia Little Garden?”
Setelah mendengar sindirannya, Izayoi
akhirnya ingat. Tidak peduli seberapa lambatnya seseorang berpikir,
mereka seharusnya sudah dapat mengingat kejadian seperti
itu saat
ini.
Izayoi menatap wanita tersebut seraya
melebarkan matanya.
“Kau ular itu? Tapi itu tidak benar, barusan
kau masih ular!”
“Hah. Yah, tidak ada alasan untuk berubah ke
wujud manusiaku. Dibanding hal itu, “ular ular ular ular ular” itu menyebalkan,
seseorang harusnya setidaknya mengingat nama dari Host permainan yang
diikutinya bukan?! Bodoh!”
Mendengarnya, Izayoi melihat ke geass roll. Gulungan
tersebut menyatakan bahwa host-nya adalah Shirayuki-hime.
Izayoi melebarkan matanya.
“Shirayuki-hime… Maksudmu seseorang yang tadinya
adalah kurban hidup di kolam Yasha… ah tunggu, tunggu. Kau adalah orang yang
Shiroyasha berikan kedewaan? Jadi seharusnya ada kuil di sana…?”
“Tentang itu…memangnya kenapa? Sia-sia saja kau bertanya seperti itu. Kau sudah memecahkan permainannya? Cepatlah
dan selesaikan sebelum kau kalah. Masih ada kurang dari lima belas menit
untukmu, kau tahu?”
Walau mengatakan
hal seperti itu, Shirayuki-hime menutup mulutnya saat dia terkikik, sikapnya
sama sekali tidak gugup karena masih percaya akan kemenangannya.
Mudahnya, kuncup
Aqua Fran memerlukan sebuah danau untuk mekar, tapi meskpun kedalamannya tepat
di Air Terjun Tritonis, kecepatan alirannya terlalu kuat dan tidak ada danau
alami di sini. Sebagai
tambahan, semua sungainya mengalir ke “Ujung Dunia”. Meskipun itu adalah Izayoi,
tidak mungkin dia akan selamat jika sampai terjatuh.
Kemudian,
Shirayuki-hime
berbicara dengan lembut di samping telinga Izayoi.
“Kau tahu? Kelihatannya
hal ini tidak baik, Masih mungkin untuk
menyerah sekarang. Kalau kau adalah anak yang baik dan mau meminta
maaf atas ketidaksopananmu, aku bisa memberimu setangkai bunga. Dengan begitu,
kau akan tetap bisa bersikap angkuh di depan Shiroyasha dan gadis-gadis itu, ‘kan?”
“Tidak mungkin. Jika aku berani menyerah pada
gadis-ular sepertimu dan kembali dengan
setangkai bunga yang kau berikan karena kasihan, itu akan membuat Nona tertawa. Lalu dia akan menggantung bunga tersebut dengan sebuah plakat yang
berbunyi ‘Bukti bahwa Sakamaki Izayoi telah mempermalukan dirinya sendiri ada
di sini’ dipasang di ruang konferensi.”
Izayoi bercanda sambil mengangkat bahunya.
Tentu saja Asuka tidak sekasar itu.
…Tapi jika Asuka mendengar ini…
“Kau menginginkan ini? Kau benar-benar
menginginkan ini? Kalau begitu, kita akan mengambil foto kenang-kenangan lalu
membingkainya!”
Meskipun ia mungkin memiliki beberapa syaraf
yang muncul dekat pelipisnya, dia akan menjawabnya
dengan senyuman.
Merasa sedikit sedih karena kehilangan
kesempatan agar mereka diledek bersama di tempat ini, Izayoi melompat turun
dari batu besar tersebut, ketika dia tertawa terbahak-bahak dengan keras.
“Ngomong-ngomong, aku tidak pernah berpikir
bahwa ular tersebut adalah seorang bishoujou
(wanita cantik).”
“Terkejut?
“Tentu saja, tapi ini
adalah bonus yang bagus…… Apa kau masih ingat kontraknya kalau aku menang?” Izayoi
tertawa tanpa takut.
“Hmph.” Shirayuki-hime mengejek. “Tentu
saja…Bahkan, jika kau bisa memenangkan ini……… Aku, Shirayuki-hime, akan berada
di bawah kekuasaanmu dan akan menjadi pelayanmu.”
“Benarkah? Kau akan melakukan apapun yang
kukatakan?”
“Tentu saja. Kau bisa membelah perutku dan
makan hatiku atau kau dapat merobek pakaianku dan mengikatku dengan rantai. Kau
juga bisa menodai kesucianku dan menikmati air mataku…… Selama kau adalah
majikanku, aku akan memuaskan keinginanmu.”
Shirayuki-hime menggunakan kedua tangan dan
menekan dadanya sambil tersenyum menantang, yakin bahwa Izayoi akan kalah.
Izayoi mengangguk, puas dengan jawaban
tersebut dan melihat ke hutan. Kemudian,
dia mengulurkan tangannya, seakan sedang mengukur jaraknya.
“Yah, kurasa aku hanya harus menyelesaikan
masalah mustahil ini……selangkah demi selangkah. Di depan matamu sendiri.”
“Apa?”
“Ah, benar, sebelum aku menyelesaikannya
untukmu… Apa kau tahu mengenai “Kesepuluh Tugas Heracles (Hercules)”? Kudengar
itu adalah sebuah Gift Game yang benar-benar ada di Sisi Selatan.”
“Tentu saja. Sepuluh tugas itu sangat
terkenal.”
Sekalipun mitologinya berbeda, masih dapat
dimengerti bahwa Shirayuki-hime pasti telah mendengarnya.
“Kesepuluh Tugas” dilakukan oleh pahlawan
legendaris, Heracles. Untuk dapat menebus kesalahannya karena membunuh
keluarganya. Dia harus mengalahkan dan menaklukkan
lawan-lawan seperti Lernaen hydra, mares dari Diomedes, Cerberus dan banyak
lagi tugas yang mustahil, sebuah Gift Game yang didasarkan pada mitologi Yunani
dan salah satu permainan tersulit di Little Garden.
“Dan meskipun
telah melakukan sepuluh tugas, Heracles juga diharuskan untuk melakukan dua
lagi, karena dua dari dari sepuluh tugas tersebut dituduh melanggar aturan,
jadi totalnya ada dua belas tugas. Dan tugas kelima adalah “kandang Augean”,
yang dianggap sebagai ujian kecerdasan dan kemampuannya untuk beradaptasi
dengan situasi.
—Persyaratannya
adalah [untuk membersihkan kandang yang memuat 3.000 ternak dalam sehari yang
kelihatannya tidak pernah dibersihkan selama lebih dari 30 tahun].
Dan itu adalah pekerjaan yang menjijikkan dan
memalukan. Jadi apa yang Heracles lakukan? Menggunakan kekuatannya yang luar biasa
besar – Dia . me . mutar . balik .
sungai . dan . mem . biarkan . airnya . mengalir . masuk . dan . mem . buatnya
. mem . bersihkan . kandang . untuk . nya . apa . kau . mengerti?”
Karena Shirayuki-hime telah
mengerti, wajahnya dengan segera memucat ketika Izayoi menampakkan senyum
licik.
“Oi…oi, apa kau serius?”
“Ya, aku selalu serius.”
Izayoi pergi ke
dekat sungai dan mengangkat kaki kanannya lalu menjatuhkannya keras-keras.
Seketika itu juga, sebuah gelombang kejut
yang besar menyapu tepi sungai dan membentuk lubang. Lubang
tersebut terus bergerak dalam garis lurus, terlihat seperti ranjau darat yang
telah ditanam sebelumnya, pecahan-pecahan batu dan tanah terlempar keluar dari
daratan ketika lubang itu terus maju. Kekuatan besar yang terlihat
seperti menembus seluruh hutan berlanjut lebih jauh dan sungai mulai mengalir
ke lubang yang terbentuk oleh benturan juga.
Seolah-olah
sebuah kanal tercipta saat itu juga.
“AHAHAHAHAHAHAHAHAHA” Izayoi tertawa keras
dan melompat ke depan seakan-akan dia ingin berdiri di depan air keruh yang
mengalir deras ke dalam kanal air sambil meretangkan lengannya dan dengan
bangga menyatakan:
“Kalau tidak ada danau di sini, aku hanya
perlu membuat jalur sungai berubah untuk membuatnya ada♪”
Shirayuki-hime terkejut hingga ke titik di
mana kakinya bahkan gemetar.
“Itu benar! Heracles menggunakan kekuatannya
untuk mengubah jalur sungai dan menggunakannya untuk membersihkan kandang dan
ternak Augean‼!”
Jika Izayoi
meniru metode yang digunakan pada “kadang Augean” dan secara harfiah
menghancurkan formasi sungai—tidak diragukan lagi, setidaknya setengah dari
wilayah Shirayuki akan hancur.
Shirayuki-hime bangkit dari rasa terkejutnya
dan menjerit.
“HEI! HENTIKAN ITU ANAK GILA‼!”
Tapi itu sudah sanga terlambat. Izayoi selalu
serius.
Serius hingga dia sangat bersemangat akan hal
itu.
Lagipula, salah
satu mottonya adalah “Tidak peduli apapun yang kaulakukan, apakah itu keisengan
atau bukan, tetaplah serius akan hal itu”. Seserius inilah Izayoi.
Ketika Izayoi
membuat sebuah putaran sebelum menghubungkan tinjunya ke tanah—Pukulan yang akan
memuntahkan keluar sungai dan gunung telah membuat lubang di hutan. Lubang yang terlihat
seperti sebuah kawah gunung berapi. Ketika keributan yang dapat membuat
orang-orang yakin bahwa sebuah gempa sedang terjadi saat ini mulai menyebar ke
sekitar, air yang menyembur dari sungai mulai mengalir seperti air terjun saat
mengisi kawah.
—Penguasa Air Terjun Tritonis sekali lagi
meremehkan dirinya. Atau lebih tepatnya, dia tidak bisa memahami Sakamaki
Izayoi dengan baik.
Sakamaki Izayoi…… Anak yang paling bermasalah
di dunia.
1 Comments
Thanks, Min! ^_^
BalasHapusPosting Komentar