CHAPTER 7
(Translater :
Orion)
Part
1
---[Balapan Kuda Laut] Ruang tunggu peserta.
Langitnya cerah dan ini merupakan pagi yang
indah. Meski nampaknya terlihat beberapa awan hitam berkumpul di bagian Selatan
yang bisa menandakan terjadinya hujan namun, mereka sudah menghilang ketika sinar
Matahari dari Matahari terbit yang menyinari kota [Underwood[.
Garis startnya dimulai dari bendungan Pohon
Besar dan semua peserta terlihat sangat bersemangat ketika mereka menunggu
balapannya dimulai.
Namun, dalam kedaan yang begitu meriah
ini---Izayoi dan anggota lain dari [No Name] berkumpul di depan tenda ganti
mereka yang masing – masing sudah dipersiapkan untuk setiap peserta
Komunitas saat mereka mendengarkan penjelasan dari Jin tentang apa yang terjadi
pada malam kemarin.
“---Ini adalah permintaan dari Sala-sama dan
Porol. Karena kita memiliki hutang untuk dibayar kepada [Two Wings], kita harus
memenangkan balapan ini apapun yang
terjadi."
Pemenangnya memiliki kekuasaan untuk memilih
‘Floor Master’ berikutnya.
Izayoi dan yang lainnya mengeluh dengan rasa
frustasi sebagai balasannya.
“Aku mengerti... Sala sebenarnya memberikan
kita pekerjaan yang menarik dan membosankan untuk diselesaikan.”
“Setidaknya pastikan kami tahu lebih awal!
Aku benar – benar khawatir sekarang...”
“Tampaknya kita bisa meminta Sala untuk
menyiapkan beberapa makanan lezat untuk bayarannya.”
Mendengar hal tersebut, Izayoi dan Asuka
tersenyum masam ketika pertanyaan yang sama muncul dalam benak mereka: [Yō
masih belum kenyang juga?]
“Tapi kalau dipikir – pikir lagi...membuat
semua peserta wanita yang meminjam Kuda Laut untuk menggunakan pakaian
renang...Shiroyasha kadang – kadang memiliki ide yang bagus juga.”
Ketika Izayoi mengatakan hal itu dengan
bersungguh – sungguh, ia mulai mengaggumi pemandangan Asuka dan Yō yang
menggunakan pakaian renang mereka.
Asuka menggunakan Bikini yang cocok dengan
pareo yang dia gunakan kemarin. Pemandangan dari payudara yang sedang
berkembang tersebut sangat menakjubkan meski mereka sudah cukup bagus sekarang
ditambah dengan kulit yang seputih salju terlihat dari balik pareo membuatnya
menjadi lebih seksi dan sangat bertentangan dengan ide untuk lebih menutupi
dirinya. Melihat Asuka dengan pakaian renang yang begitu terbuka dibanding
dengan Asuka yang biasanya mengenakan pakaian tertutup, sungguh memberikan
nuansa baru.
Di lain pihak Yō memilih untuk menggunakan pakaian
renang biasanya. Meski tubuhnya benar – benar sesuai dengan umurnya, tanpa ada
lengkungannya, sosoknya yang ramping sangat proporsional. Dan karena pakaian
renang yang biasanya, benar – benar menonjolkan tubuhnya yang ramping dan jauh
lebih menawan dibanding mengenakan bikini.
.......Menyadari bahwa Izayoi sedang
memerhatikan mereka dengan serius, wajah Asuka memerah saat dia balas menatap
ke arah Izayoi.
“Hey. Jangan menatap kami. Tidakkah kau sudah
menatapnya terlalu lama?”
“Omong kosong apa itu? Tidak ada artinya jika
mengenakan pakaian renang jika tidak ada seorangpun yang mengagguminya. Dan aku
berani mengatakan bahwa kalian berdua terlihat cukup seksi.” Izayoi
mengacungkan jempolnya sementara wajah Asuka semakin memerah karena malu.
Sementara Yō menanggapinya dengan
mengacungkan jempolnya ke arah Izayoi.
Ketika baru saja ketiga idiot ini mengakhiri
percakapan mereka, Kuro Usagi yang ada di dalam tenda ganti berbicara dengan
suara yang pelan:
“Ma...Maaf menunggu...”
Dan dengan terdengarnya hal tersebut, hanya
muncul dua telinga kelinci yang muncul dari sela – sela tenda. Warna kemerahan
yang ada di teling kelinci itu jelas – jelas bukan ilusi.
Yō dan Asuka yang sudah selesai berganti
pakaian ke pakaian renang mereka untuk beberapa saat tidak bisa sabar lebih
lama lagi ketika mereka menggenggam masing-masing
satu telinga kelinci---
“Heave-oh”
“Waaaaahhhhh!”
Kuro Usagi yang tidak berdaya ditarik keluar
dari tenda ganti dan kejadian tersebut membuat payudara Kuro Usagi bergoyang tak
karuan.
“...Ooo?”
Mata Izayoi yang terpikat oleh payudara yang
bergoyang dan ia sangat memperhatikan mereka.
Pakaian renang Kuro Usagi adalah sepasang
bikini yang mempunyai hiasan yang lucu di tepiannya.
Dengan berani memperlihatkan kulit seputih
saljunya, pakaian renang ini sangat jujur dengan banyaknya bagian tubuh yang
terlihat, baik paha yang berkembang dengan bagus atau payudara, memperlihatkan
lebih banyak kulit daripada yang biasanya. Meski payudara dan pahanya begitu
berisi, keseluruhan yang terasa dari tubuh seseorang yang begitu proporsional
dan bukannya sebagai bagian yang kurang menguntungkan akibat dari bagian tubuh
yang berisi tersebut. Faktanya, bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan
bahwa dia mempunyai sosok seorang model.
Wajah bayinya yang bertentangan dengan tubuh
menggairahkannya, membuat mereka terpukau untuk sementara.
“.......Izayoi-san, bukankah kata “terlihat
cukup seksi” tampaknya sangat cocok untuk mendeskripsikan sosok seperti ini?”
“Omong kosong apa itu? Ini disebut pornografi.”
“Nn, cukup porno...”
“K...Kalian tidak punya komentar yang
lainnya....?”
Kuro Usagi bahkan tidak mempunyai balasan
terhadap perkataan mereka karena pipi dan telinganya memerah sampai ujung.
Bagi Kuro Usagi yang polos untuk memakai
pakaian renang yang “begitu” terbuka, membutuhkan banyak keberanian. Tidak
heran kalau dia menjadi depresi dengan percakapan mereka yang terus menggunakan
kata – kata yang vulgar untuk mendeskripsikannya.
Tampak merasakan suasana hatinya, Izayoi
tersenyum dan memutuskan untuk menambahkan komentar seperti yang pernah ia
ucapkan sebelumnya.
“Hey, tunjukkan rasa percaya dirimu. Bahkan
jika aku sudah melihat seluruh wanita yang ada di [Underwood], Aku bersumpah
bahwa kau, Kuro Usagi, tetap menjadi wanita yang paling imut.”
“...Be...Benarkah itu?”
Komentar jujur yang diucapkan oleh Izayoi
membuat telinganya lebih merah. Mungkin ini hanyalah kahyalannya saja tapi Kuro
Usagi merasa hatinya berdebar kencang.
Tidak lama setelah ini, sebuah bel berbunyi
untuk mengumpulkan semua peserta ke tepi sungai.
Part
2
---[Balapan Kuda Laut] Tribun penonton di
Kota Bawah Tanah.
Perjamuannya masih berlangsung hingga tiga
hari berturut – turut selama Festival Panen berlangsung.
Minum sampai tertidur dan bangun dengan
keadaan mabuk sebelum minum lagi sampai tertidur. Dapat melakukan siklus hidup
yang tidak sehat ini terus – menerus, adalah salah satu pesona yang hanya bisa
ditemukan selama Festival Panen berlangsung.
Dan salah satu acara yang paling ditunggu –
tunggu adalah siaran langsung dari [Balapan Kuda Laut] di permukaan tebing oleh
kelompok iblis kecil: [Iblis Kecil Laplace].
---[Iblis Kecil Laplace] mempunyai kemampuan
untuk merasakan sesuatu. Dan [Iblis Kecil Laplace] adalah kelompok iblis yang
memegang posisi tertinggi dari [Iblis Laplace] karena mereka memiliki kekuatan
untuk memproses informasi melebihi yang lain dan memegang kemampuan untuk
mentransfer semua informasi yang telah dikumpulkan ke tubuh utama Iblis mereka.
Dan karena tubuh utamanya saat ini sedang
tertidur, mereka hanya bisa menggunakan kemampuan mereka untuk pekerjaan ini.
[Bertindak sebagai proyektor cahaya untuk
menampilkan informasi yang telah dikumpulkan secara langsung]---adalah
pekerjaan paruh waktu mereka. Kemampuan ini untuk menyiarkan Gift Game secara
langsung sangatlah populer dan diterima dengan baik oleh penduduk di Little
Garder.
Ambil contoh dari perlombaan ini, mereka yang
tidak berpartisipasi sebagai peserta bisa ikut bersenang – senang dengan
sedikit bertaruh.
Dan ada banyak orang yang memegang tiket
taruhan di tangan mereka sambil berdiri di tribun.
Berjalan diantara para kerumunan yang
memanas, tiga gadis cilik dengan pakaian renang mereka membawa kotak yang
berisi minuman dan puding buah dingin untuk dijual, sambil berteriak untuk
mengiklankan produk mereka sesekali.
Dan mereka adalah---
Lily, yang tersenyum berseri – seri sambil
mengibas – ngibaskan ekornya dengan pennuh semangat.
Percher, yang tidak menunjukkan sedikitpun
antusiasme.
Dan Leticia, yang mengenakan topi jerami yang
menutupi wajahnya.
“Apakah anda ingin secangkir jus [Pir
berbintik] untuk diminum? Ada juga puding buah dingin dan buah – buahan
lainnya! Mereka dingin, renyah, dan melegakkan mulut anda♪”
“Meski ini berbintik, kau tidak perlu
khawatir terkena Kematian Hitam~”
“Ketika kau mengucapkannya, itu tidak lucu.
Bahkan semua kata – katamu itu tidak lucu, jadi hentikan saja.”
Leticia menrik topi jeraminya dengan lebih
rendah untuk menutupi dirinya saat dia memarahi Percher sambil berhati – hati
tentang identitasnya terbongkar.
Percher menggumamkan keluhannya dan menghela
napas saat dia kembali meneruskan tugasnya dengan lebih kurang antusias
daripada sebelumnya.
Tampaknya satu – satunya yang begitu
bersemangat dan menikmati dirinya sendiri adalah Lily yang baru saja menjual
salah satu produk [Pir berbintik] dingin.
“Terima kasih atas pembeliannya!”
“Ah, terma kasih juga karena kalian para
gadis juga berusaha yang terbaik.”
“Hey, Aku juga mau satu!”
*Swish!* Telinga Lily terlihat ceria ketika
dia berlari. Pada saat ini, bahkan seseorang akan percaya jika ada yang
mengatakan bahwa ada suatu mesin gerak abadi yang bisa ditemukan di
dalam tubuhnya untuk memungkinkannya terus bekerja dengan begitu semangatnya
dalam setiap langkahnya.
Percher yang tanpa ekspresi akhirnya berhasi
menjual satu sebelum dia berpaling untuk bertanya ke Leticia:
“Tapi ada apa ini? Kukira kau tidak akan
datang?”
“Aku juga mengira akan begitu...tapi Lily
datang menangis meminta bantuan kepadaku berkata jika hanya berdua saja, dia
tidak akan bisa memnuhi dana yang dibutuhkan atau sesuatu seperti itu......”
Sebelum Leticia bisa menyelesaikan kata –
katanya, para pembawa acara sudah tiba di panggung.
Berdiri di ujung panggung, pembawa acara yang
tidak lain dan tidak bukan orang yang mengenakan wafuku putih, Shiroyasha dan
orang yang bertugas untuk mengawasi atasannya adalah, sang asisten toko wanita.
Setelah melihat dengan lebih dekat, seseorang akan menyadari mikrofon yang ada
di tangan Shiroyasha dan sadar bahwa dewa bencana ini akan memulai sesuatu
sekali lagi.
“Maaf telah menunggu, semuanya! Gift game
[Balapan Kuda Laut] akan segera dimulai! Dan jurinya adalah seseorang yang
sudah familiar dengan hal ini yaitu---Kuro Usagi---“
"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOH! "" WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOH! "
"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOH! "
"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOH! "
"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOH! "
Ketika Kuro Usagi memasuki panggung, sorakan
yang memekakkan telinga bergema di seluruh kota [Underwood], mungkin sampai
mencapai langit.
*Uwa!* Begitu keras dan tiba – tiba hingga
ada teriakan kecil keluar dari mulutnya dan telinganyaterangkat dan bergetar
karena terkejut. Meski orangnya sendiri tampaknya tidak pernah menyadari betapa
kuat efek dari baju renang yang begitu berani dan menggoda yang dipakainya.
Hanya melihat tubuhnya yang terbuka yang
tidak banyak tertutup oleh kain, menyebabkan seluruh alun – alun bersorak –
sorai dengan penuh kegaduhan.
“Hidup Kuro Usagi dengan Pakaian Renang!
Hidup Kuro Usagi dengan Pakaian Renang!”
“Hidup Shiroyasha-sama! Hidup
Shiroyasha-sama! Hidup Shiroyasha-sama!”
“Sungguh menyenangkan berada di sini...Aku
tidak lagi memiliki penyesalan dalam hidup ini!”
*Puu!* Suara dari seseorang memuntahkan darah
sebelum mereka terjatuh ke tanah bisa didengar di tribun penonton, sepertinya
karena terlalu bersemangat.
Melihat ke arah orang – orang dengan perasaan
jijik dan tatapan yang begitu dingin, apa yand dia rasakan hanyalah sampah
dengan tatapan yang dingin itu. Di lain pihak, Leticia cepat – cepat menutupi
mata Lily dan membawanya pergi dari kerumunan yang menjengkelkan.
Part
3
---[Balapan Kuda Laut] Lokasi siaran langsung
disamping panggung.
Shiroyasha dengan senang hati menikmati
pujian dan rasa hormat yang datang dari kerumunan sambil memperbesar berbagai
sudur dari bokong Kuro Usagi untuk ditunjukkan di layar.
“Ini sangat mengesankan!... Bahwa [Kelinci
Bulan] dala pertumbuhan kedua mereka di usia 200 tahun bisa mengembangkan sosok
yang begitu seksi.... Astaga.... Benar – benar hebat! Bukankah kau berpikir
begitu juga?”
“...Aku tidak peduli!”
Sang asisten toko wanita menjawab dengan nada
yang penuh dengan lima kali kemarahan yang biasanya dia guankan di toko.
Setelah mengenakan bikini, bukan apron gaya
jepang yang biasanya dan wafuku, dia mengikuti Shiroyasha ke panggung area
poyeksi. Kemungkinan karena perinta Shiroyasha yang tak dapat dia bantah. Dan
sangat terlihat kalau dia sangat marah hingga seseorang bisa merasakan aura
kemarahan yang ada di sekelilingnya.
Tapi dari sudut pandang objekti, melihat dia
mengenakan pakaian renang juga ada pesona tersendiri.
Kulit yang biasanya tertutup oleh seragam
kerjanya begitu indah seakan belum tersentuh seperti payudara yang memberinya
perasaan feminim dan hal yang tepat untuknya.
Sang asisten toko wanita dengan rambut
panjangnya yang terurai bebas dari sanggulnya yang biasa seperti ikatan
Kanzanshi, tampak seperti bunga yang baru mekar yang diaduk perasaan cinta dan
kasih sayang.
Beralih ke kerumunan, mata Shiroyasha menilai
bahawannya diam – diam. Ketika dia puas dengan hasil dari rencana mengubah
image dari bawahannya, dia melambai ke arah kerumunan dan peserta saat dia
berkata:
“Jadi~Semuanya! Sebelum game-nya dimulai, Aku
punya beberapa kata untuk kalian---Kuro Usagi kau terlihat sangan seksi!”
“Sudah cepat di mulai saja game-nya! Dasar kau Bodoh!”
Sebuah batu yang dilempar dari panggung
menghantam kepala Shiroyasha dari belakang dan langsung menyebabkan darah
mengalir di tempat itu.
Itu pasti karena kurangnya jangkauan dari
kipas kertas. Tapi Shiroyasha mengabaikan batu yang masih menempel di
kepalanya, yang tampak terlihat sangat menyakitkan, saat dia *Ahem* menarik
perhatian semuanya sekali lagi.
“Kalau begitu aku hanya akan mengatakan satu
kalimat---Kuro Usagi benar –benar se.....”
-*Pak! Puk! Toin!*-
“Nn, Kupikir aku harus kembali ke topik utama
kita karena aku tidak mau lagi menerima rasa sakit lebih daripada ini. Kupikir
semuanya sudah tahu bahwa di Festival Panen ini, Komunitasku [Thousand Eyes]
telah menyiapkan beberapa kios! Namun sayangnya, kami tidak membantu untuk
persiapan game ini. Dan lalu aku punya ide.....Aku dengan ini menyatakan bahwa
peserta yang bisa tertawa sampai akhir [Balapan Kuda Laut] akan mendapatkan
hadiah dari [Thousand Eyes]!”
Ketika Shiroyasha mengumumkan hal tersebut,
di tribun penonton terdengar sorak – sorai yang begitu hebat bersamaan dengan
sekelompok kecil yang mengeluh karena mereka tidak mengikuti game ini. Peserta
yang menunggu dimulainya game juga merasa sangat bersemangat dan perasaan
tegang dengan semangat untuk menang.
Asuka tidak bisa tidak terpengaruh oleh mood
orang – orang di sekitarnya saat dia mengencangkan pegangannya. Melihat ke arah
Felicia Raisa yang cukup jauh, dia sekali lagi membulatkan tekadnya.
[Kita harus memenangkan yang satu ini agar
membiarkan Sala untuk tetap di posisinya saat ini. Tidak peduli siapa lawannya,
aku tidak bisa membiarkan mereka menjadi penghalang apapun caranya!]
Asuka melihat ke arah orang – orang yang
berdiri di kedua tepi sungai, Izayoi, Yō dan Shirayuki-hime yang dipaksa
bergabung untuk mengikuti game tersebut dan mereka saling bertatapan dan
mengangguk satu sama lain.
Kuro Usagi pindah ke panggung utama untuk
membacakan peraturan.
“Ini adalah terakhir kalinya bagi Kuro Usagi
untuk membacakan peraturan dari game [Balapan Kuda Laut].”
1. Setiap peserta yang jatuh ke sungai akan
segera didiskualifikasi! Tapi tidak apa – apa jika mereka jatuh ke tepi sungai
atau ke tanah!
2. Semua kegiatan harus di lakukan di sungai!
Setelah memasuki Hutan AI Pisano, kalian akan bertemu dengan persimpangan.
Lanjutkan berdasarkan insting anda!
3. Ketika mencapai titik pemeriksaan di
puncak gunung, kalian harus memetik buah [Pohon Laut] yang merupakan buah khas
dari daerah tersebut sebelum kembali ke garis start untuk menyelesaikan game
ini!
Dan itulah ketiga peraturan yang sudah di
tetapkan!”
Merentangkan kedua tangannya dengan lebar
ketika selesai membacakan peraturannya, Shiroyasha mempersiapkan dirinya untuk
pemberitahuan terakhir:
“Kalau begitu, kepada semua peserta! Ambil
benda yang sudah disebutkan dan kembali dengan kecepatan mengalahkan yang lain!
Dengan ini aku menyatakan bahwa game [Balapan Kuda Laut] DIMULAI!”
Part
4
---Ketika baru mau memberikan sinyal sebagai
tanda dimulainya balapan, kilatan cahaya yang dipantulkan oleh sebuah pedang
menerangi area itu.
Pada saat yang sama ketika Shiroyasha menepuk
tangan untuk memulai perlombaannya, Felicia Raisa telah mengeluarkan Pedang
Scorpius Serpent dan menyerang peserta yang ada di sekitarnya---
Tidak. Untuk lebih jelasnya, dia bahkan tidak
merusak sehelai rambut mereka.
Sang pengendara bertopeng itu---merobek -
robek pakaian renang para peserta dalam sekejap.
"Yi
Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"
Jeritan dan kekacauan terjadi setelahnya.
Tidak peduli akan situasinya, para peserta yang pakaian renangnya dirusak
melompat ke air satu persatu sambil mencoba menutupi tubuhnya. Beberapa pria
memakai armor pelindung, tapi Felicia Raisa bahkan sampai merusak armor yang
dipakai para pria tersebut. Tidak menunjukan belas kasihan dan membuat mereka
tak berdaya.
Sementara [Felicia Raisa] terus melanjutkan
balapan dengan santai dan merusak lebiih banyak lagi pakaian renang para
peserta. Dia menggunakan topeng dan tidak ada seorangpun yang dapat melihat
ekspresinya, tapi tidak perlu berpikir keras untuk mengetahuinya dan pastinya
dia punya ekspresi yang cukup menakutkan sekarang. Dan meskipun itu aksi yang
cukup mengejutkan untuk dilakukannya, seseorang juga harus memuji aksi yang
tidak terduga yang dia lakukan kepada para peserta.
Di sisi lain, Asuka selamat, meskipun nyaris
melarikan diri dengan batu yang dilempar oleh Izayoi tepat wakut. Tapi
keinginannya untuk bertarung menjadi ragu karena perbuatan mengejutkan yang
dilakukan oleh pengendara bertopeng.
[Sungguh....Sungguh tindakan yang licik....]
Perwakilan dari pihak wanita---Kudou Asuka
begitu ketakutan hingga gemetar.
Membuang rasa malu hanya untuk mencari cara
agar bisa menang?
Atau apakah ini cara dari pelayan setia
[Halloween Queen] untuk membuang perasaan mereka hingga seperti ini?
Apapun caranya, menyelam adalah keputusan
bodoh namun cara terbaik karena itu jalan terbaik dalam Gift game ini.
Komentator dari balapan, Kuro Usagi terdiam
karena adegan memalukan yang terjadi sebelumnya.
Shiroyasha di bagian penyiaran malah berlaku
sebaliknya ketika dia sama bersemangatnya dengan para penonton.
“Ha! Seperti yang diharapkan dari pengendara
yang dipilih oleh sainganku! Keputusan yang dingin dan kemampuan pedang yang
hanya merobek pakaian renang! Meski dia hanyalah pelayan setia dari sainganku,
Aku tidak bisa tidak memujinya! Atau harus kukatakan Semangat! Yahoooo!!”
"Yahooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
~~~!"
[......Mereka benar – benar sekumpulan orang
bodoh]
Awalnya, Kuro Usagi merasa sangat malu dengan
pakaian renangnya....tapi sekarang dia sangat senang karena bukan hanya dia
saja yang harus meerasakan perasaan tersebut.
Part
5
---Di tepi sungai, sebagai pemimpin dari
kelompok pendukung.
Sekawanan kuda laut menyipratkan banyak air
tak karuan saat mereka berlari di sungai.
Dikarenakan aksi yang dilakukan Felicia
Raisa, para peserta berkurang jumlahnya hingga sepersepuluh dari jumlah
peserta. Dan karena dia, Izayoi dan pertarungan dengan kelompok pendukung lain
cepat berakhir, semakin mengurangi jumlah setengah dari peserta lagi, orang
yang melempar batu untuk membantu Asuka, sedang berlari sambil tertawa hingga
terbahak – bahak.
“Apa yang terjadi tadi! Orang bertopeng itu!
Ternyata orang yang menarik!”
“Hey, Oshujin-sama! Ini bukan waktunya untuk
bercanda! Wanita itu adalah orang yang merusak bajuku!”
Suara Shirayuki-hime terdengar dari Gift card
yang dipegang oleh Izayoi.
Tidak bisa menghindar dari serangan Felicia
Raisa, pakaian renangnya telah dirusak. Tapi sesaat setelah pakaian renangnya
yang rusak jatuh, dia melarikan diri masuk kedalam Gift card seperti kelinci
yang berlari masuk ke sarangnya.
“Tapi bukankah percuma saja? Aku tidak pernah
mengira bahwa hubungan atasan dan bawahan antara kau dan aku akan menjadi
sesuatu yang merepotkan.”
“Apakah kau bodoh atau apa! Aku lebih memilih
untuk melakukan seppuku dari pada orang lain melihat tubuhku.”
“Oh? Tapi aku sudah melihat semuanya.”
“.....”
Shirayuki-hime terdiam, seperti orang marah.
Ucapan Izayoi mungkin terdengar kejam, tapi
ia tidak akan membantah fakta bahwa Shirayuki-hime akan sangat membantu Asuka.
Lagipula, Shirayuki-hime adalah dewa air jika
dia terpaksa mundur seawal ini di game akan menimbulkan banyak masalah
nantinya.
Untuk mendapatkan berita terbaru, para
peserta harus mendengarkan komentar dari Kuro Usagi.
“Saat ini ada lima orang yang memimpin
jalannya balapan! Mereka adalah Felicia Raisa dari [Will-O’-Wisp]! Diikuti oleh
Kudou Asuka dari [No Name]! Posisi ketiga hingga kelima saat ini ditempati oleh
pengendara dari [Two Wings] yang mengejar mereka tanpa henti!”
Sambil berlari di sepanjang tepi sungai,
Izayoi mengolah informasi secara detail.
Tampaknya Griffith telah mendaftarkan
beberapa tim dari [Two Wings] untuk balapan ini.
Membiarkan mereka akan cukup merepotkan dan hal
yang masuk akal jika menyingkirkan mereka di awal...Sejujurnya, bahkan jika
bukan karena balapannya, ia juga ingin menyingkirkan mereka.
Izayoi dididik dengan cara ini sejak
kecil---Ketika kau dipukul, balas mereka dengan dua kali pukulan. Jika diejek
da dipermalukan, balas mereka berpuluh – puluh kali lipat sebelum menyebutnya
impas.
[Meski terlihat seperti itu, jika aku tidak
ikut terus membantu, seharusnya tidak ada cara lain untuk mengalahkan
pengendara bertopeng itu kan?]
Bagaimana aku akan membantunya? Izayoi mulai
mencari solusi.
Saat ini, perlombaannya masih terus
berlangsung dan situasinya sudah berubah.
“Orang – orang yang memimpin sudah mencapai
ke persimpangan dari sungai di Hutan AI Pisano! Sekarang mereka harus membuat
keputusan diantara kedua jalan yang akan menentukan kemenangan ataupun
kekalahan mereka! Jadi percayalah dengan insting anda dan terus maju!”
Terus melawan arus sungai, mereka akhirnya
mencapai Hutan AI Pisano.
Daun – daun pepohonan yang tebal menghalangi
sinar matahari yang masuk, membentuk hutan yang gelap dan berkabut. Dan itu
menjadi hal buruk bagi Izayoi jika sesuatu terjadi dan membutuhkan bantuannya
karena akan sulit melindungi Asuka di sini.
“Hey! Ojou-sama! Mendekat ke sini dan pilih
kanal yang lebih sempit jika memungkinkan!”
“Mengerti!”
Asuka menggunakan tali kekangnya untuk
mengarahkan kuda lautnya mendekat ke tepi sungai dimana Izayoi berada. Ketika
Asuka ingin menyampaikan pesan yang sama ke Yō dan menoleh ke tepi sungai lain
yang berlawanan---Tidak ada seorangpun di sana.
“...Kasukabe?”
Meski Asuka punya banyak pertanyaan terkait
menghilangnya Yō, dia tidak menghentikan laju kuda lautnya.
Dan mereka berdua terus maju lebih jau ke
kedalaman Hutan AI Pisano.
Part
6
---Hutan AI Pisano, Rute yang dipilih oleh
[Two Wings].
Banyak Eudemon terlihat beristirahat di dekat
tepi sungai di sepanjang semak – semak yang tumbuh tak karuan di hutan. Jauh di
utara di luar dari lautan pepohonan ini, seseorang bisa menmukan sisa – sisa
dari sebuh danau kecil. Dikatakan bahwa binatang buas iblis HanBa yang tinggal
disana menyebabkan danaunnya mengering dan membuat para eudemon harus mengungsi
ke dalam hutan dan harus berbagi tempat terbatas satu sama lain karena populasi
mereka yang cukup tinggi.
Ketika [Two Wings] membuat formasi yang ketat
untuk terus maju di tengah – tengah sungai, mereka juga bisa sedikit mendengar
suara napas dari Eudemons lainnya di dalam hutan.
Griffith bertindak sebagai kelompok pendukung
dalam bentuk Eudemonnya dalam Game ini.
Bahkan jika dia punya kemampuan untuk berubah
wujud, dia tidak ingin menggunakan wujud manusia ketika memenangkan perlombaan
ini. Maka dia memilih untuk menjadi pendukung untuk menyerang pengendara lain
dari udara sementara orang lain yang menjadi pengendara di timmnya. Dan karena
kebanyakan dari para peserta sudah dikalahkan oleh Felicia Raisa, ia sekarang
bisa fokus untuk melindungi pengendara timmnya.
[Rute yang punya jalan pintas melewati lautan
pepohonan sudah dikendalikan oleh kami! Orang – orang bodoh itu bisa tersesat
di dalam lautan pepohonan ini hingga mereka puas!]
Tim Eudemon bergerak maju melawan arus sungai
dari hutan.
Griffith memimpin dua anggota bersayap
lainnya di udara sementara lima lainnya melindungi pengendara dari tepi sungai.
Dalam Gift game, penting bagi tim untuk bersatu karena itu akan menjadi aset
yang berharga. Jika sebuah Komunitas bisa menjaga seseorang yang berbakat,
mereka sudah pasti punya kesempatan yang lebih baik dalam Gift game.
Untuk menyergap kelompok ini yang
mempertahankan segala pertahanannya akan sangat sulit. Selain itu, para anggota
dari [Two Wings] punya penglihatan yang luar biasa, mata dari seekor burung
pemangsa. Masing – masing pengintai depan dan belakang dengan mata yang bisa
melihat di kegelapan untuk mengamankan area di sekitar lautan pepohonan,
membuatnya nyaris tak bisa ditembus. Dan itulah kekuatan yang disebut sebagai
[Kesatuan].
---Tapi kondisi tersebut memang berguna “jika
melawan orang normal”.
“Gri...Griffith-sama---!”
“Ada apa?”
“Ada cahaya yang bersinar di depan!”
Ada sosok kecil yang memancarkan cahaya
menyilaukan. Tapi ketika mereka menyadari sosok manusia yang ada di depan, dua
penjaga yang ada di samping terlempar ke sungai sebelum mereka menyadarinya.
“Ap...Apa?”
Dua semprotan air besar terjadi di tengah –
tengah sungai yang lebar sementara kuda laut-nya mulai meringkik ketakutan.
Para pengendara mengendalikan tali kekang
untuk menenangkan tunggangan mereka sebelum terus maju tapi Griffith tiba –
tiba memarahi mereka:
“Jangan berhenti! Dasar bodoh! Paksa mereka
untuk maju segera!”
“Tidak...tidak mungkin! Jika kami teruskan,
kami pasti juga akan jatuh dari tunggangan kami!”
Mendecikan lidahnya karena frustasi, Griffith
mempersiapkan dirinya untuk bertarung. Ia sudah menebak siapa lawan mereka.
Tidak banyak orang yang bisa mengeluarkan angin puyuh yang berkilauan seperti
itu di Little Garden.
Melebarkan sayap elangnya sambil mengeluarkan
angin puyuh yang di aliri listrik di sekitarnya, ia mencoba menakuti lawannya.
“Apakah kau di sini untuk membalas dendam
waktu itu, gadis kecil---?!”
Ketika ia baru saja berteriak dengan nada
marah, lawan mereka---Kasukabe Yō langsung muncul di hadapannya.
Mengenakan Sepatu bot [Pegasus] yang dibuat
dari [Genome Tree], Yō berdiri di depan semua anggota [Two Wings].
Menyodorkan dadanya dengan bangga, dia
menjawabnya dengan yakin:”.....Nah. Tidak perlu membalaskan dendam apapun. Ini
hanyalah strategi untuk mengalahkanmu.”
“......Beraninya kau meremehkanku sejauh
itu!”
Listrik yang terlihat seperti mengamuk di
sekitar Griffith ketika emosinya makin – lama semakin naik. Tapi kata – kata Yō
memang benar untuk hal tertentu. Ketika dia mengamati daerah itu dari atas, dia
menyadari bahwa jalan pintasnya sudah diambil oleh [Two Wings].
Setelah tinggal di [Underwood] cukup lama
seharusnya memberikan mereka keuntungan atas daerah yang mereka kenali dan Yō
menggunakan hal itu untuk menjadikannya adil ditambah dengan instingnya untuk
menghadapi dan mengalahkan mereka sebelum mereka mencapai titik pemeriksaan.
“Menyerahlah untuk bisa kabur dariku.”
“Mulai sombong eh? Dasar primata kecil!”
Mengeluarkan kemarahannya, Griffith
mengendalikan petirnya untuk digabungkan dengan angin puyuh dan teknik airnya
ketika ia melancarkan serangannya secara bersama – sama dengan lima anak
buahnya.
Terbang dengan bantuan angin puyuh yang
berkilauan, Yō dengan sepatu bot-nya yang berkilauan mulai berhadapan langsung
dengan [Two Wings].
Part
7
Rute yang dipilih oleh Izayoi dan Asuka untuk
melewati lautan pepohonan tidaklah terlalu buruk. Meski lebar jalur yang
ditempuh pada awalnya sempit, tapi segera menjadi lebar hingga memungkinkan
perahu kecil untuk bepergian dengan mudah.
Selain kadang – kadang ada kayu yang hanyut
atau jatuh, bisa dibilang ini jalur yang cukup mulus.
Namun---bagian sungai ini diklaim sebagai
daerah peraira untuk beberapa Eudemon.
“Oujo-sama, dari kanan! Dia datang!”
“Aku tahu!”
Menarik kekangnya pada saat terakhir, dia
berhasil menghindari dari serangan bawah air.
Apa yang muncul ke permukaan sungai adalah
Eudemon yang mirip dengan Kuda Laut, tampak seperti roh kuda---seekor Kelpie.
Lebih mirip roh jahat dari pada peri, mereka
adalah kumpulan roh yang telah meninggal di hutan ini. Begitu terlihat oleh
mereka, tidak ada yang bisa melarikan diri.
Menggunakan batu untuk menghadapi sang
Kelpie, Izayoi segera menyadari bahwa hal itu sia – sia karena batunya menembus
roh Kelpie dan seketika hancur. Jika dia harus menggunakan tinjunya, mungkin
akan berbeda. Tapi menurut peraturan, anggota pendukung tidak diperbolehkan
berada di sungai. Meski melompat untuk menyerang juga merupakan satu – satunya
cara, ia tidak mau meresikokan dirinya.
“Mengerikan! Pertahankan saja situasinya
seperti ini! Ojou-sama, terus saja maju!”
“Mengerti! Zipopo-san, tolong lakukan yang
terbaik!”
Menggunakan cambuknya untuk menyuruh sang
Kuda Laut, hal itu membuat ringkikan keras yang membuatnya berlari di permukaan
air seperti mendapatkan kekuatan baru. Dan meski dia berhasil kabur dari
beberapa Kelpie, kecepatan yang meningkat membuat Asuka jadi lebih lambat dalam
berekasi terhadap serangan dari depan.
“Wu! Mengerikan! Bakar hingga menjadi abu!”
Mengangkat sarung tangan yang dihiasi oleh
permata api, Asuka menyentuh Kelpie yang menyerangnya. Meskipun sang Kelpie
terbuat dari air yang dibentuk oleh roh – roh, sang Kelpie langsung menguap
seolah – olah air bukanlah lawan dari api.
Uap menghalangi penglihatannya tapi Asuka
terus maju karena instingnya mengatakan kepadanya bahwa dia harus menang.
Melihat sang Kuda Laut berlari lebih cepat
dua kali dari kecepatan aslinya dibawah perintah Asuka, membuat Izayoi sangat
terkesan.
[Oo? ...Tampaknya dia memang bisa memperkuat
Gift dan Eudemon juga.]
Asuka punya kekuatan untuk mengeluarkan
potensi maksimal dari Gift dan meningkatkan tingkat spiritual mereka.
Karena kurangnya kekuatan fisik, hal itu
menghambatnya menggunakan kekauatannya dengan leluasa, tapi....
[Jika hal ini bisa diatasi, Ojou-sama mungkin
akan sangat berguna nantinya kan?]
Gift FireStarter yang dipakai oleh Asuka
adalah salah saatu yang membutuhkan persyaratan, seperti harus bersentuhan
dengan benda yang ingin di serang. Dan ini karena Gift-nya tipe yang lemah.
Dengan kata lain, jika Asuka memakai Gift yang lebih kuat, bahkan mungkin
baginya untuk membakar seluruh hutan ini hingga menjadi abu.
“...Aku harus mendiskusikan hal ini dengan
Jack nanti.”
“Mendiskusikan tentang?”
“Tidak apa – apa, hanya masalah pribadi
kecil----Oh, kita berhasil melaluinya!”
Setelah melewati lautan pepohonan, keduanya
bisa samar – samar mendengar suara air terjun yang mengalir di tepi tebing.
Jarak yang sangat dekat dengan air terjun
menyebabkan kabut muncul dan jarak pandang menjadi berkurang.
Meski Kuro Usagi telah mengatakan bahwa titik
pemeriksaan berada di puncak gunung, Kuda Laut-nya tidak mungkin mendaki air
terjun semacam ini.
“Air terjun ini.... Terjalnya tidak main –
main...”
“Yep, Kupikir jika kita mengitarinya, kita
pasti akan menemukan jalan agar bisa ke atas kan?”
“Yep...” Izayoi menjawab dengan sederhana.
Jika ini hanya air terjun dan sungai biasa,
lalu darimana rasa gelisah itu datang.....mungkin ini hanyalah khayalannya.
Izayoi menggelengkan kepalanya untuk menghapus keraguan itu saat ia mulai
mendaki gunung tersebut.
Part
8
---Hutan AI Pisano, Rute yang dipilih oleh
[Two Wings]
“Mari kita serang bersama – sama!”
Jika dihitung, ini adalah pertarungan di
udara yang ketiga. Yō dikepung dari segalah arah namun ini semua adalah bagian
dari rencananya. Dia mengeluarkan angin puyuh berkilauan dari tangannya ke
sekitarnya dan beradu serangan dengan mereka.
Golakan yang hebat dari angin puyuh
mengangkat bawahan Griffith tinggi ke langiit sebelum akhirnya jatuh ke bawah.
Para peserta dari [Two Wings], hanya tinggal
satu pengendara dan Griffith yang tersisa dan bahkan Griffith tergores sedikit
sambil terengah - engah hingga tubuhnya gemetar.
Di lain pihak, Yō biasa saja. Dari awal
pertarungan, Yō hanya terfokus untuk menjatuhkan pengendara ke sungai dan
berkontribusi untuk kemenangan Komunitasnya.
“Sialan kau......Monyet rendahan sepertimu
bisa menyebabkan kawan – kawanku dari [Two Wings]...”
Griffith seperti sedang mengerang ketika ia
berbicara hal itu.
Yō juga tidak mengira kekuatannya akan
sehebat ini.
[......Aku berubah. Bahkan belum lama ini aku
tidak bisa melakukan apa – apa.]
Meningkatkan kekuatan fisiknya satelah
bertarung melawan para Titan, menerima Gift Pegasus dan meningkatkan kekuatan
Gryphon yang bisa dia kontrol dengan mudah. Bahkan cara terbang yang dulunya
penuh dengan gerakan yang sia – sia sudah dia kuasai dengan mudah.
[Aku yang sekarang....Mungkin memainkan Game
tingkat tinggi lainnya.]
Yō juga berteman dengan beberapa jenis
Eudemon lainnya secara pribadi.
Jika semua koneksi yang dia punya diubah
menjadi sebuah alat, akan seberapa kuatkah kekuatan tempurnya?
Berapa banyak kemungkinan yang bisa disimpan
oleh [Genome Tree] ciptaan ayahnya?
Sepintas pemikiran itu membuat dada Yō rdebar
kencang.
[Tapi, Aku harus fokus dengan Game saat ini
daripada hal yang lain.]
Yō terfokus kembali ke Griffith yang berada
di depannya dan dia menatap tajam ke arahnya, tidak ingin melewatkan hal
apapun.
Gry yang mengorbankan sayapnya untuk Izayoi.
Sala yang mematahkan tanduk naganya untuk
Asuka.
Dia benar – benar tidak bisa memaafkan
Griffith yang telah mnghina mereka.
[Tampaknya tidak akan menjadi masalah jika
aku sudah menunda mereka selama ini.]
Dia sudah memenuhi tugasnya untuk
Komunitasnya.
Dan saatnya untuk menjalani tugasnya sebagai
teman mereka.
“Sudah saatnya untuk mengakhiri ini...”
[Genome Tree]-nya yang kembali berubah
menjadi kalung, dia berpindah ke daratan.
Griffith terkejut karena melihatnya menyudahi
pertarungan sambil berkata “Selamat tinggal” tapi ia segera bertanya:
“Apa ini, dasar kau gadis bodoh!”
“Mari kita putuskan pertempuran kita ketika
kita bertemu kembali. Untuk membayar penghinaanmu, Aku akan berhadapan lagi
denganmun.”
“?”
Griffith tidak mengerti kata – kata tersebut
ketika ia menatapanya dengan penuh keraguan dan kebingungan.
Tekad yang begitu kuat dalam tatapan Yō saat
dia kembali menyatakan apa yang dimaksudkannya:
“Kau tampak sangat percaya diri dengan garis
keturunanmu. Aku akan memastika bahwa keturunanmu yang merupakan persilangan
antara Gryphon dan Longma yang begitu kau banggakan itu---BENAR – BENAR
MENGHANCURKAN SIKAP SOMBONGMU HINGGA KE AKARNYA!”
Membuat Griffith membayar atas apa yang
dihinyanya, Yō memutuskan bahwa dia akan menghancurkan sumber dari
kesombongannya.
“......Jangan terlalu percaya diri... dasar
kau MONYET PEREMPUAN TAK BERSAYAP!”
Ejekan yang diucapkan terus – menerus
kepadanya akhirnya membuat amarah yang dipendamnya meledak.
Sisik naga yang merupakan simbol dari Longma
mulai muncul di tubuhnya, membentuk sebuah armor yang menutupi seluruh
tubuhnya. Griffith bahkan melupakan penampilan Gryphon yang ia kagumi selama
ini dan mengubah kepalanya hingga mmenjadi kepala naga.
Partikel cahaya terpancar dari seluruh tubuh
Griffith dan sepasang tanduk dan sayap naga juga tumbuh dari tubuhnya.
Yō melihat perubahan yang begitu dramatis
terdiam---
[....Eh? Oops, mungkinkah ak terlalu
berlebihan?]
Tapi dai merasa agak gelisah. Dia tidak
mengira bahwa Griffith akan menumbuhkan sepasang tanduk naga ketika ia marah.
Griffith yang benar – benar marah telah
berubah menjadi Draco Grief dan seekor Eudemon yang telah kehilangan akal
sehatnya maju untuk menyerang.
"---
GYRUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaaa
aaaaaaaaaa! "
Terdengar suara ledakan. Dan itu bukanlah
suara ledakan biasa.
Itu karena udara yang masuk dari segala arah
lebih cepat daripada kecepatan suara dikarenakan gesekan dalam jumlah besar
yang memanaskan mereka---Dengan kata lain, sebuah ledakan sonik.
Tubuh Griffith sudah menjadi satu dengan
listrik dan maju dengan kecepatan yang pastinya melebihi kecepatan Gryphon
beberapa kali lipat.
[Hanya dengan Gift Pegasus tidak akan
mengalahkannya! Dan jika begitu, Aku hanya harus menggunakan gift Eudemon
dengan tipe yang lebih kuat---!]
---Memegang [Genome Tree] di tangannya, Yō
menggunakan imajinasinya untuk membayangkan Eudemon baru agar bisa melawan
Griffith dan membiarkan gennya membentuk menjadi suatu alat yang benar – benar
baru.
Pohon silsilah yang berpusat pada konsep lima
elemen, dan menyimpan informasi genetik dari 360 raja binatang buas.
Menggunakan satu – satunya tanduk Kirin sebagai dasar untuk membuat
senjata---dan itu adalah tombak panjang yang panjangnya dua kali dari tinggi Yō.
"--- GYRUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaaa
aaaaaaaaaa! "
Griffith yang telah berubah menjadi Draco
Grief bertabrakan dengan ujung tombak bersamaan dengan tanduknya dan terus
maju. Dan tombak yang dipegang erat oleh tangan Yō juga mempunyai elemen yang
sama, mampu memancaarkan petir dari tanduk naganya.
Itu adalah simbol dari Kirin, raja dari semua
Eudemon dan binatang buas.
[Tidak masalah, Aku seharusnya bisa menahan
yang satu ini!]
Ketika tanduk naganya bertabrakan satu sama
lain, gelombang kejut yang kuat mengguncang seluruh lautan pepohonan saat
menyebar ke luar.
Kekuatan dari petirnya ditiadakan dan
sekarang hanya tinggal pertarungan yang membutuhkan kekuatan fisik.
Petir dan panas dari serangan Griffith
membakar pepohonan yang ada di tepi sungai dan menyebabkan tanahnya terangkat
dan tempat di mana Yō berdiri menjadi hancur kacau balau. Perlahan tapi pasti, Yō
berhasil menyerang balik dengan kekuatan dari para Titan.
Meskipun Griffith dalam bentuk Draco Griefnya
telah kehilangan sebagian akal sehatnya, tampakanya ia masih cukup menyadari
bahwa ia sedang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Dengan menggunakan cakar depannya untuk
mendorong dirinya sendiri, Griffith mengangkat Yō dan tombaknya ke udara
sebelum menggunakan tanduknya sekali lagi untuk menyerang pertahanan Yō yang
terbuka, mencoba mengalahkan Yō dengan tanduknya.
"---
GYRUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaaa
aaaaaaaaaa! "
“Awas---!”
Yō tidak menahan serangan dari tusukan tanduk
naga namun menggunakan gerakan melingkar untuk mengayukan tombaknya. Meminjam
kekuatan dari loncatan Draco Grief dan ditambah dengan kekuatan dari para
Titan, dia menggunakan gaya sentrifugal untuk menyerang Griffith tepat di
punggungnya.
Serangan balik yang tak terduga membuat Draco
Grief kesakitan dan berteriak.
“GYa......”
Punggung Draco Grief yang terluka namun tidak
terdapat darah di tombaknya dan tidak meninggalkan luka yang cukup parah, jadi
seharusnya ia baik – baik saja. Griffith yang tidak sadar terus saja berkedut
sebelum akhirnya pingsan.
“Gr...Griffith-sama...”
Penendara dari [Two Wings] yang hanya bisa
melihat pertarungannya dari kejauhan hanya bisa meraung.
*Eek!* Yō mengalihkan pandangan ke arahnya dan
ia lompat ke sungai untuk melarikan diri.
“...Hu.”
Yō akhirnya memindai area di sekitarnya.
Dan tampkanya hanya ada kedua anggota
pendukung dari [Two Wings] yang terbaring di tanah.
Dengan itu, Kasukabe Yō mengamati sekitarnya
sekali lagi sebelum mengangkat tangan kanannya,
“Menang...”
Membentuk huruf V dengan jarinya, mengumumkan
kemenangannya kepada para penonton.
Part
9
---[Balapan Kuda Laut] di Tribun Penonton
Kota Bawah Tanah.
Setelah melihat pertarungan antara Kasukabe Yō
dan Griffith, penonton menjadi lebih meriah lagi.
“Griffith-sama benar – benar bisa
mengeluarkan tanduk naganya! Benar – benar mengesankan!”
“Tapi karena lawannya mengalahkan ia, [No
Name] itu bukan hanya kelompok yang biasa – biasa saja!”
“Tentu saja! Dia adalah wanita kuat yang
berhasil menghabiskan makanan yang dipersiapkan oleh [Six Scars]!”
Pertarungan yang seru membuat tribun penonton
dibanjiri oleh komentar – komentar.
Berhadapan dengan lawan yang kuat dan
mengeluarkan segala macam strategi di pertarungan adalah keistimewaan dari Gift
Games. Bisa melihat hal ini yang mana hampir mirip dengan Battle Royale, adalah
hal yang tidak akan ditanyakan lagi jika seseorang bisa menemukan sesuatu yang
lebih menghibuar daripada hidup ini.
Shiroyasha menepuk kepala iblis kecil yang
duduk di atas lututnya---[Iblis Kecil Laplace] sambil menatap adegan yang
terjadi di depannya dengan senyum besar di wajahnya.
“Hehe, membawa kalian ke sini memang ide yang
bagus, Lapleasy.”
“Suatu kehormatan karena dipuji olehmu.”
Iblis kecil yang memakai gaun ungu
menjawabnya.
Berbeda dengan yang lainnya, yang satu ini
memakai gaun dengan warna yang berbeda untuk menunjukan posisinya sebagai
pemimpin. Kemampuannya adalah dapat menerima informasi yang disampaikan dari
empat yang lainnya dan dapat memproyeksikan adegan yang di dapat seperti ini di
atas panggung.
Istilah awamnya, mirip dengan antena di
televisi. Saat ini menampilkan keadaan di tepi tebing, Kasukabe Yō terlihat
melambaikan tangan ke arah penonton sambil mengumumkan kemenangannya.
“Ini benar – benar tak terduga. Bahwa dia
bisa dengan mudah mengalahkan Griffith yang dalam kekuatan penuh. Ini baru dua
bulan dan dia sudah berkembang sejauh ini...Sebenarnya Gift [Genome Tree] itu
apa, Lapleasy?”
Iblis kecil, yang dipanggil dengan nama
panggilannya yang diberikan oleh Shiroyasha, memiringkan kepala kecilnya ke
satu sisi sebelum menjawab pertanyaanya.
“Aku sangat minta maaf. Bahkan setelah
menelusuri ingatan ibuku, Aku masih belum tahu Gift apa itu sebenarnya.”
“Nn, begitukah?”
“...Tapi seharusnya ada benda yang mirip di
masa lalu dan jika diberikan waktu untuk mencarinya, kami mungkin bisa
mengetahui asal – usulnya.”
“Maaf merepotkanmu tentang hal ini tapi
bisakah kau melaporkan hal ini kepadaku ketika kau sedang senggang?......Oh ia,
apa kau ingin makan sesuatu?”
“Kalau begitu, sebuah pir berbintik.”
*KachaKacha* Menerima buah pir yang sebesar
dirinya, dia menggigit pir itu.
Pada saat yang sama, Kuro Usagi sang
komentator dengan keras mengumumkan:
“Peserta pertama yang mencapai titik
pemeriksaan adalah---Kudou Asuka dari [No Name]! Tidak ada peserta lain yang
muncul saat ini! Bisakah dia terus memimpin dan mencapi garis finish terlebih
dahulu?!”
Telinga Kuro Usagi melambai kegirangan saat
dia menyiarkan berita terbaru dari Game yang sedang berlangsung.
Meski dia belum menyadari---
Seorang peserta yang muncul sesaat
kemudian... maju dengan kecepatan yang luar biasa dan dengan cepat menutup
jarak di antara mereka.
Part
10
---Firasat Izayoi ternyata benar.
Angin bertiup dari puncak gunung yang
menyengat hidunganya sementara kulitnya yang melembap ketika anginnya
melewatinya. Air jernih yang tampaknya muncul dari sebuah wadah kehidupan yang
sangat menyegarkan dan memberikan nuansa nostalgia di sekitarnya.
Warna biru air yang membentang hingga ke
cakrawala.
Apa yang terbentang di hadapan mereka setelah
mendaki gunung adalah---hamparan luas air yang membentang hingga cakrawala.
“Ha...Haha! Ini benar-benar Little Garden! Aku
sudah menduga bahwa ada lautan di sekitar sini tapi aku tidak menyangka......Lautnya
ada di atas gunung!” Izayoi bergerak dari pantai dengan tangannya saat ia
berteriak ke arah lau biru yang ada di depannya.
---Izayoi mengamati ikan yang berada di
perairan dangkal Air Terjun Tritonis sebelumnya
dan meski ada sedikit perbedaan di tubuhnya, mereka sebenarnya adalah ikan tipe
Jack Makarel yang seharusnya berada di laut. Karena penasaran, Izayoi pergi
menyelidiki kualitas air dan menemukan bahwa air nya sama dengan air laut.
Karena hal tersebut, Izayoi mengira bahwa hal
itu terjadi karena serbuan air laut di atas sana namun ia tidak mengira bahwa
hal itu berasal dari laut besar di puncak gunung.
[Dengan kata lain, semakin dekat ke tingkat
atas Little Garden, maka semakin tinggi ketinggiannya? Jika ini adalah air yang
kulihat sepanjang cakrawala ini, bukankah itu berarti bahwa bagian dari daerah
itu benar – benar berada di bawah laut?]
“Izayoi-san! Ada pohon yang tumbuh dari
permukaan laut! Seharusnya pohon itu kan?”
Izayoi yang sedang berpikir tersadar oleh
teriakan Asuka.
Sekumpulan pohon dengan ketinggian yang
berbeda tumbuh di sepanjang paintai dan permukaan laut tempat Asuka menunjuk.
Buah di pohon itu berwarna merah dan kelihatan matang dan tampak sangat lezat
ketika mereka terkena sinar matahari.
“Oooh... tampak bagus. Tampaknya ini sepadan dengan
yang kita tunggu - tunggu.”
Aroma manis dari buah – buahan yang cocok
dengan aingin laut ketika Izayoi memanjat pohon untuk memetik buahnya. Setelah
keduanya menempatkan buah ke dalam tas kecil, mereka menatap lagi cakrawala yang
terbentang di hadapan mereka.
“Sebenarnya, Aku masih ingin bermain di sini
lebih lama lagi...”
“KayKay, Kita datang lain waktu. Sekarang
kita fokus dengan Game-nya.”
Izayoi dengan enggan bermain – main di pantai
setelah Asuka berkata seperti itu.
Setelah bepergian dari hulu hingga sampai ke
titik pemeriksaan, kembalinya ke [Underwood] menjadi lebih mudah karena aliran
sungai yang menuju ke hulu. Griffih dari [Two Wings] juga telah mundur dari
Game dan yang lainnya---
“---Izayoi-san! Dia di sini!”
Dengan cepat merubah mood-nya, Asuka bersiap
untuk bertarung. Felicia Raisa dengan
cepat mendekat dari rute berbeda yang dia pilih.
Melihat Asuka dan Izayoi saat dia datang ke
puncak gunung, Felicia Raisa berkata:
“.....Tampaknya hanya kalian saya yang
berhasil mencapai titik pemeriksaan.”
Meengeluarkan pedang cambuk favoritnya dari
Gift card-nya, dia mengambil buah yang ada di pohon dalam sekejap dan
menyingkirkan posisi pemimpin yang tadinya dimiliki oleh [No Name].
“Izayoi-san, lihat? Ini semua salahmu karena
hanya peduli tentang jalan – jalan!”
“Nn. Ini salahku kali ini, maaf.”
Izayoi meminta maaf karena kelalaiannya.
Tidak peduli dilihat dari manapun, tinggung jawab karena waktu yang terbuang
percuma adalah karena Izayoi. Mudah merasa bernostalgia dan mengagumi suatu
oemandangan yang luar biasa bisa jadi kelemahan terrbesarnya.
Membuka sebuah mekanisme di pedang cambuknya,
Felicia Raisa mengarahkan pedangnya ke arah Asuka sambil memegang kekangnya
erat – erat selagi menunjukkan tekad yang tidak seharusnya ditunjukkan oleh
seorang pengendaara bertopeng tanpa ekspresi. Suasana dari suatiasi tersebut menjadi sangat tegang
dalam waktu singkat.
Kedua sisi menunggu untuk saat yang tepat.
Jika mereka tidak cukup waspada, Felici Raisa
bisa terjatuh atau Asuka yang mungkin ditelanjangi.
“Eh?”
Namun pada saat ini, ada perubahan besar yang
terjadi di tepi laut.
Tanah dan laut mulai bergetar beriringan dan
angin lain dengan keras menghantam mereka. Berasumsi bahwa ada tsunami yang
disebabkan oleh gempa bumi, Asuka dan Izayoi meningkatkan kewaspadaan mereka
untuk keadaan darurat. Tetapi mereka salah.
Hanya Felicia Raisa yang menebak dengan benar
untuk pertama kali dan dia terkejut dengan ancaman yang mendekat.
“...Tidak mungkin... Orang itu yang sering
diejek sebagai ‘pengembara yang tak tentu arah’, benar – benar mengikuti
permainan semacam ini?!”
Perasaan tidak percaya dan terkejut membuat
dia bukan seperti yang biasanya.
Sumber dari getaran tersebut berasal dari
bawah air terjun dan diikuti dengan ledakan yang keras, orang dan tunggangannya
muncul seperti debu vulkanik yang dilempar oleh gunung berapi, ia berdiri di
atas tiang air yang terangkat ke langit. Menyadari bahwa aliran air yang
terbalik karena ledakan yang disebabkannya, mereka benar – benar terkejut dengan
apa yang baru saja terjadi.
“Oops, ini masalah! Aku baru bangun karena
ketiduran hingga melewati waktu perlombaannya! Dan bahkan meminta Shiroyasha
menambahkanku ke daftar para peserta. Kupikir aku merepotkannya lagi.”
Meskipun ia masih mennggunakan slang Kansai
palsu yang biasa ia gunakan, perasaan yang ia pancarkan dari kehadirannya
terasa kurang bersahabat dibandingkan kemarin malam. Peserta terakhir yang
entah muncul dari mana---Saurian Demon King mengibaskan rambut basahnya saat ia
dengan tenang memandang kelompok yang ada di depannya.
“Sayang sekali kalian menghabiskan waktu
disini hingga aku berhasil mengejar dengan begitu mudahnya---Kukira aku bisa
dengan mudah memenangkan balapan ini.”
Saurian Demon King berdeklarasi dengan suara
yang mendominasi dan begitu percaya diri.
Perlombaannya akhirnya sampai ke babak kedua
ketika peserta terkuat dan terakhir muncul di [Balapan Kuda Laut].
1 Comments
izayoi : ooh jadi saurian demon king ikut y.. ayo bermain bersamaku :V
BalasHapusPosting Komentar