CHAPTER 4
(Translater : Orion; Editor : Hikari)
Part 1
---[Underwood] Festival Panen, Di tingkat terendah dari alun – alun kota.
Sesaat sebelum dimulainya acara pembukaan.
Langit berwarna kemerahan sudah tak nampak lagi. Sementara langit dari malam hari terbentang di atas Kota Pohon Besar.
Nyala api unggun yang menerangi kota, tampaknya menjadi semacam sinyal bagi perjamuan yang akan dimulai.
Para penduduk [Underwood] sangat bersemangat meski alasan lainnya adalah sekedar dari kebiasaan malam hari mereka yang sedang sangat aktifnya pada saat – saat seperti ini.
Waktu untuk menghidangkan semua buah – buahan dan buruan yang dikumpulkan dari game yang telah berlangsung di hari sebelumnya tiba. Dan itu juga yang menjadi alasan utamanya.
Daging yang sudah dijadikan sebagai barbeque dan dipanggang hingga aromanya sempurna, wangi buah yang begitu menggoda dan rasanya yann manis, dan bahkan ada beberapa orang yang membawa bir buatan mereka sendiri untuk berpesta dengan yang lainnya. Hal – hal seperti itu bisa terlihat sehingga momen ini adalah kemegahan dan esensi dari Festival Panen.
Suasananya menjadikan para peserta dari komunitas yang berbeda untuk berbaur dengan para komunitas lainnya. Mereka saling bercerita sambil meminum minuman yang berisi rum.
Kasukabe Yō terus – terusan melihat ke arah perjamuan tersebut yang tampaknya menarik perhatiannya saat dia membawa dua orang dengan kemampuan terbangnya.
“A...Asuka, itu. Perjamuannya sudah dimulai...bukankah ini sudah waktunya bagi kita untuk menyerah? Bisakah kau menciumnya? Aroma dari jagung bakar----“
“Hal yang seperti itu bisa menunggu! Kita harus menangkap anak – anak nakal itu!”
“Itu benar! Aku tidak akan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Shiroyasha-sama kepadaku jika aku tidak bisa menangkap mereka......Bagaimanapun juga, cepat temukan mereka segera!”
Asuka dan sang asisten toko perempuan itu sama – sama setuju agar menjauhkan Yō dari pemandangan menarik yang ada di bawah mereka.
Apapun yang mereka katakan, tugas menemukan para peri kecil itu dari ketinggian seperti ini jauh lebih sulit daripada terbang di langit.
Dalam situasi ini, satu – satunya harapan adalah mengandalakn indra penciuman Yō yang tajam. Namun.....
[....Aku lapar....]
Perut Yō berbunyi karena lapar. Meski hampir lupa oleh hal tersebut, Yō terus mencari di sekelilinginya dengan teliti.
Sedangkan di bawah, upacara pembukaan berjalan dengan lancar dan perjamuannya mulai memasuki puncaknya.
Yō yang menantikan perjamuaannya lebih daripada orang lain di “No Name”, hanya bisa menyebut situasi yang dia alami saat ini sebagai hukuman.
Sesaat saat Yō yang sedih menerima situasi yang dia alami saat ini, dia mencuim aroma seseorang.
[Aroma ini.....Izayoi?]
Dia menolehkan kepalanya ke sumber dari aroma tersebut untuk melihat Izayoi, yang sedang membawa sebuah karung, dan Lily yang dengan senangnya menikmati makanan mereka.
“---Asuka”
“Apa? Kau sudah menemukan mereka?”
“Aku tidak bisa terbang lagi. Aku akan turun.”
“....Eh?!” Ketika Asuka baru saja selesai bertanya tentang hal itu, ketiga gadis tersebut mulai turun dengan cepat.
Part 2
---[Underwood] Tempat pengambilan bahan makanan, Meja ke-tiga belas.
“Nn, Seharusnya sudah tidak masalah setelah memasukan bahan makanan sebanyak ini kedalamnya.”
Izayoi memenuhi karung yang dibawanya dengan penuh daging yang hampir setara berukuran seperti dua karung manusia----Tidak, lebih baik dideskripsikan sebagai karung daging.
Tidak mengetahui apakah seekor gryphon lebih memilih daging mentah atau yang sudah dimasak, Izayoi memutuskan hal tersebut dengan aturan “Aku akan mengambil semua yang bisa kubawa” saat ia mulai mengisi karung itu. Dikarenakan hal tersebut ia membawa dua karung besar yang berisi daging.
Saat ia hendak membawa dua karung besar yang berisi daging tersebut, suara dan langkah kaki Lily yang terburu – buru menghentikannya.
“Izayoi-san~!”
“Eh? Ada apa, Lily? Selesai dengan persiapannya?”
“Yes! Dan aku juga mendapatkan uang saku!”
“Oh. Dan sudahkah kau mencapai hal yang kau targetkan?”
“Yes! Seharusnya sudah tidak ada masalah lagi jika sebanyak ini!”
*Swish!* Terdengar suara yang lembut saat telinga Lily terlihat, dia memberikan sepiring makanan ke Izayoi sementara matanya yang berikaluan tertuju ke arah alun – alun dimana upacara pembukaannya sedang meriah – meriahnya.
“Kudengar Shiroyasha-sama juga akan datang ke Festival Panen ini.”
“Yep, aku mengingat seseorang pernah berkata hal yang sama.”
“Nn! Hal itu untuk ucapan selamat atas keberhasilannya menggelar kembali Festival Panen, dia akan memberikan Gift yang sangat kuat.....”
Api unggun yang ada di alun – alun dipadamkan sebelum Lily bisa menyelesaikan perkataannya.
Ini adalah pengalih perhatian agar perhatian semua yang ada di alun – alun terfokus ke atas panggung yang cahayanya tetap menyala. Menyadari bahwa Festival Panen akhirnya dimulai, suara dari para orang – orang yang mengikuti acara pembukannya perlahan – lahan menghilang.
Setelah menyalakan dua api unggun yang masing – masing ada di ujung kanan dan kiri panggung, Kuro Usagi masuk ke panggung sambil melambaikan tangan kanannya, menandakan dimulainya Festival Panen.
“Maaf jika lama, semuanya! Tapi tanpa basa – basi lagi, [Underwood] Festival Panen sudah dimulai! Pembawa acara untuk hari ini adalah juri yang ditunjuk oleh ‘Thousand Eyes’, Kuro Usagi yang ceria dan juga ramah♪”
Kota Underwood tenggelam dalam lautan sorak sorai para orang – orang yang mengikuti upacara pembukaan Festival Panen.
Seolah itu adalah sinyal untuk mereka, empat peri memaksa keluar dari dalam karung yang berisi daging.
“Ah.” “Oh?”
“Ya--?” Lily hampir terjatuh saat dia tiba – tiba menjauh dari karung yang tiba – tiba terbuka.
Orang – orang yang ada di sekitarnya juga sama terkejutnya saat mereka menjauh dari area di sekitar karung.
Iblis kecil yang menggunakan gaun magenta yang sama berbaris dan mereka berteriak secara bergiliran:
“Aho!”
“Baka!”
“Bego!”
“Bodoh!”
Setelah selesai meneriakkan hinaan mereka, mereka terus mengobrol dengan satu sama lainnya saat mereka terbang ke arah mahkota dari Pohon Besar. Meninggalkan Izayoi dan Lily setelah menciptakan keributan seperti itu----
Dan hanya dalam waktu yang singkat dalam sepuluh detik kemudian, mereka akan segera melihat banyak kejadian yang tidak masuk akal.
Part 3
Kuro Usagi menyambut Tuan Rumah sekaligus sebagai Tamu kehormatan saat mereka naik ke atas panggung.
“Dan sekarang Aku akan serahkan sisanya kepada perwakilan Tuan Rumah dari Festival Panen [Underwood] – Sala Doltrake-sama! Dan Tamu kehormatan dari ‘Thousand Eyes’---Shiroyasha-sama! Mari kita sambut mereka untuk naik ke atas panggung dan memberikan pidato pembukaan!”
Setelah dia menyelesaikan kata – katanya, api unggun yang ada di atas panggung berkobar semakin besar.
Datang dari belakang panggung, Sala mengenakan pakaian adat yang berwarna begitu menakjubkan dari keterampilan unik yang dibuat di Selatan, berbeda sekali dengan pakaian yang dia kenakan biasanya. Rambut panjangnya diikat menjadi kepang dan banyaknya hiasan rambut yang dikenakannya, kemungkinan untuk menyembunyikan bekas luka dari tanduk yang dipatahkan. Kulit berwarna kecoklatannya yang begitu indah dipadu dengan pakaian formal yang megah, menunjukkan kecantikannya yang biasanya jarang dilihat didalam kesehariannya.
Sala berdiri di atas panggung dengan senyum yang lembut sambil menatap pemandangan kota yang ada di bawahnya dengan tatapan serius.
[...Eh? Ini aneh. Dimana Shiroyasha-sama?”]
Rencana-nya, Shiroyasha seharusnya naik ke atas panggung bersama Sala. Meski Kuro Usagi merasa sedikit bingung dengan perubahan rencana yang tak terduga, dia memutuskan untuk terus menjalankan tanggung jawabnya sebagai pembawa acara seperti tidak terjadi apa – apa.
Saat dia melihat cahaya yang bersinar di dekat puncak dari Pohon Besar, Kuro Usagi menyadari bahwa rencana untuk muncul di atas panggung tentu sudah berubah.
[Jadi begitu! Kupikir itu tidak masalah jika kuminta semua orang untuk terfokus dengan hal itu...]
Dia kembali ke atas panggung dan berputar sebelum dia berada di sudut, Kuro Usagi meminta perhatian semua orang untuk fokus ke arah langit.
“Semuanya! Mari kita semua lihat ke arah puncak dari Pohon Besar!”
Orang – orang yang berkumpul di alun – alun mulai terdiam saat mereka melihat ke arah langit.
Alun – alun yang menjadi begitu sunyi hingga suara gemersik daun dari Pohon Besar terdengar saat diterpan oleh angin malam.
Mereka semua menunggu pidato pembukaannya. Para peserta dan host sama – sama menunggu.
Beberapa saat setelah perhatian semua orang terfokus kepada chaya yang bersinar, kilauan cahaya putih cemerlang yang menyinari seluruh puncak dari Pohon Besar----
Sebuah firasat yang sangat buruk muncul di pikiran Kuro Usagi.
“---Langit memanggil!
Bumi memanggil!
Orang – orang memanggil!
Kenapa tidak memberikanku sedikit ketenangan!”
[Seperti perkiraanku!]
Perkiraan Kuro Usagi benar – benar diabaikan. Orang yang berteriak turun kebawah dari puncak pohon. Dewa idiot itu turun dengan anggun sambil mengeluarkan partikel cahaya yang menyelimutinya dan membuat jejak berkilauan di belakangnya.
Posisinya sebagai matahari putih murni yang tak pernah terbenam, seorang menerobos batas dunia surgawi dan permukaan bumi.
Anak bermasalah yang terkuat di Timur- [Shiroyasha-sama] telah tiba.
“Para penduduk [Underwood]! Kuucapkan selamat kepada kalian. Kalian berhasil bangkit kembali dalam kurun waktu yang singkat selama sepuluh tahun ini. Dan itu, adalah pencapaian yang luar biasa!”
Dengan elegan menggerakan lengan baju wafuku-nya yang panjangnya hingga menyentuh lantai, Shiroyasha membuka kipas lipatnya yang bersketsa-kan dua dewi berwarna putih di kertas kipasnya yang sepenuhnya berwarna hitam.
Dibandingkan dengan kata – katanya sebelumnya, nada bicaranya yang barusan terdengan lebih serius dan sulit dipercaya bahwa sebelumnya dia mengucapkan beberapa kata aneh ketika dia datang.
Setelah itu dia menampilkan dua bendera yang diacungkan setinggi – tingginya dengan bangga.
“Kepada semua rekan Aliansi Draco Greif yang bersatu untuk melindungi [Underwood]! Jadikan malam ini sebagai pujian dariku karena pencapaian kalian semua! Dan sekarang, aku akan memberikan Gift yang hanya dimiliki oleh Floor Master Selatan--- [Tanduk Dracogriff[1]] yang mempunyai dua ribu tahun kekuatan Roh yang tersimpan di dalamnya!”
“OOOoooooooooooh!” Sorakan yang meriah memenuhi kota [Underwood].
[Tanduk Dracogriff] adalah kumpulan kekuatan Roh Draco Greif kedalam Gift yang bisa diserahkan ke generasi yang berikutnya. Dan sudah pasti bahwa itu merupakan harta karun bagi anggota Aliansi.
Suara sorak – sorai yang begitu kencang hingga mengguncang tebing dan bahkan membuat cabang dari Pohon Besar bergetar.
“Masih ada lagi! Upacara pemberian Gift yang sebenarnya akan dilakukan pada hari terakhir Festival Panen, jadi nikmati saja sepenuhnya yang ada di festival ini---Dan hanya itu yang harus kukatakan.”
Shiroyasha memberi isyarat kepada Sala untuk maju saat dia turun dari panggung.
Tampak sudah menenangkan dirinya sendiri, Sala melangkah ke arah tengah – tengah panggung dimana dia menatap ke arah Kota dengan tatapan lembut seperti seorang ibu.
“---Pertama – tama aku harus meminta maaf kepada semuanya karena mengatakan hal seperti ini ketika sedang dalam keadaan yang gembira ini. Menggunakan kesempatan seperti ini sebagai pemimpin untuk menggangu jalannya festival, cukup tidak sopan bagiku...... Namun, hanya untuk hari ini dan pada saat ini aku berharap semuanya memberiku kesempatan untuk berbicara.”
Saat Sala berbicara, sorak – sorai para penduduk menghilang, seolah – olah sorak – sorai tadi adalah ilusi.
Menatap lambang dari Pohon Besar yang ada di atasnya....membuatnya merasa telah mencapai akhir dari perjalanannya saat dia terus berbicara:
“Aku yakin bahwa semuanya sudah tahu tentang apa yang kulakukan tiga tahun yang lalu..... meninggalkan posisi sebagai penerus, lari dari tanah kelahiranku. Melarikan diri dari nasib sebagai penerus pemimpin berikutnya di keluargaku serta tanggung jawabnya. Dan yang menerimaku saat it adalah [Underwood] dan Aliansi Draco Greif.”
“...”
“Tida peduli kemanapun aku pergi, tindakan mengkhianati keluarga sendiri adalah hal yang tak dapat dimaafkan. Namun, ada orang – orang yang masih tersu mempercayai dan mendukungku, bahkan sampai memilihku sebagai pemimpin dari ‘One Horn’. Selain berterima kasih kepada kalian, pemimpin sebelumnya dari ‘One Horn’ dan teman – temanku, aku benar – benar tidak tahu lagi bagaimana caraku untuk berterima kasih kepada kalian. Dan untuk memenuhi harapan mereka terhadapku, aku bekerja keras sampai saat dimana aku barada saat ini...Jika boleh jujur, sampai saat ini, aku masih ragu apakah aku sudah bisa memenuhi harapan mereka.”
Itu adalah salah satu momen yang langka ketika Sala kesulitan untuk tersenyum. Namun hal itu tidak mampu menutupi rasa pencapaian darinya yang tampaknya memancar dari dirinya yang membuatnya semakin mengagumkan.
Melihat Sala dari alun – alun, Izayoi menyadari betapa miripnya Sala dengan mereka bertiga.
---“Meninggalkan keluargamu, temanmu, kekayaanmu dan semua yang kau miliki dan datang ke Little Garden.”
Meninggalkan kehidupan yang telah dia jalani selama dua ratus tahun, dan tanah kelahirannya....Dia berada di situasi yang sama dengan mereka, atau mungkin bahkan memiliki tekad yang lebih kuat dari mereka untuk memulai kehidupan baru diluar dari kehidupan lamanya.
Memandang dengan anggun ke arah bendera yang berada di puncak pohon, Sala dengan tenang mengakhiri pidatonya:
“Aku berharap semua orang tidak hanya mengingat tentang Aliansi Draco Greif yang menjadi Floor Master selama Festival Panen berlangsung. Tapi ingatlah [Underwood] yang berhasil mengatasi banyaknya cobaan dan bangkit kembali seperti yang bisa kita lihat hari ini...Dengan itu, aku ingin semua orang menikmati Festival Panen ini sepenuhnya.
Sambil membungkuk kepada penonton, seluruh para penduduk [Underwood] bersorak – sorai.
Di tengah – tengah tepuk tangan dan pujian yang meriah---Kuro Usagi menatap kedua bendera dengan tatapan yang bertekad akan sesuatu.
Mengepalkan kedua tangannya. [Suatu hari......kita sebagai ‘No Name’ akan mengambil kembali bendera kita!]
Berjanji dengan dirinya sendiri, dia ikut bertepuk tangan untuk Sala.
Bahkan setelah Sala meninggalkan panggung, pujian dan tepuk tangan untuknya masih terus terdengar.
Part 4
“...Jadi begitu...Sungguh lawan yang hebat.”
Izayoi juga ikut bergabung dalam kerumunan untuk bersorak dan cukup menghormatinya juga. Dikatakan bahwa alasan dibalik kebangkitan [Underwood] yang begitu cepat karna besarnya kontribusi dari kemampuan dan pengetahuan yang dibawa oleh Sala.
Lalu target pertama ‘No Name’ adalah berhasil bangkit sama seperti itu.
“Tapi pertama – tama, aku perlu membawa daging ini ke Gry. Lily, bagaimana denganmu?”
“Aku akan bertemu dengan grup senior. Aku mendengar bahwa hidangan pembuka dari ‘Six Scars’ sudah hampir siap.”
“Oh, itu adalah [Memotong! Memanggang! Dan Mengigit! - nya]Tiga tahap hidangan kan?”
“Yes. Menurut Leticia-sama, itu adalah [Hidangan yang lahir hanya untuk dimakan dengan lahap], jadi aku sangat menantikannya.”
“Begitukah? Lalu, Lily, Mari kita berp...”
*Dong!* Meski itu adalah suara dari sesuatu yang jatuh ke tanah, sesuatu itu mendarat dengan cukup lembut.
Setelah itu, suara yang terdengar familiar terdengar dari belakang Izayoi. Sambil benar – benar mengabaikan Izayoi sepenuhnya, Yō yang baru saja mendarat dengan angin puyuh kecilnya terburu – buru melewati Izayoi untuk memegang bahu Lily.
“Aku ingin makan juga. Dimana itu?”
“Eh....ah? Nn.... Kurasa seharusnya ada di depan tebing.”
“Okay! Mari kita gunakan kesempatan ini selagi mereka berdua tertinggal di belakang! Ayo kita makan fast food itu!”
Lily menggelengkan telinga rubahnya dengan kebingungan karena ada aura memaksa dan tak menyenangkan yang ada di sekitar Yō.
Mengangkat Lily yang tidak protes ke dalam genggamannya, Yō meninggalkan area itu dengan terbang memakai angin puyuh kecilnya.
...Adegan ini benar – benar seperti lewatnya anging puyuh yang mengamuk. Melihat peristiwa tersebut dengan keadaan yang membingungkan baginya, Izayoi kemudian mengabaikannya ketika ia akhirnya menyadari Asuka dan asisten toko wanita yang terjatuh dan ditinggalkan oleh Yō di tanah dan meraih tangan mereka.
“.....Apa yang kalian lakukan, Ojou-sama?”
“...Ini tidak ada hubungannya dengan Izayoi-kun”
Asuka berkata sambil meraih tangannya yang terulur sambil menunjukkan wajah cemberut.
Sang asisten toko wanita juga berdiri dan membersihkan pakaiannya dengan tangannya, bertindak seolah – olah tidak ada yang terjadi saat dia bertanya: “Oh iia. Orang yang disana. Ada beberapa informasi yang ingin kuketahui---“
“Hey. Wafukumu terangkat dan memperlihatkan pakaian dalammu.”
“Apakah kau pernah melihat peri berukuran--- EH!? TIDAK MUNGKIN!”
“Hanya bercanda.”
*Swish!* Sang asisten toko wanita mengayunkan naginata-nya[2] kebawah. Namun, teknik ini dihentikan oleh Izayoi yang menepukkan tangannya ke naginata tersebut.
Dilihat dari ukurannya, naginata-nya seharusnya senjata yang dikeluarkan dari Gift Card.
“Eh? Kau bukannya hanya asisten toko biasa?” Izayoi berkata saat ia terkejut dengan reaksi-nya yang cepat.
“Mempunyai beberapa kemampuan bela diri adalah suatu yang diharapkan dari seorang asisten toko. Karena pekerjaanku memusnahkan hama yang tidak tahu malu sepertimu!”
Keduanya tidak mundur.
Sambil menghela nafas, Asuka berkata: “Tapi.... pakaian dalammu memang terlihat.”
“Tidak mungkin!”
“Yep, hanya bercanda.”
*Swish!* Mengayunkan naginata-nya, sang asisten toko mengarahkan senjatanya ke arah Asuka.
“Ang...Anggota komunitas kalian semuanya bodoh atau apa!?”
“Kami tidak menyangkal hal itu.”
“Dalam situasi seperti ini, kau seharusnya mengabaikan hal tersebut.” Wajah sang asisten toko wanita memerah karena marah.
Siapa yang menduga bahwa dengan menggoda orang ini menghasilkan hal menarik semacam itu. Mereka berdua telah belajar sesuatu yang baru tentang sang asisten toko wanita.
Part 5
---Area dimana ‘Six Scars’ menyelenggarakan acara makan mereka.
Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom
Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom
Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom Nom
Nom Nom Nom Nom Nom !
Tidak ada yang tahu kapan hal itu terjadi. Tapi sebuah kejadian di mana suara tersebut berasal telah menjadi pusat perhatian.
Sebuah kejadian yang ditunjukkan oleh seorang yang langsung melahap makanannya sudah cukup membuat semua orang yang berada di area tersebut terdiam.
Dia bahkan mengabaikan tiga tahap dari [Memotong! Memanggang! Dan Mengigit! - nya], langsung ke tahap [MENELANNYA!] dan makanannya seketika menghilang kedalam kantong yang disebut dengan perutnya dalam sekejap mata.
Hanya untuk memperjelas dan mencegah segala kesalahpahaman. Yō tidak makan dengan cara yang tak ber-etika.
Sikap Yō saat memegang garpu dan pisau menunjukkan betapa sopan etika-nya saat dia makan. Dia tidak mengangkat piring ke mulutnya dan melahap makanan yang ada di piring tersebut.
Hanya saja HIDANGANNYA MENGHILANG DARI PIRING ketika ditempatkan di depan Yō.
Kejadian yang menakjubkan ini membuat para koki berpengalaman dibidangnya merinding tanpa sadar.
“Bagaimana...Bagaimana bisa?! Dengan mulut kecilnya itu, bagaimana mungkin dia makan secepat itu......”
“Mungkinkah dia mempunya ‘Gift card yang menyimpan makanan’ tersembunyi di dalam mulutnya?”
“Tidak! Dia tidak menggunakan trik murahan semacam itu! Itu murni hanya---mengunyah dan menelannya dengan cepat!”
“Apa......” Para koki tersebut terkejut hingga mereka semua terdiam.
Orang – orang yang menyaksikan kejadian tersebut juga, terdiam hening.
Selama waktu itu, Yō terus melahap makanan yang ada di depannya.
“Sebuah kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang...Kecepatan Sang Ahli Pencicip Makanan....!”
“Hahaha! Ini sangat menarik!”
“Yep! Ini membuatku teringat dengan seorang pejuang heroik sepuluh tahun yang lalu....Gadis ini juga seorang penantang! Oi! Kalian! Bawa semua makanan yang ada di gudang ke sini! Karena sudah seperti ini, mari kita buat ini menjadi perang makanan!!!!”
“OOOH!” Para koki menjawab dengan antusias saat mereka membawa lebih banyak lagi bahan makanan dan menyajikannya, satu demi satu.
Setelah mendengar suatu kabar baik pada saat dia sedang lapar, Yō memutuskan----berhenti menggunakan gerak lambat yang sengaja dia gunakan demi mereka.
Menguatkan otot perutnya, Yō meningkatkan kecepatannya.
Cepat, lebih cepat dan lebih cepat lagi. Lebih cepat dari cahaya api yang menyala, lebih cepat lagi dari waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan penggorengan, dan lebih cepat lagi dari pada kecepatan kok yang sedang memotong daging, Yō memusatkan semua konsentrasinya untuk mempercepat----!
Part 6
“..........Nn”
Hanya Lily yang tidak bergabung dalam kerumunan yang bersemangat tersebut. Hanya berdiri di sudut di tempat dimana dia ditinggalkan oleh Yō dan tampak kebingungan.
Jika Yō berhenti sekarang, situasinya benar – benar menjadi hening dengan Yō dan para koki yang menjadi sasaran rasa kasihan setelah melakukan hal aneh semacam itu.
Makanya, Lily memutuskan untuk mengikuti suasan yang ada disekitarnya.
“Yō, Yō-sama! Semangat!”
“Ya seperti itu! Terus seperti itu gadis kecil!”
“Itu benar – benar mengecewakan! Para koki! Tinggal tersisa dua piring sekarang!”
“WoaHHHHHHH!!!! Kami tidak akan menyerah semudah ITUUUUU!”
Suasana acara makan tersbut menjadi lebih hidup.
Menyerah dengan hidangan spesial yang disajikan oleh ‘Six Scars’, Lily memutuskan untuk menemukan grup senior saat dia berpaling daari keramaian.
Namun, di tengah – tengah keramaian tersebut, ada sebuah hinaan yang terdengar:
“....Hmph. Untuk apa keramaian tersebut? Bukankah itu hanya sampah ‘No Name’ yang makan dengan rakusnya seperti pengemis yang kelaparan?”
“---Eh?” Lily menghentikan langkah kakinya?”
Dan hinaan lainnya.
“Oh orang itu adalah salah satu dari mereka kan? Monyet yang menaiki sesuatu mirip seperti manusia setelah mengalahkan naga.”
“Oh, jadi komunitas kecil itu.... Tidak heran dia sangat kelaparan. Pasti sullit bagi mereka untuk hidup dari sisa – sisa makanan.”
“Dan karena mereka ‘No Name’, popularitasnya hanya bersifat sementara. Tidak akan ada yang mengingat mereka setelah Festival Panen berakhir.”
“Itu pasti. Mereka harus bertahan hidup dari sisa – sisa lagi ketika mereka kembali ke kehidupan mereka yang biasanya.”
“Yep. Sampah hanyalah sampah. Tidak peduli berapa banyak prestasi yang mereka dapatkan, tidak ada artinya bagi mereka untuk membangunreputasi tanpa bendera---“
“----Itu tidak benar!”
Dengan teriakan tersebut, semua fokus dari keramaian tersebut tertuju kepada Lily yang berteriak dengan sangat keras.
Orang – orang yang menghina satu demi satu ke ‘No Name’ adalah tipe dari ras manusia bersayap. Tubuh manusia dengan sayap elang yang tumbuh di punggungnya, tubuh yang ramping tapi terlatih dan berotot. Bulu tengkuk yang tumbuh di kepala dan matanya seperti burung pemangsa kejam itu memusatkan tatapan tajamnya ke arah Lily.
“....Apa masalahmu, Gadis Musang...kecil?”
“Aku juga salah satu anggota ‘No Name’! Aku mendengar hinaan yang kau ucapkan ke komunitas kami dengan sangat jelas! Aku meminta agar kau menarik kembali ucapanmu dan minta maaf segera!”
Wajah Lily memerah karena marah dan telinga rubahnya juga terangkat.
Salah satu pengikutnya tampaknya mengerti dengan situasi saat ini dan tertawa saat ia melangkah maju.
“Jadi begitu... Aku sekarang tahu siapa dirimu... tapi tahukah kau bahwa kau sedang berbicara dengan siapa? Ia adalah pemimpin dari ‘Two Wings’, Eudemon Hippogriff yang hebat, Griffith-sama!”
Mendengar kata – kata sang pengikut, hal itu membuat Lily merasa sedikit ketakutan.
“Hi, Hippogriff? Tapi Hippogriff seharusnya merupakan persilangan antara Gryphon dan kuda....”
“Apa kau benar – benar bodoh? Tidak ada yang spesial dari teknik antropomorfisme. Melihat begitu banyak eudemon dan kemono antropomorfisme di alun – alun, kami juga mengikut.... Oh baiklah, langsung saja, bagaimana kau berencana meminta maaf setelah menggunakan nada bicara semacam itu dan memilih kata – kata yang bodoh?”
“I...Aku bahkan tidak akan merencanakannya! Yang seharusnya menerima permintaan maaf itu kita!”
“Hmph! Sadari posisimu! Griffith-sama adalah kandidat untuk pemimpin selanjutnya dari Aliansi ‘Draco Greif’, dan itu membuatnya menjadi ‘Floor Master’ di sisi Selatan. Kenapa ia harus tunduk terhadap perintah ‘No Name’!”
“Tunggu! Apa masalahnya?”
Perhatian semua orang tertuju lagi ke arah sebelumnya.
Orang yang bereaksi dengan cepat terhadap kata – kata tersebut bukanlah Lily. Tapi Yō, yang berada di tengah alun – alun, menatap lurus ke arah Griffith dengan keheranan saat dia menghentikan makannya.
Griffith mengelus rambutnya saat ia menunjukkan senyum yang menyeringai.
“Kenapa? Tidakkah kau dengar dari wanita itu? Setelah mematahkan tanduk naga-nya, tingkat kekuatan spiritual dari wanita itu telah berkurang sampai ke titik dimana dia bahkan tidak bisa memanfaatkan kekuatannya sendiri seperti dulu. Dia derekomendasikan untuk menjadi perwakilan itu berdasarkan pada kekuatannya dan sekarang dia telah kehilangan itu, bukankah mengundurkan diri akan menjadi langkah yang tepat?”
“...Benar...kah?”
Aku bukanlah tipe orang yang menceritakan kebohongan semacam ini karena motif licik. Jika kau tidak mempercayaiku, kau boleh bertanya kepada wanita itu. Membuang kebanggaan sebagai naga, dan menghancurkan masa depannya yang cerah hanyalah sesuatu yang akan dilakukan oleh wanita bodoh.”
Griffith tertawa terbahak – bahak sambil diikuti dengan pengikutnya dan mengeluarkan tertawaan yang tidak menyenangkan untuk didengar. Mendengar akan jadi seperti apa percakapan ini, kerumunan di sekitarnya mulai bergosip – sendiri – sendiri setelah mendengar hal tadi.
Mengabaikan orang – orang di sekelilingnya, Yō bangkit dan berlari menghampirinya.
Mendekati dirinya hingga tersisa sedikit jarak antara hidung mereka, Yō dengan tenang berbicara dengan nada biasanya: “Tarik kembali kata – kata itu.”
“Apa?”
“Sala bukan ‘wanita bodoh’. Dia mematahkan tanduknya untuk melindungi [Underwood]......dan teman – temanku.”
Yō menuntut permintaaan maaf dengan sikap yang berbeda. Namun, fakta suaranya yang terdengar datar, membuat kata – katanya tampak lebih dingin dari biasanya.
Para pengikut Griffith menertawakan tindakannya sambil mencoba menjauhkan Yō dari Griffith.
“Oi. Gadis kecil, Perg...”
Kerumunan disekitarnya tidak pernah mendapat kesempatan untuk mendengar kata – kata ‘Pergilah!’.
Karena suara itu----tidak terdengar lagi setelah terlempar setinggi dua ratus meter di atas kota.
“Eh? ......*Cough**Puke*!”
Mulut yang penuh dara menyembur keluar, dari pengikut yang mencoba menjauhkan Yō, saat ia mulai turun ke bawah. Bahkan tidak mengerti apa yang terjadi pada saat itu, ia telah berubah menjadi benda jatuh bebas yang melambai – lambaikan tangan dan kakinya sampai terjatuh ke dalam kolam air.
Pada saat yang sama, tindakan Yō membuat seluruh kerumunan yang ada menjadi terdiam.
Jika diperhatikan dengan lebih teliti, tindakan yang dilakukan Yō hanya membutuhkan waktu beberapa detik.
Menggunakan [Genome Tree] untuk berubah----- Yō menggunakan replika dari armor kaki Pegasus sambil membalut dirinya dengan angin puyuh yang berkilauan saat dia menendang perut lawannya yang membuatnya terbang ke langit.
“Ang,Angin puyuh yang berkilauan....Campuran antara Gift Pegasus dan Gryphon!.......”
Wajah para pengikut Griffith yang lain menjadi pucat dan menjauhkan dirinya dari dua orang itu, dengan harga diri mereka yang menciut.
---Eudemons bersayap kadang mempunyai Gift yang berbeda untuk terbang. Beberapa dari mereka bisa membuat angin puyuh seperti Gryphon, sementara ada juga Eudemons lain yang bisa memanipulasi berat tubuhnya untuk terbang.
Meski begitu, Gift dari Pegasus bisa dihitung sebagai salah satu Gift yang paling unik dari mereka semua. Mereka mampu menciptakan kilauan energi yang membantu mereka untuk terus terbang dalam waktu yang lama. Makanya itu tidak seperti Gift terbang biasa, tapi sesuatu seperti medan kekuatan yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara. Aura dari Pegasus pada dasarnya sama dengan psikokinesis.
“Yō. Yō-sama...sangat kuat...”
Melihat Yō dalam posisi bertempurnya untuk pertama kali, membuat Lily terdiam dalam kagum, terkesan dengan tekanan dan kekuatan yang luar biasa dari Yō.
Di lain hal Yō, terus menatap Griffith dengan tatapan yang berbeda dari dia yang biasanya.
“Kuulangi---TARIK KEMBALI KATA – KATAMU ITU.”
Menyatukan dan memadatkan angin puyuh yang berkilauan di telapak tangannya, Yō menjelaskan bahwa sekarang dia memberikan Griffith kesempatan terakhir untuk minta maaf.
Meski suara yang dikeluarkan oleh Yō itu datar, itu adalah bukti bahwa sekarang dia sangat marah.
Sebenarnya, Yō bukanlah orang yang mudah marah. Faktanya, emosinya sangat periang bahkan dia tidak keberatan jika ada orang yang membicarakan keburukannya dan menjalani hidup yang riang sebagai tujuan utama hidupnya untuk seumur hidup. Sampai membuatnya kesal seperti ini, Griffith sudah membuat kesalahan besar.
“.......Hmph.”
Massa dari cahaya dan angin puyuh yang dipadatkan bersama – sama.
Bahkan di hadapan pemandangan seperti itu, wajah Grriffith masih tenang – tenang saja dan tersenyum dengan percaya diri.
“Oh iia, kalau dipikir – pikir lagi, masih ada lagi orang yang bodoh lainnya yang melakukan tindakan bodoh dan mempermalukan dirinya sendiri.
“?”
“Untuk Eudemons bersayap, Sayap kami adalah simbol sebagai penguasa langit. Bagi seekor elang yang merupakan Pemimpin dari para burung, tidak perlu dikatakan lagi---Orang itu. Apa ia masih baik – baik saja? Membantu monyel lainnya dari ‘No Name’, dan kehilangan Sayap Elangnya.... Adik laki – lakiku yang begitu bodoh, benar – benar mengecewakan. Orang yang paling bodoh!”
Yō terkejut. Dia tidak mengira bahwa Gry yang begitu sopan memiliki kakak laki – laki seperti ini. Griffith mengincar saat – saat ini untuk mundur sedikit dan merubah dirinya kembali.
Kembali ke bentuk aslinya- Seekor Eudemons yang kelihatan seperti elang pada setengah tubuhnya dan seekor kuda pada bagian setengahnya lagi, seekor Hippogriff. Namun ciri – cirinya---
“Buka maamu lebar – lebar dan lihatlah, dasar kau gadis kecil dengan kekuatanmu yang palsu itu! Generasi ketiga dari binatang mistis- mempunyai kekuatan dari seekor Gryphon dan Longma’s! Aku, Griffith Greif adalah Eudemon persilangan[3] terkuat!”
Petir muncul saat angin puyuh mengamuk dari raungan Griffith.
Yō juga bersiap – siap kedalam posisi bertempur.
Melihat keduanya bersiap untuk saling bertarung, orang – orang di kerumunan memutuskan untuk pergi dari tempat itu secepat yang mereka bisa, berbut dan berdesak – desakan untuk pergi.
Hanya Lily yang berdiri di belakang Yō, yang menjadi sumber dari situasi saat ini, dia menyaksikan situasi ini dengan perasaan cemas.
[Maaf Yō-sama....... Ini semua salahku karena mengucapkan hal tersebut tanpa berpikir panjang.......]
Setelah menyebabkan keributan ini, sudah pasti akan mendapatkan hukuman.
Jika dia meninggalkan tempat ini, Yō harus menghadapi hukuman itu sendiri dan menanggung beban kesalahannya. Jadi Lily memilih untuk tidak lari dan bertekad untuk tetap berada di situ.
Petir yang muncul dan mengamuk, sementara angin kencang yang tiba – tiba muncul dan mengamuk. Sambaran petir yang berkali – kali muncul menyebabkan tempat itu membentuk kawah.
[...Sudah dimulai...]
Kedua belah pihak saling menjaga jarak dan menunggu saat yang terbaik menggunakan kekuatan mereka untuk menyerang lawannya.
Saat mereka berdua bergerak dan sama – sama saling menyerang bersamaan, dan memutuskan untuk mengadu kekuatan mereka berdua, pada saat itu----
“Okay. Ini sudah berakhir.”
----Pihak ketiga muncul dan mengalahkan mereka secara bersamaan.
Referensi
1. DracoGriff – Kombinasi Naga dan Elang...
3. Longma – Sebuah Persilangan Kuda dan Naga. Seperti di Harry Potter ada kuda yang memiliki sayap bernama Thestral. Penggambaran yang paling mendekati sih itu Lol
1 Comments
kouryuu desu ka? :V
BalasHapusPosting Komentar