INTERLUDE
(Translater :
Orion)
---Little
Garden, Gerbang Luar nomor 2105380, Alun – alun di depan [Gerbang Astral].
[Gerbang Astral]
mulai memancarkan cahaya kekuningan ketika gerbang itu mulai terbuka.
Gift yang
diberikan kepada Gerbang Luar adalah adalah satu – satunya Gift yang
memungkinkan orang – orang untuk bepergian di dataran luas yang membentuk dunia
Little Garden ini. Karenanya ini adalah Gift penting yang membutuhkan
perlindungan dari [Master di Wilayah] itu dan [Floor Master] dari Gerbang Luar.
Dan Kouryuu,
yang menjadi Perwakilan [Floor Master] dari Wilayah Timur, harus memeriksa
keamanan dan kinerja dari [Gerbang Astral] hari ini.
Kouryuu,
bersamaan dengan sang asisten wanita penjaga toko yang mengikuti di
belakangnya, terlihat kelelahan saat ia membungkukan bahunya.
“Kita……Kita
akhirnya sampai di Gerbang Luar terakhir yang harus diperiksa. Tidakkah jadwal
ini terlalu ketata sampai harus memeriksa lima ribu gerbang dalam seminggu?”
“Kouryuu-sama,
apa maksud perkataanmu yang barusan?! Dengan Shiroyasha-sama yang memutuksan
untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai [Floor Master], semua hantu dan
Rakshasas jahat yang tadinya menahan diri karena ketakutan sekarang mulai
muncul kembali! Tidakkah kau mengingat kalau kita harus mengalahkan banyak
penjahat dan roh jahat yang muncul dalam seminggu ini----?!”
Sang asisten
wanita penjaga toko itu mulai menyampaikan omelannya setelah mendengar keluhan
Kouryuu. Tapi kata – katanya memang benar karena berbagai masalah mulai
bermunculan dimana – mana setelah Kouryuu menjadi pengganti Shiroyasha.
Sekelompok
pencuri yang dipimpin oleh [Mahayana Bodhisattva Skanda] jahat yang menjadi
wabah.
[Roh jahat dari
Cacar] yang menyerang pedesaan.
Dan yang
terakhir namun bukan akhir dari permasalahan ini adalah [Herpes Kamui] yang
mulai menyerang setelah mendapat Kekuatan Suci.
……Meski
alasannya tidak diketahui, mereka semua adalah roh sekelas Dewa dari ‘Dewa
Wabah’. Dengan pengecualian terhadap [Mahayana Bodhisattva Skanda], yang
lainnya hanyalah Dewa yang berasal dari mitos rakyat yang kebanyakan tidak
terlalu kuat. Kekuatan spiritual mereka dijelaskan sebagai Dewa Alam setelah
meningkatkan kekuata spiritual mereka yang tadinya adalah roh jahat menjadi
sekelas Dewa. Dan hal itu tidak jauh beda dari tingkat kekuatan spiritual
Shirayuki-hime.
Meskipun mereka
hanyalah sekumpulan pemberontak yang tidak cukup kuat sebagai lawan dari
Saurian Demon King, ia yang selalu dikenal dengan sebutan [Guru Agung yang
Menghancurkan Lautan], bertarung secara terus – menerus juga akan tetap
menguras stamina dan mentalnya.
Kouryuu
menggaruk kepalanya sambil memberikan senyuman yang tampaknya ada maksud
tersembunyi dibaliknya:
“Baiklah, mari
kita sudahi inspeksi kita untuk hari ini. Aku bermaksud untuk meluangkan waktu
dengan minum the di waktu luang…”
“Tidak, ini
belum berakhir. Selanjutnya adalah memeriksa laporan dari bayaran yang
dikumpulkan dari orang – orang yang menggunakan [Gerbang Astral. Jika tidak
masalah dengan hal itu, tolong tanda tangan jika sudah diperiksa. Dan sesudah
itu kita juga harus memeriksa perbaikan di kuil bersamaan dengan pengesahan
izin untuk naik ke Enam-digit untuk Komunitas itu. Lalu ketika semua itu sudah
selesai, buatlah ujian yang sesuai untuk mereka yang akan naik tingkat ke
Enam-digit.”
“Tu…Tunggu sebentar!
Bukankah aku dijadwalkan untuk menghadiri Pertemuan di wilayah Salamandra
besok?! Bagaimana bisa ada waktu untuk itu semua……”
“Tidak masalah.
Jika kau mulai mengerjakannya sekarang, semuanya bisa selesai. Kita bisa
memotong waktu istirahat, tidur dan waktu makan dan semua masalah itu mungkin
bisa selesai besok pagi.”
“Oi---!
Bagaimana kau mengharapkanku untuk menghadiri Pertemuan dengan keadaan seperti
itu?!”
“Kau pasti
bercanda lagi. Tidak ada tempat bagimu untuk mengeluh tentang perubahan
‘Kemunculanmu’ di Pertemuan. Kau akan menghadiri acara itu meskipun kau tidak
mau.”
Sang asisten
wanita penjaga toko menggunakan tatapan tajamnya untuk mengawasinya. Baginya,
Kouryuu hanyalah pengganti sementara dari tuannya dan keterlambatan semacam ini
bisa merusak reputasi Shiroyasha.
“Lagipula,
Shiroyasha-sama biasanya selalu berhasil menyelesaikan tugas sebanyak ini
sehari – harinya. Jika [Floor Master] yang baru mulai lalai dalam mengerjakan
tugasnya setelah menggantikan posisi [Floor Master] yang lama, bukankah hal itu
akan merusak reputasi [Thousand Eyes]?”
*Uu……..* Kouryuu
terdiam mendengar hal itu.
Ini adalah
kesalahan terbesarnya.
Awalnya berpikir
kalau Shiroyasha hanya bermain – main, ia tidak mengira kalau dia dapat
menyelesaikan tugas harian [Floor Master] dengan sempurna. Dan sepertinya kalau
Shiroyasha bisa bermain – main dikarenakan jadwalnya yang kosong setelah
menyelesaikan tugas hariannya.
Tidak dapat
mengatakan apapun, Kouryuu hanya bisa menghela napas seraya melihat ke langit.
“…….Seberapa
hebat orang itu--- Si Shiroyasha?”
“Setidaknya
lebih baik daripada kau. Bagaimanapun juga, kau akan terbiasa dengan tugas -
tugas seperti ini setelah melakukan ini selama tiga bulan, sehingga akan
memungkinkan untuk sedikit meningkatkan hal itu setelah tiga bulan berlalu.”
“In…Ini masih
akan meningkat dari apa yang sudah kita kerjakan sekarang?!”
“Ya. Tugasnya masih akan bertambah dari apa yang telah kita kejakan
sekarang.” Sang asisten wanita penjaga toko mengutarakan hal itu dengan wajah
serius.
Dan Kouryuu
menjadi lebih murung setelah mendengar hal itu.
---Tidak lama
setelah itu, keduanya berjalan melewati Air Mancur di Alun – alun dan sampai di
jalanan biasa. Suasana yang membosankan sebelumnya telah digantikan oleh
keramaian dari para orang yang berlalu - lalang.
Setelah
munclunya kebangkitan dari suatu Komunitas tertentu, kabar akan hal itu
menyebar dan dengan cepat menjadi bahan perbincangan bagi semua orang ketika
berbincang – bincang selama minum teh atau bahkan setelah waktu makan. Berita
tentang [No Name] yang mengalahkan dua Raja Iblis juga sampai ke telinga orang
– orang di wilayah sekitar termasuk dengan Alun – Alun di depan Gerbang Luar
yang berubah menjadi panggung untuk para pedagang menyelenggarakan Game mereka.
Keduanya
berjalan menuju markas mereka sambil melihat – lihat pemandangan di jalan -
jalan di sekitar merekaketika seorang gadis pelayan dengan rambut pirang muncul
di depan mereka---Leticia.
Pihak lain juga
tampaknya telah menyadari Kouryuu saat dia berdiam diri dan menatap dengan
hormat kepadanya.
“Wah, bukankah
ini Perwakilan [Floor Master] dari Wilayah Timur? Sudah lama sejak terakhir
kali kita bertemu.”
“HoiHoi…formalitas
seperti itu hanya diucapkan untuk orang asing. Memperlakukanku seperti itu
meskipun kita ini teman lama, bukankah terlalu berlebihan? Bersikap serperti
biasa saja, Leticia, tidak perlu melakukan hal seperti itu.”
“Fufu. Kelau
begitu kuanggap hal tadi sebagai perintah darimu---Lama tidak bertemu
Kouryuu-aniki. Aku selalu ingin menyapamu tapi sepertinya aku terlambat untuk
melakukan itu.”
“Jangan
dipikirkan. Dibandingkan dengan itu, apakah [Mata]-ku masih berada di tempat
itu?”
Kouryuu tersenyum
dengan aneh saat ia menanyakan hal itu.
Dan ekspresi
Leticia menjadi murung setelah mendengar hal itu,
“……Maaf…tentang
[Mata] yang diberikan kepada kami olehmu, Kouryuu-aniki- [Mutiara Air] tidak
lagi dimiliki oleh kami karena hal itu diambil oleh Raja Iblis tiga tahun yang
lalu”, sambil meminta maaf dengan muram.
Itu adalah
sesuatu yang terjadi sebelum Izayoi dan yang lainnya dipanggil ke Little
Garden. Awalnya, tumpuan dari sumber air digunakan untuk menahan mutiara air
yang berasal dari [Mata Naga]. Dan sumber air itu tidaklain adalah mata Kouryuu
pada saat itu.
Kouryuu yang
sudah menduga akan mendapatkan jawaban seperti itu tidak menunjukan kemarahan
setelah mendengar berita itu, tapi hanya sedikit mengedikkan bahunya.
“Nn. Seperti
yang kukira. Oh yah, karena itu dicuri, tidak ada yang bisa kita lakukan juga.
Lagipula, itu adalah barang yang kuberikan kepada Koumei dan Canaria, jadi kau
tidak perlu merasa bersalah tentang hal itu.”
“Mendengarmu
berkata seperti itu membuat pikiranku menjadi tenang sekarang. Tapi mungkin ada
kemungkinan kalau barang itu berada di pasar. Jika aku mendengar tentang hal
itu, aku akan mencoba segala cara untuk mengembalikannya kepadamu.”
“Tidak apa.
Tidak perlu membahayakan dirimu dengan hal itu. Bahkan jika kau mengembalikannya,
aku sudah menggunakan mata yang lain.”
Kouryuu
menggunakan ibu jarinya untuk menunjuk ke arah penutup matanya sambil
mengangkat bahunya.
Pernyataan yang
mengejutkan itu membuat Leticia terkejut tapi dia segera membalas:
“Lalu……Ada mata buatan
baru di belakang penutup mata itu?”
“Tidak, penutup
mata ini dikarenakan suatu alasan----”
“Kouryuu-sama,
jika kita tidak pergi sekarang, kita akan terlambat.”
Sang asisten
wanita penjaga toko menyela kata – kata Kouryuu dan ia dengan cepat mengakhiri
percakapan itu dengan bertanya:
“Oh iia! Bocah
itu---Izayoi dan kedua orang lainnya, apakah mereka baik – baik saja?”
“Mhm, mereka
seharusnya sangat bersemangat hari ini. Lagipula mereka pergi ke Pertemuan
lebih awal dan mereka seharusnya sedang bersenang – senang di [Kota Kouen]
sekarang.”
Leticia membalas
sambil berpamitan seraya menuju [Gerbang Astral].
Kouryuu melihat
sosok Leticia yang menjauh dengan tatapan serius.
(Begitukah?......Mereka juga akan ikut ke Pertemuan
huh?)
---Sampel darah
yang diambil dari darah Izayoi di [Underwood] telah diserahkan kepada [Iblis
Laplace] dan Kouryuu telah meminta bantuan mereka untuk menganalisa hal itu.
Meski kegiatan
mereka sebagai [Floor Master] telah berhenti, mereka masih aktid dalam kegiatan
lain. Lagipula mereka disebut sebagai Iblis maha tahu karena suatu alasan dan
ia menduga jika ada seseorang yang bisa memeriksa sesuatu hanya dari darah,
merekalah orangnya. Karenanya permintaan ia adalah untuk memeriksa hasilnnya.
Dan menurut balasan dari mereka, hasilnya akan diberikan kepadanya ketika
Pertemuan terjadi.
Jika ternyata
Izayoi mirip dengan Sun WuKong, [Guru Agung yang Setara dengan Langit], yang merupakan makhluk setengah Dewa----
“……Sepertinya
aku harus kesana sedikit lebih awal.”
“Apa?”
“Maaf merepotkanmu
tapi tolong sesuaikan jadwalnya sedikit agar aku bisa pergi ke tempat Pertemuan
hari ini.”
“Hah?” Sang
asisten wanita penjaga toko terkejut.
Tapi dia bisa
melihat kalau Kouryuu sangat serius tentan hal ini dan dia mulai melihat lembar
jadwal dan mulai memikirkan sesuatu
“……Karena hal
ini begitu penting hingga tidak bisa diabaikan… Kurasa kita akan melakukan hal
itu. Selama kita menggunakan senjata rahasia itu, pasti akan berhasil.”
“Benarkah?”
“Mhm. Hanya
saja----”
Mata dari sang
asisten wanita penjaga toko itu sedikit melengkung ke atas.
“---Kau harus
bersiap – siap untuk melihat darah yang akan keluar.”
“……”
Mata dari [Floor
Master] bermata satu itu tampak terlihat sedikit berair.
Tiba – tiba
merasakan sebuah firasat buruk mengenai tugas yang akan ditanganinya, Kouryuu
bergegas, kembali ke markas besar [Thousand Eyes].
0 Comments
Posting Komentar