EPILOGUE
(Translater : Orion)
Bagian 1
---[Underwood] Ruang VIP, Gerbang Air dari Pohon Besar.
Dua hari kemudian, Leticia tersadar. Mungkin itu karena bunyi dari Gerbang Air yang terdekat yang begitu keras yang membuatnya terbangun.
“.......ah, kau sudah bangun?”
Orang yang ada di depannya, mengawasinya saat dia terbangun adalah Kasukabe Yō yang bersikap cukup tenang saat dia duduk di samping tempat tidur sambil mengelus bulu Kucing Calico.
“......Aku---“
“Tidak ada hal yang aneh dengan tubuhmu, hanya saja kau telah tertidur selama dua atau tiga hari.”
Yō menggaruk dagu Calico.
“......Mungkinkah kau telah menungguku jika aku akan bangun selama ini?”
“Tidak selama itu tapi selama mungkin. Sejak kau pingsan, bukankah itu akan membuatmu bingung dan khawatir ketika kau bangun tidak ada orang di sekitarmu? Jadi kami secara bergantian duduk di sampingmu.”
“......bergantian?” Leticia sedikit membangunkan dirinya dari tempat tidur saat dia bertanya.
Saat itu, Kuro Usagi tiba – tiba masuk ke dalam ruangan dengan bunyi “Klunk!”
“Yō-san! Aku datang untuk gantian denganmu......Ah! Leticia-sama! Kau sudah bangun!”
“Nn. Baru saja.”
“Be... Begitukah....?! Lalu Kuro Usagi akan memanggil semuanya ke sini!”
Kuro Usagi bersorak dengan gembira sebelum bergegas keluar dari ruangan.
Melihat betapa ceria dan berisiknya dia, Leticia tidak bisa menahan perasaan nostalgia yang tak dapat digambarkan ini.
“Selama aku terikat di takhta, aku telah mempersiapkan diriku untuk kematian.....sungguh. Aku meremehkan kalian kawan – kawan.”
“Betul. Jadi Leticia harus merawat kami dengan baik mulai sekarang......karena lagi pula kita adalah teman dalam Komunitas yang sama.”
Yō tampak tersenyum dengan malu sebelum dia berdiri.
“Oh iia, Festival Panen tampaknya sedang dalam proses akan diadakan kembali. Meski Kota Bawah Tanah rusak cukup parah, kudengar tempatnya akan diadakan di sekitar Pohon Besar dan akan ada bermacam – macam Gift Game di sana.
“......begitukah? Hehe, terdengar menjanjikan.”
“Nn. Aku juga akan berpartisipasi dalam <Balapan Hippocamp>, jadi aku akan pergi sebentar. Aku akan kembali nanti.”
Yō memberikan senyuman yang terang yang tidak pernah dilihat Leticia sebelumnya saat diakeluar dari ruangan itu.
Menggunakan tangannya untuk menutupi sosok yang tampaknya bersinar seterang Matahari, Air mata Leticia keluar dari matanya.
“.......Aku mengerti. Jadi Matahariku tidak hanya ada di langit.”
Menggenggam perasaan yang memuaskan dan terberkati di hatinya, Leticia memasuki dunia mimpi sekali lagi.
Ketika dia terbangun selanjutnya adalah saat dimana Festival Panen dimulai.
Leticia berpikir untuk berjalan bersama teman – temannya yang bersinar seterang Matahari menuju hari esok saat dia membiarkan dirinya terbebas ke dalam mimpi yang indah.
Bagian 2
---[Underwood] Markas Umum dari Festival Panen.
“Izayoi-san! Jin bocchan! Leticia-sama sudah bangun!”
*Klunk!* Kuro Usagi membuka pintu saat tergesa – gesa berlali dengan penuh semangat.
Di Markas Umum itu, masih ada orang lain selain Izayoi dan Jin---asisten wanita dari [Thousand Eyes] menatap tajam ke arah Kuro Usagi yang masuk.
“......Kau masih gegabah dan berjiwa bebas bukan?”
“Yah, abaikan saja. Lagi pula semua itu adalah salah satu bagian dari daya tarik Kuro Usagi.”
Asisten Wanita itu menghela nafasnya sementara Izayoi tersenyum sedikit di wajahnya seperti biasa.
Tidak mengira akan melihat Asisten Wanita itu disini, wajah Kuro Usagi menjadi merah sampai ke telinga kelincinya karena tersipu malu sambil menyapa Asisten Wanita itu :
“Su...Sudah lama tidak bertemu kan? Aku tidak mengira kau akan berpartisipasi dalam Festival Panen......”
“Tidak. Aku baru tiba di [Underwood] dan itu karena aku dikirim dari [Thousand Eyes] sebagai pembawa pesan khusus.” Asisten Wanita itu menegakkan posturnya pada saat itu.
Kalau dilihat, dia tampak berbeda hari ini dengan kimononya yang berkilau tidak seperti pakaian dan apron yang biasa dia kenakan, dia bahkan sedikit menggunakan make up yang tidak akan membuat orang lain merasa tidak enak saat melihatnya.
Mengeluarkan sebuah dokumen gulungan yang biasanya, Asisten Wanita itu bertindak berlebihan saat mengatur suaranya---
“Shiroyasha-sama memutuskan ‘Untuk pencapaian semua orang di sini yang telah bertarung melawan Raja Iblis, aku akan memberimu hadiah’.”
“Apa? Selain terkait dengan Leticia, masih ada hadiah yang lain?”
“Yes. Awalnya, keterkaitan dengan Raja Iblis Leticia dan Wewenang atas Ophiuchus seharusnya dilakukan bersamaan......tapi Rasi Bintang hanyalah sesuatu yang bisa dipinjamkan ke [Floor Master] untuk digunakan dan tentu saja tidak akan diberikan kepada Komunitas biasa. Makanya hadiah ini berdasarkan atas penghargaan yang telah dilakukan dan akan dibalas karena alasan tersebut.”
Aku mengerti. Izayoi menganggukan kepalanya. Bersandar dengan malas di kursi, Izayoi tidak memikirkan apapun tentang yang ia inginkan dan ia mengarahkan pandangan pada keduanya.
“Kuro Usagi dan Ochibi-sama, apakah kalian punya sesuatu yang diiginkan?”
“Kuro...Kuro Usagi tidak ada hal yang dia inginkan. Apalagi, kali ini dia tidak benar – benar berpartisipasi dalam Game.”
“Begitukah? Bagaimana dengan Ochibi-sama?”
“Ya ada.”
Jin memberikan jawaban yang cepat, tampak seperti sudah menunggu pertanyaan tersebut. Dan hal itu menyebabkan Izayoi sedikit terkejut dan penasaran.
Mencondongkan dirinya ke meja panjang, Izayoi bertanya karena penasaran :
“Pemandangan yang langka melihat Ochibi-sama menginginkan hadiah. Hal apa yang Ochibi-sama inginkan?”
“Yah.....ini tidak seperti aku sangat menginginkannya. Haya saja kita dari [No Name] telah membangun cukup reputasi dan kupikir ini saatnya kita pindah ke langkah selanjutnya......”
Izayoi melebarkan matanya kerena terkejut dan kedua orang lainnya yang ada di ruangan itu juga terkejut seperti dirinya.
Sampai saat ini, tindakan dan metode dari [No Name] membangun reputasi yang telah direncanakan oleh Izayoi. Dan untuk Jin yang tidak biasanya berbicara untuk memberikan saran tentang rencana yang diusulkan mengenai langkah selanjutnya, sangat mengejutkan.
Izayoi yang tadinya mempertahankan postur tubuhnya, memiringkan kepalanya dengan kebingungan.
“......Ochibi-sama? Apa yang kau rencanakan?”
Ruangan itu menjadi tenang pada saat itu jika bukan karena Izayoi yang ingin tahu jawabannya.
Tampak sedikit canggung ketika semuanya terfokus pada ia, Jin mengatur nada bicaranya sebelum mengatakan permintaannya atas hadia tersebut :
“Ada dua hal yang aku inginkan :
Pertama, mengizinkan [No Name] menjadi Komunitas enam digit.
Kedua, kembalikan daerah Komunitas dan fasilitas yang dulu milik [No Name] di daerah Enam digit tersebut---hanya itu.”
Ketiganya mengerutkan dahinya ketika setelah mendengarnya. Mendengar permintaan tersebut, reaksi dari Asisten Wanita itu tidak hanya penolakan tpi juga menatapnya dengan penghinaan.
“Kau bercanda. Jika kau ingin naik ke tempat Enam digit, kau tidak akan bisa tanpa Bendera yang tergantung di Gerbang Luarmu. Bagi Komunitas yang tak bernama untuk meminta perlakuan khusus semacam itu---.”
“Tidak, kami akan membuat Benderabaru dan itu tidak akan berada di situasi di ana kami membubarkan Komunitas asli kami, tapi untuk mempersiapkan Bendera baru.”
“Hah?” Nada suara dan volume Asisten itu naik begitu saja. Dan Kuro Usagi juga bingung karena itu saat dia memiringkan telinga kelincinya dengan ekspresi yang kebingungan.
Hanya Izayoi yang mengerti dengan rencana tersebut, bertepuk tangan dengan keras setuju dengan saran Jin :
“aku mengerti......maksudmu cara itu? Oh, kupikir itu akan berhasil sekarang! Jika bukan karena reputasi yang kita miliki sekarang, tidak ada cara lain yang tersedia untuk kita.”
“Yes. Dengan menggunakan cara itu. Kita bisa membuat Bendera tanpa harus membubarkan Komunitas kita yang sekarang.”
Mereka berdua mengangguk satu sama lain yang tampaknya mereka telah setuju dengan pemikiran itu. Kuro Usagi dan Asisten Wanita yang masih belum tahu apa yang sedang mereka bicarakan saling pandang dengan penuh keraguan.
Izayoi tertawa terbahak – bahak saat menceritakan kepada dua orang yang bingung itu jawabannya :
“Jika kita tidak mempunyai Bendera sendiri, kita hanya harus membuat satu Bendera dari sebuah Organisasi Komunitas untuk mengisi ruang kosong itu.”
1 Comments
lanjut min
BalasHapusPosting Komentar