EPILOGUE
(Translater :
Orion)
Part
1
---[Underwood] Upacara
penyerahan gelar Floor Master.
Pada malam terakhir Festival
Panen, atmosfir di alun–alun tertutupi oleh keseriusan karena perjamuan yang
biasanya berakhir karena acara yang terjadi di puncak Pohon Besar.
Pelindung dari Selatan, Sala
Doltrake telah ditunjuk sebagai Floor Master berikutnya dan menerima [Tanduk
dari DracoGreif].
Melihat upacara dari alun –
alun Kota Bawah Tanah, Izayoi dan yang lainnya sedang minum Jus Pir berbintink
sambil mengingat hal – hal yang mereka lakukan selama Festival Panen.
“Dengan ini, Aliansi [Draco
Greif] akan jauh lebih damai.”
“Yes~ Griffith juga pergi
setelah balapan berakhir dan tidak ada lagi perbedaan pendapat yang terdengar
dari Aliansi.
Kuro Usagi membalas komentar
Izayoi. Griffith telah meninggalkan Komunitasnya setelah memastikan bahwa Sala
yang akan ditunjuk sebagai Floor Master selanjutnya. Meski tidak diketahui
apakah ia melarikan diri atau menerima kekalahannya, itu masih pertarungan yang
ia pertaruhkan untuk posisi Floor Master yang memiliki persyaratan bahwa yang
kalah harus meninggalkan Komunitasnya. Oleh karena itu tidak terlalu
mengejutkan para anggota dari [Two Wings] untuk menerima kenyataan itu.
Asuka dan Yō yang meminum
Jus Pir berbintik di sebelah Izayoi tampak senang dengan senyum di wajah mereka
karena beban yang ditanggung mereka telah hilang.
“Tidak ada masalah bagi Sala
sekarang karena dia memiliki [Tanduk DraciGreif] untuk mengganti tanduknya yang
patah kan?”
“Tanduk itu adalah Tanduk
Naga Draco Greif dan hanya ada satu tanduk. Kudengar Shiroyasha juga akan
memberikan Gift lain untuknya, jadi tidak perlu khawatir.”
“Aku mengerti...” kata
Asuka.
Tidak lama kemudian,
hembusan angin panas yang kencang menyebar di sekitar puncak Pohon Besar dan
secara bertahap menyebar luas.
Angin panas memenuhi Kota
Bawah Tanah di bawah dan menghilangkan udara malam yang dingin. Menyadari bahwa
ini adalah saat di mana gelar dari Floor Master diberikan, kota itu dipenuhi
oleh suara denting gelas saat mereka bersulang untuk itu.
Kuro Usagi memandang ke
sekitar Underwood sambil menggumamkan berkatnya dan sedikit rasa iri.
“...Sala-sama, terima kasih
untuk kerja kerasmu. Kuro Usagi dan kawan – kawan juga akan bekerja keras dan
tidak akan kalah darimu.”
Memikul nasib dari
Komunitas, berkontribusi pada pembangunan kembali Kota Underwood dan
pencapaiannya diakui.
Dari sudut pandang Kuro
Usagi, semua itu tidak berhubungan dengan dirinya sendiri. Setelah mendukung
dan mempertahankan Komunitas [No Name] ketika dihancurkan, contoh kebangkitan
kembali seperti inilah yang menjadi pencapaian yang menggembirakan.
[ [No Name] suatu saat juga
akan...bisa dengan bangga mengibarkan bendera kita di atas Komunitas
kita......Canaria-sama!]
Suatu saat mereka akan
mengambil kembali bendera dan nama yang dicuri serta bertemu kembali dengan
kawan – kawan lama.
Kuro Usagi menyimpan mimpi
itu di dalam hatinya saat dia melihat bendera yang berkibar di Pohon Besar.
Menunggu momen ini, Lily dan
grup senior dari anak – anak, yang menunggu di diekatnya untuk sebuah
kesempatan, berlari ke arahnya.
“Kuro Usagi Onee-san......”
“......Lily? Apa ada
masalah?”
Kuro Usagi memiringkan
kepalanya saat mengamati Lily yang bersikap mencurigakan.
Telinga rubah Lily merah
saat dia menyerahkan tas kecil yang dipeluknya beberapa saat lalu sebelum
menyerahkannya ke Kuro Usagi.
“Ini....?”
“Sebuah hadiah untukmu.
Dipilih oleh Izayoi-sama, Asuka-sama, Yō-sama, Jin Bo-chan dan kami untukmu.”
“---Eh” Terkejut, telinga
Kuro Usagi berdiri.
Melihat dengan kebingungan ke
arah ketiganya, ketiga anak bermasalah mengangguk setuju meski pandang mereka
ke arah lain, dengan jelas menolak melihat Kuro Usagi setelah apa yang mereka
lakukan.
“......Nn. Lagi pula kau
memanggil kami ke tempat yang menarik ini.”
“Dan kami berhasil membentuk
Aliansi yang dianggap sebagai pijakan besar dan sebuah alasan bagi kami untuk
merayakannya.”
“Terima kasih untuk semua
waktu yang kau curahkan untuk kami Kuro Usagi.”
Yō mengakhirinya dengan
senyum lebar di wajahnya sedangkan Izayoi dan Asuka tetap menolak menunjukkan
wajahnya ke Kuro Usagi.
Meskipun kekhawatiran mereka
untuknya canggung, perasaan mereka masih bisa membangkitkan perasaan bahagia di
Kuro Usagi.
“Te...Terima Kasih. Kuro
Usagi akan menjaga dengan sebaik – baiknya...!”
Sementara dia mengatakannya,
jari – jari Kuro Usagi hampir saja membuka tas kecil ketika ketiga anak
bermasalah menghentikannya untuk membuka tas itu.
“Okay. Masih ada waktu untuk
membuka hadiahnya nanti.”
“Ini malam terakhir dari
Festival Panen! Tentu saja kita harus mengisi perut kita dengan makanan dan
minuman!”
“Kuro Usagi, ayo pergi!”
“Eh? Tu...tunggu sebentar!~”
Hadiahnya terdorong ke
tangan Lily, keempat dari mereka telah pergi ke pusat alun – alun.
Lily melirik ke dalam tas
kecil itu dan melihat ada sebuah surat selain hadiah yang telah mereka pilih.
Dan ini ditulis untuk
penerimanya:
Kepada teman tersayang
kami---Kuro Usagi.
“---Hehe, Izayoi-sama dan
yang lainnya benar – benar malu – malu dengan hal ini.”
[Kepada teman tersayang
kami]. Kata – kata tersebut membuat Lily mengibaskan kedua ekornya dengan
gembira.
Grup senior dari anak – anak
juga mengikuti jejak keempat orang itu dengan penuh semangat.
Diselimuti oleh angin malam
yang dingin dan harapan untuk Floor Master yang baru, para penduduk Kota Bawah
Tanah tidak berencana untuk tidur karena suara bersulang dan kegembiraan terus
bergema untuk waktu yang lama.
Part
2
---[Underwood] Ruang Tamu
VIP.
Berdiri di ruangan berasap
yang berasal dari pembakaran dupa, Shiroyasha menatap ke arah bulan.
Upacara penyerahan Gift dan
Gelar Floor Master kepada Sala telah selesai beberapa saat yang lalu.
Tapi bagi Shiroyasha, dia masih
mempunyai dua tugas penting yang mendesak dan belum diselesaikan.
Setelah memenangkan Game
[Balapan Kuda Laut], [No Name] menerima Gift dari Shiroyasha.
Namun, bukan Gift yang
mereka inginkan---mereka ingin agar [Gry sang Gryphon menjadi Tamu di Komunitas
mereka].
“Itulah hadiah yang Izayoi
minta.....sisanya tergantung dirimu,
Gry.”
Sebuah Geass Roll tergeletak
di lantai, dan isinya adalah:
[Hilangnya sayap dari salah
satu anggota [Thousand Eyes], Gry, disebabkan oleh kami dari [No Name]. Oleh
karena itu, kami ingin membawanya dalam jangka waktu sampai ia bisa memulihkan
diri.]
Gry membaca Geass Roll
dengan tulisan tangan yang indah dengan berpikir menerima nasibnya.
---Hanya beberapa hari yang
lalu, ia menganggap dirinya tidak layak untuk ikut berpartisipasi di Game
apapun di masa depan.
Kehilangan sayapnya hanyalah
salah satu alsannya.....Tapi alasan paling pentingnya adalah fakta karena ia
kelihangan rekan ketika terbang.
Kerugian berturut – turut
yang dialami oleh rekannya dan sayapnya sangat melukai harga dirinya dan ia
yakin bahwa tidak ada satupun yang ingin menungganginya untuk bertempur
kembali. Setidaknya itulah perasaan yang dia miliki sebelum ia membaca dokumen
ini.
[......Tampaknya bocah itu
benar – benar menepati janjinya.....]
Meskipun ia sudah
mempersiapkan dirinya bahkan sebelum mendapatkan luka itu, orang itu tampaknya
belum menyerah akan dirinya. Kebaikan dari pria itu membuat semangat Gry untuk
bertempur berapi – api dengan semangat untuk melanjutkannya.
Menutup matanya untuk
memberikan jawaban yang jelas, ia segera membulatkan tekadnya ketika ia
membungkuk pada Shiroyasha.
“Shiroyasha-sama. Kau
menerimaku ketika aku dibuang dari negeriku. Aku tidak akan melupakan kebaikan
yang telah kau tunjukan kepadaku, selamanya. Tapi, aku.....”
“Tidak apa – apa. Aku
mengizinkanmu pergi. Aku akan mengirim surat kepada mereka agar mempersiapkan
pesta selamat datang untuk teman baru mereka. Kau bisa membantu kekuatan
Komunitas baru yang berada di Sisi Timur.
Shiroyasha mengangguk sambil
tersenyum tanpa sadar.
Setelah mendapatkan
persetujuan dari Master yang telah ia layani selama sepuuluh tahun, menyebabkan
air mata mengalir dari mata Gry.
“.....Bagiku, [Thousand
Eyes] akan selalu menjadi rumah di dalam hatiku. Jika sesuatu terjadi, tolong
panggil aku. Aku berjanji bahwa aku akan segera datang membantu tak peduli
hambatan yang menghalangi jalanku.”
“Nn. Aku terima
sumpahmu.....Oh yah, anggap sja ini sebagai uang pensiunmu dariku---Tidak,
lebih tepat dianggap sebagai dana cadanganmu. Ini, terima saja.”
Menggambar bentuk cincin di
udara dengan tangannya, Shiroyasha mengubah jejak asap itu menjadi cincin emas
yang dia pakaikan ke cakar Gry.
“Ini?”
“Kekeke. Ini adalah alat
yang diperlukan oleh manusia dalam kehidupan sehari – hari mereka. Anggap saja
ini sebagai Hadiah atas kerja kerasmu. Kau bisa menggunakannya nanti ketika kau
kembali ke kamarmu. Ini alat yang cukup berharga jadi tolong simpan baik –
baik.
“Ya, Akan kujaga. Aku sangat
berhutang budi padamu dan bersyukur.”
Gry membungkuk dengan hormat
dan meninggalkan kamar Shiroyasha setelah berpamitan.
“......Heheh, melihat para
pemuda tumbuh benar – benar perasaan yang menyenangkan.”
Setelah beberapa hembusan
asap dari dupa dan pipanya, Shiroyasha kepada orang yang berada di luar
jendelanya.
“Hey, JaRyuu. Berapa lama
kau berencan untuk berdiri di sana? Masuk kemari sekarang.”
“Oh, Aku ketahuan?”
JaRyuu berpura – pura kaget
saat ia menjawabnya dan masuk dengan melompat dari jendela.
Hembusan angin malam yang
kuat saat ia melakukan hal itu membuat asap dari dupa tertiup ke luar ruangan.
Shiroyasha segera memarahinya karena itu adalah dupa kesukaannya.
“Hey! Bisakah kau masuk
lewat pintu depan dengan benar?”
“Oh~ tapi dengan anak dari
Draco yang masih berada di sana, tidak nyaman bagiku melakukannya.....tapi
bocah itu telah tumbuh menyerupai ayahnya.”
“Yea. Jika memungkinkan, Aku
sangat ingin agar ia dan Griffith bisa berbaikan.....”
“Kau akan ikut campur telalu
banyak jika begitu. Bagi saudara agar bisa berbaikan, membutuhkan keinginan
dari kedua saudara itu sendiri.”
JaRyuu tertawa terbahak –
bahak. Mengetahui pesar tersembunyi dibalik kata – katanya, Shiroyasha
bertanya:
“.....Bukankah kau ingin
melanjutkan hubunganmu dengan saudara perempuanmu?”
Pertanyaan Shiroyasha
menghapus senyum dari wajah JaRyuu.
JaRyuu menatap ke arah bulan
di luar jendela dan tampak berbicara sendiri:
“.....Bocah dari [No Name]
itu menanyakanku pertanyaan seperti ini: Waja seperti apa yang akan kau
tampilkan ketika berhadapan dengan Onee-sanmu? Kata – kata itu sangat benar.
Berpura – pura menjadi pertapa ketika aku hanyalah orang tidak berguna yang
hanya berkeliaran. Wajah seperti apa yang akan kutunjukkan kepadanya?”
“......”
“Jika aku yang sekarang,
tidak ada yang akan berubah bahak jika aku menemuinya. Aku masih tidak
mempunyai pencapaian untuk dibanggakan ketika aku bertemu dengannya lagi. Jika
itu membuatnya marah terhadapku, itu tidak apa – apa.....tapi aku takut bahwa
dia akan menangis melihat kondisiku saat ini.”
Selain mengkhawatirkan
kekecewaannya terhadap orang lain, ia lebih khawatir bahwa itu akan menyebabkan
kesedihan bagi orang itu.
Dan dengan memikirkan hal
itu ia mampu memberanikan diri untuk bangkit kembali.
Shiroyasha menutup matanya
tampak memikirkan sesuatu tapi dia sebenarnya berterima kasih kepada Izayoi di
dalam hatinya.
[Berhasil menyalakan kembali
ambisi dari ‘Pengembara yang tak tentu arah’?.....Pria itu sangat mengesankan.]
Tidak menunggu JaRyuu
melanjutkan kata – katanya, Shiroyasha segera berdiri dan mengambil perkamen
kulit kambing dari rak buku untuk menunjukkan kepadanya.
“JaRyuu. Jika kau ingin
memiliki beberapa pencapaian, aku punya tugas yang cocok untukmu.”
“Sudah kuduga. Itu sebabnya
aku menunggu di luar ruangan.....ini mengenai kembalinya Kekuatan Sucimu ke
Surga kan?”
“Nn. Karena akan tiba
saatnya, tindakanku di depan umum akan dibatasi. Ketika saat itu tiba, sisi
Timur akan kehilangan Floor Masternya. Jadi, bisakah kau...menjadi penggantiku
dan melindungi sisi Timur untukku?”
Perkamen kulit kambing yang
Shiroyasha berikan kepadanya adalah bukti sebagai Floor Master---[Kekuasaan
dari Host Master].
Setelah membaca isi yang
tertulis, JaRyuu memiringkan kepalanya dan tersenyum masam.
“Aku begitu berterima kasihh
karena kau menilaiku setinggi ini, tapi hanya saja aku tidak memiliki begitu
baya sikap kepemimpinan.”
“Kau tidak perlu khawatir
tentang hal itu. Aku hanya akan mengangkatmu sebagai tamu VIP dari [Thousand
Eyes]. Jika itu tidak cukup, aku juga bisa meminjamkanmu sebagian dari
Kekuasaan Matahari. Itu seharusnya sudah cukup kan?”
Pada saat itu, Jaryuu sangat
terkejut.
Bukan karena kekuatan yang
ia butuhkan atau tidak tapi fakta bahwa ia diperlakukan sebagai tamu VIP secara
tiba – tiba membuatnya terkejut.
“Itu...Itu sangat
menyanjungku tapi bukankah pendapatmu tentangku sedikit berlebihan?”
“Tidak. Faktanya, Aku harus
menganggapmu hingga seperti itu. Jumlah anggota dari Aliansi Raja Iblis itu
masih tidak diketahui dan aku memprediksi bahwa kekuatan tempur mereka
setidaknya berada di level empat atau bahkan sampai di level tiga. Dan sekarang
bukan saatnya bagiku untuk menahan diri meminjamkan kekuatan. Karena di level
bawah banyak Komunitas yang sedang berkembang.”
Kata – kata Shiroyasha
memang serius namun akhirnya, mulutnya akhirnya tersenyum. JaRyuu juga
menganggukan kepalanya karena setuju.
“Tentang hal itu, Aku sangat
setuju. Di level bawah memang memiliki banyak hal yang menarik, temasuk [No
Name].”
“Jadi, artinya kau menerimanya?”
“Ya. Aku bersedia mengambil
tanggung jawab segai Floor Master pengganti.”
JaRyuu dengar erat menjabat
tangan Shiroyasha.
Orang yang berdiri di tempat
ini bukanlah orang yang biasanya dipanggil sebagai ‘Pengembara tak tentu arah’
lagi.
Pada saat ini, tubuhnya
memancarkan semangat mendominasi seperti saat ia menjadi Saurian Demon King
yang bertarung melawan banyak dewa – dewa terkenal.
“Bagus! Aku akan menyerahkan
prosedur penyerahannya kepada Asisten penjaga tokoku untuk memandumu. Jika kau
memiliki pertanyaan, tanya saja dia karena aku akan pergi sekarang.”
“Kenapa buru – buru?”
“Menurut informasi yang
diberikan oleh Bull Demon King, ada satu Raja Iblis dari Aliansi Raja Iblis
yang sudah dikatahui. Dan ia orang yang sulit untuk di tangani. Aku harus mengambil
kesempatan ini untuk memberikan Raja Iblis itu peringatan sebelum akhirnya
pergerakanku dibatasi.”
Mata JaRyuu yang tiba – tiba
menyipit ketika ia bertanya:
“......Raja Iblis apa itu?
Apakah ia terkenal?”
Wajah Shiroyasha berubah
menjadi serius dan sedikit cemas saat dia menyebutkan namanya.
0 Comments
Posting Komentar