RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN

JILID 1 BAB 2 BAGIAN 1
PENGUNJUNG DARI RUMAH LAMA

 

Pada suatu pagi di Bulan April yang dingin, dua orang terlihat di luar Hagun Academy. Salah satunya adalah Ikki Kurogane; dia mengenakan kaos olahraga dan berdiri di depan gerbang utama, minum dari botol olahraga dengan pundak naik-turun. Satunya lagi adalah Stella Vermillion; jaraknya cukup jauh dan terengah-engah kelelahan, berlari menuju gerbang utama.
Ikki tidak berbakat dalam sihir jadi dia menyiapkan latihan yang berat untuk dirinya sendiri, dan berlari sekitar dua puluh kilometer setiap hari untuk menjaga stamina fisik. Dua puluh kilometer tersebut bukan ditempuh dengan jogging; dia berlari sprint dengan kecepatan penuh dan sering mengubah iramanya untuk memacu jantung dan paru-parunya. Stella, yang sudah menjadi teman sekamarnya tiga hari lalu, juga ikut dalam rutinitas harian ini.
Pada hari pertama, Stella pingsan di tengah jalan. Hari kedua, dia muntah. Karena itu, Ikki mulai menyamakan kecepatannya dengan Stella hari ini, hari ketiga.
"Bukankah aku bilang jangan pedulikan aku!?"
Tetapi ketika dia menurunkan kecepatan, Stella berteriak pada Ikki dengan intensitas yang belum pernah dia lihat, jadi dia berlari seperti biasa lagi. Dan hari ini, walaupun memakan waktu, Stella berhasil mencapai Ikki.
…Sesuai dugaan, Stella benar-benar luar biasa.
Melihat Stella terhuyung-huyung, Ikki mengagumi sosoknya. Dia mempunyai bakat yang luar biasa dalam sihir, tetapi juga melatih fisiknya setiap hari. Ikki harus mengakui bahwa dia terus berkembang tanpa bergantung pada bakatnya.
"Haa, haaaa―! Goooaaal…."
"Bagus sekali."
"A-Aku baik baik saja… Ka-Kalau cuma segini―"
DIa begitu kelelahan sampai bajunya basah oleh keringat. Itu adalah kemauan yang luar biasa, Ikki menyaksikan Stella bernafas berat, dan menawarkan minuman yang baru dia minum.
"Ini, mau?"
Stella memandang botol itu dengan muka bingung.
"Eh, itu… ciuman tidak langsung…."
"Ada yang salah? …Oh, maaf. Kamu tidak mau menggunakan botol yang digunakan laki-laki."
"A-Aku tidak bilang ada yang salah! Justru sebaliknya!"
"Sebaliknya?"
"Ti-Ti-Tidak apa-apa, idiot! Sini berikan itu!"
Ah, dari semua tempat, dia minum dari tempat bekas mulutku menempel.
Stella mengabil botol itu dengan muka lebih merah ketika berlari, dan Ikki tidak cukup cepat untuk mengatakan itu. Merasa sedikit bersalah, dia menghindari pandangan Stella dan melihat gerbang utama Hagun Academy, di sana ada papan yang menandakan acara sekolah yang akan segera diadakan.
"Upacara pembukaan, akhirnya."
Sedikit personal bagi Ikki. Tahun lalu sudah berlalu, tetapi tahun ini akan berbeda karena Kurono Shinguuji, direktur yang baru, memberikan semua murid kesempatan untuk belajar. Dia bisa merasakan bahwa dia menantikan apa yang akan terjadi. Dan juga―
"Kamu terlihat gembira, Ikki."
"Benarkah? Sebenarnya, ada seseorang yang mau aku temui."
"…Aku harap kamu bukan membicarakan seorang perempuan?"
Eh? Aku merasakan nafsu membunuh.
"Hmm, Benar dia perempuan, tetapi―"
"Selamat tinggal."
"Tunggu, tunggu! Letakkan Lævateinn dan dengarkan dulu! Aku berbicara soal adikku!"
"Adik? Dipikir-pikir, kamu membicarakan sesuatu tentangnya saat berduel."
"Ya. Dia masuk tahun ini sebagai murid tahun pertama. Aku belum menghubunginya lagi sejak lari dari rumah, jadi aku cukup senang mendengar kabarnya setelah sekian lama."
Dia adalah gadis dengan rambut perak yang diikat dua di samping kepalanya, selalu mengikuti Ikki dengan langkah-langkah kecil yang tidak stabil. Dia manja dan cengeng, tetapi juga adik perempuannya yang lucu yang tidak pernah menghina Ikki ketika kakak, ibu, ayah, dan seluruh keluarganya menghinanya. Bagi Ikki, Shizuku Kurogane adalah satu-satunya keluarganya. Sudah menjadi seperti apa dia sejak empat tahun lalu?
"Aku menantikannya."
"Aku punya satu pertanyaan mengenai adikmu. Kamu yakin dia berhubungan darah denganmu, kan?"
"Oh, dia hanya saudara sedarah normal yang bisa kamu temui di keluarga mana pun. Mengapa?"
"Kalau begitu kamu dimaafkan."

Mengapa dia dimaafkan? Ikki tidak terlalu mengerti, tetapi sudah menjadi aturannya untuk menghindari hal-hal yang tidak dia dapat pahami. Ikki melihat ke papan pengumuman lagi dan berpikir mengenai hari-hari yang akan datang. Pertarungan yang menentukan kesempatan untuk hadir di Seven Stars Sword-Art Festival yang akan segera tiba.