KEKALAHAN SANG PAHLAWAN
(Translater : Dhien)
"Uh…"
"Suzu-chan!"
"Suzu!"
Selagi mengerang dan perlahan membuka
matanya, Kaoru dan Eri yang selalu ada di sampingnya, memanggil nama Suzu
dengan suara yang gelisah dan juga lega. Suzu berkunang-kunang sebentar selagi
hanya pandangannya yang bergerak, dan akhirnya ia pun membuka mulutnya.
"A-Aku tidak tahu langit-langit
ini~…"
"Suzu, aku tahu kau hanya
berpura-pura, tapi bukankah lebih baik jika kau tidak berkata seperti itu di
saat seperti ini?"
Ia seharusnya sedang kehausan. Akan
tetapi, dengan putus asa Suzu mengatakan itu dengan suara yang serak, yang
membuat Shizuju membalasnya dengan nada setengah kagum dan setengah memujinya
ketika mendengarnya. Setelahnya, Suzu membasahi tenggorokannya dengan air yang
ada di termos kulit di sampingnya.
Dengan suara tenggukan yang manis, Suzu
yang mengatakan dirinya haus berkata, "Aku hidup kembali! Bisa dibilang
begitu!", sebuah kalimat yang tidak bisa dianggap sebagai candaan, dan ia
pun mencoba berdiri sebisa mungkin selagi Kaori dan Eri membantunya. Gadis yang
selalu menjadi mood-maker di kelas
ini akhirnya kembali sadar dengan kondisi kritis, sambil memancarkan atmosfir
ceria yang membuat teman-temannya yang sampai sekarang sedang depresi,
menunjukkan senyum mereka.
Akan tetapi, atmosfir cerah itu sungguh
berlawanan dengan penanpilannya Suzu. Ia yang telah kelelahan dan kehilangan
banyak darah. Dengan wajah yang pucat dan kantong mata yang tipis seperti
beruang, senyumnya terlihat menyedihkan. Beberapa bagian tubuhnya telah
tertusuk, tapi tidak salah lagi itu adalah 'kekuatannya' untuk dapat tersenyum
setelah berdiri kembali. Shizuju dan Kaori memperhatikannya dengan hormat.
"Suzu-chan. Tidak apa kalo kamu
ingin beristirahat dulu. Bagaimanapun, darahmu pasti belun terisi kembali,
bahkan jika lukamu telah sembuh…"
"U~n, jadi karena itu aku pusing~…
Bajingan itu~, dapat menusukku… walaupun, "Apakah dapat kutusuk kau
sekarang?" lebih baik dikatakan di atas kasur!"
"Suzu! Itu hal yang mesum!
Bijaksanalah sedikit!"
Suzu mengatakan itu sambil melamun
dengan perasaan benci, dan Eri mengomeli Suzu dengan pipi yang merona. Beberapa
dari para pria tanpa sengaja, "Bff!?",
tapi mengalihkan pandangan mereka dari Shizuku yang melotot.
"Suzu, syukurlah kamu bangun. Kami
khawatir, tahu?"
"Yo, kamu beneran gak papa? Wajahmu
terlihat pucat!"
Karena Suzu tiba-tiba membuat keributan
setelah ia bangun, Kouki dan Ryuutariu mendekatinya. Selagi tubuhnya yang
melemah sementara akibat efek dari penggunaan 'Limit Break', Kouki merasa sedih karena dihajar dengan parah. Akan
tetapi, entah bagaimana dia terlihat telah pulih karena telah melewati waktu
yang lumayan lama sejak mereka mundur dan bersembunyi sampai sekarang.
"Pagi~, Kouki-kun, Ryuutarou-kun!
Kayaknya kita berhasil kabur yah? Umm, semuanya am--… Sebentar, ada satu yang
hilang…"
Setelah menyapa Kouki dan Ryuutarou
sambil tersenyum, Susu sadar ada seseorang dari teman sekelasnya yang
menghilang. Suzu kehilangan kesadarannya di tengah pertempuran, jadi Kouki dan
yang lainnya menjawab keraguannya selagi menjelaskan situasi mereka sekarang.
Secara tidak sengaja, Kondou dan Saitou
telah pulih dari petrifikasi (pembatuan),
bangun terlebih dahulu dari Suzu dan telah mendengarkan penjelasan tentang
situasinya.
"Jadi begitu, sepertinya sudah lama
semenjak Suzu pingsan… Ah, iya benar. Kaorin, makasih! Karoin sudah menjadi
penyelamat nyawa Suzu!"
"Suzu-chan, sudah jadi tugasku
untuk memulihkan semua orang. Jadi jangan berlebihan memanggilku penyelamat
nyawa karena itu memang hal yang wajar kulakukan."
"Heh~, selain rendah hati Kaorin
juga hebat! Kita nikah aja yukk?"
"Suzu… kau terlihat seram
mengatakan itu dengan muka pucatmu. Sekarang, bukannya mendingan kamu istirahat
aja?"
Suzu diomeli oleh Eri selagi
bergelantungan ke Kaori. Jika ia melakukannya berlebihan, Shizuju akan
menghentikannya secara fisik. Itu hal yang biasa terjadi. Bahkan teman-teman
yang sebelumnya penasaran apa mereka dapat kembali dengan selamat ke permukaan,
perlahan dapat kembali tenang berkat percakapan Suzu dan para gadis-gafis yang
tidak mempedukikan kekalahan mereka.
Akan tetapi, suasana yang kembali ceria
terpadamkan oleh seseorang yang selalu merusak suasana.
"…Apa yang kalian tertawakan? Kita
hampir mati, tahu? Apalagi sampai sekarang situasi kita tidak berubah sama
sekali! Daripada bercanda, lebih baik berpikirlah bagaimana cara kita bisa
keluar."
Orang yang menyerukan itu sambil
memelototi Suzu adalah Kondou Reiichi. Dan meskipun dia tidak mengatakannya,
Saitou Yoshiki yang juga memperhatikan Suzu memandanginya dengan tatapan sinis.
"Oi, Kondou. Apa bisa kau tidak
mengatakan itu? Suzu melakukan ini untuk membuat sua-…"
™Diam! Kau tidak berhak mengatakan itu!
Bagaimanapun, kau kalah! Hampir mati! Sial! Pahlawan macam apa kau!™
Meskipun Kouki mencoba menegur Kondou
atas komentarnya, Kondou tiba-tiba meledak layaknya api yang disiram minyak dan
mulai mengkritik Kouki.
"Bajingan… Kau pikir berkat siapa
kita bisa mundur, hah!? Kita nggak bisa mundur kalo nggak ada Kouki yang
membukakan kita jalan!"
"Dari awal, kita nggak perlu mundur
sama sekali seandainya dia bisa menang! Yang paling penting, kita masih punya
kesempatan. Seharusnya tidak apa jika kita menerima undangan dari Ras Iblis dan
mengalahkan mereka nantinya! Tapi, kau dengan egoisnya memulai pertarungan!
Semuanya itu salahmu! Itu tanggung jawabmu!"
Kali ini, Ryuutarou mulai ikut menegur
seperti Kondou. Kondou berdiri dan berhadapan dengan Ryuutarou. Bersimpati
dengan Kondou, Saitou dan Nakano juga berdiri dan menghadapi Ryuutarou.
"Ryuutarou, aku tidak apa… Kondou,
aku akan bertanggung jawab. Kita tidak akan kalah kali ini! Sekarang kita telah
mengetahui karakteristik para DB, dan kita tidak akan terkena serangan kejutan
lagi. Jadi, kita pasti akan menang!"
Meskipun Kouki membuat gestur memukulkan
tinjunya ke telapak tangannya, Saitou bergumam dengan matanya yang menggelap.
"…Tapi, bahkan dengan 'Limit Break' pun kau tidak bisa
menang."
"I-Itu… bukan masalah
sekarang!"
"Kenapa bisa?"
"Aku akan menggunakan 'Sihir Ilahi'
dan menyerang wanita ras iblis itu dari awal. Makanya, kalau kalian semua bisa
mengcoverku…"
"Tapi, bukannya ia tahu serangan
yang menyulitkannya membutuhkan perapalan mantra yang lama? Bahkan musuh kita
punya rencan mereka sendiri bukan? Selain itu, kita tidak tahu apa ia masih
punya bala bantuan DB yang lainnya lagi atau tidak."
Bahkan jika Kouki berkata tidak apa,
Kondou dan gangnya akan protes dari awal sambil meragukan kemampuan Kouki, dan
mempwrhatikannya dengan mata yang penuh keraguan. Dengan ini, meskipun Kouki
tidak punya pilihan lain selain menanggung tanggung jawab untuk menjamin
kemenangan mereka. Mereka tetap tidak bisa tenang karena fakta bahwa mereka
telah hampir mati sebagai hasil dari jumlah dan kekuatan musuh yang tidak bisa
dipercaya.
Penyebab utama mereka memanas adalah
karena Ryuutarou yang mudah marah selagi Kondou dan gangnya yang terus
menyanggah dengan agresif. Perlahan, Ayako, Yoshino dan Nomura mencoba
menghentikan pertengkaran mereka, tetapi suasana yang berbahaya mulai terlihat.
Dengan demikian, Ryuutarou sudah
menyiapkan tinjunya selagi Kondou menyiapkan tombaknya. Dengan segera situasi
menegang di tenpat mereka berada. Kouki berteriak, Ryuutarou!, dan memegang
bahunya ubtuj menghentikannya. Akan tetapi, Ryuutarou tidak bisa dihentikan dan
urat nadinya muncul di kepalanya sambil memelototi Kondou. Bahkan Kondou dan
gangnya pun sebagian masih terlihat keras kepala.
"Semuanya, tenanglah! Tidak peduli
apa yang kalian katakan, kita hanya dapat bertaruh pada Kouki untuk selamat.
Kita harus mengalahkan wanita Ras Iblis meskipun Kouki sedang dalam batasan
waktu 'Limit Break'nya. Kita hanya
bisa melakukan itu karena musuh tidak akan membiarkan kita lari. Kalian
mengerti bukan?"
Shizuku masuk ke di antara mereka dan
dengan panik mencoba untuk membujuk mereka agar tenang, tapi hal itu juga tidak
bekerja. Terombang-ambing sambil berdiri, Suzu terlihat seperti tidak ingin
mendengar ucapan Kondou meskipun dia meminta maaf. Akhirnya, Kaori bwepikiran
untuk menahan semuanya dan mulai menyiapkan sihir pengikat miliknya… sampai
ketika ia mendengar sesuatu.
"Grrrrr…"
""""!?""""
Sebuah geraman. Sebuah geraman yang
sangat famliar, begitu rendah yang datang dari bawah perut. Penampakan Chimera
dan serigala bermata merah empat terbesit di pikiran mereka. Suasana yang
sebelumnya berbahaya tiba-tiba menghilang dan semuanya menjadi tegang. Bahkan
suara nafas yang begitu lirih terdengar seperti menggema, dan suara nafas
mereka semakin mengecil. Pandangan mereka beralih ke jalan yang dikamuflasikan
sebagai tembok di hadapan nereka.
Whoosh!
Fwiiish, Whooosh! Fwuuush!
Suara dari cakar dan nafas yang sengau
dapat terdengar dari tembok. Seseorang menelan ludahnya. Bahkan jejak bau mereka
seharusnya telah dihapuskan oleh Endou, jadi para DB tidak dapat mengetahui
regu Kouki ada di dalam tidak peduli sekuat apa mereka. Meskipun mereka berpikir
demikian, mereka tetap tegang dan keringat dingin pun mengalir.
Mereka masih membutuhkan waktu untuk
dapat pulih. Suzu sedang tidak dalam kondisi untuk bertarung, Kaori dan Ayako
telah terlalu banyak menggunakan sihir untuk memulihkan yang lainnya dan kesulitan
untuk pulih. Grup penyerang garis depan hampir sepenuhnya pulih, tetapi
pengguna sihir di kelompok garis belakang baru memulihkan setengah dari
kekuatan sihir mereka. Obat pemulih yang mereka miliki juga telah habis
digunakan, jadi mereka masih harus menunggu beberapa saat lagi untuk sepenuhnya
pulih kembali.
Mereka tidak dapat mengabaikan lubang
dalam artian peran yang dibuat oleh Kaori dan Ayako sebagai healer dan Suzu
pengguna barrier. Itulah kenapa regu Kouki berharap mereka tidak akan ditemukan
sekarang selagi mereka memperhatikan tembok yang memisahkan ruangan rahasia
dengan bagian luar.
Para DB berkeliaran di luar untuk
beberapa saat, tetapi tidak lama kemudian keberadaan mereka perlahan mulai
menghilang. Karenanya, suasana pun mulai kembali hening sekali lagi. Meskipun
begitu, semuanya masih berdiri untuk beberapa saat, dan bernafas dengan sangat
lega ketika mereka tahu bahwa para DB telah benar-benar menghilang; beberapa
dari mereka terjatuh dengan lutut di tempat. Ketegangan yang kuat membuat
keringat mereka mengalir seperti banjir.
"…Kita akan ditemukan jika kita
terus membuat keributan. Makanya, tolong tenanglah dan beristirahat dulu untuk
sekarang."
"Y-Yahh…"
"K-Kau benar…"
Shizuku penghapus kwringat yang ada di
pipinya yang terjatuh dan membuat suara tetesan. Kondou dan yang lainnya
memvlas dengan tergagap-gagap dan menarik lengan mereka. Seolah-olah mereka
disiram oleh air dingin.
Dengan berlewatnya krisis, semuanya
menjadi tenang… dan di saat itu,
"ROOOOOOARRRRR!!!"
BOOOM!!!
Tembok yang memisahkan ruangan rahasia
dan bagian luar hancur berkeping-keping bersamaan dengan suara raungan yanh
dahsyat.
"Uwah!?"
"Kyaaaa!!"
Pecahan-pecahan tembok terhempas bagai
peluru akibat hantaman yang dilayangkan ke ruangan rahasia yang lalu mengenai
Kondou dan Yoshino yang ada di jalur pecahan-pecahan terbang. Keduanya secara
spontan duduk terjatuh pada bokong mereka sambil berteriak.
Detik berikutnya, di hadapan kelompok
Kouki yang sedang tercengang adalah datangnya ruang udara yang memburam yang
masih mereka tidak ingin temui.
"Bersiaplah bertarung!"
"Sialan! Bagaimana bisa mereka bisa
menemukan kita!"
Selagi memerintahkan hal itu, Kouki
dengan segera menarik dan mengayunkan pedang sucinya kepada para Chimera.
Mereka tidak bergerak karena mereka tidak akan bjsa melihat musuh jika mereka
menjauh. Sambil mengumpat, Ryuutariu memposisikan dirinya di depan jalur yang
menghubungkan mereka ke bagian luar, dan mencoba para menghentikan para DB
untuk masuk lebih jauh.
Akan tetapi,
"RooOOoAR!!"
"GROoowwwwWL!!"
DB yang seperti brutal tiba-tiba
melemparkan tubuhnya yang bagai baja seperti bola meriam ke dalam ruangan.
Setelahnya, DB itu mencegkeram Ryuutarou dengan momentum yang besar dan
mendorongnya jatuh.
Menggunakan kesempatan itu, sepuluh ekor
kucing hitam menerjang ke dalam ruangan dan dengan segera melancarkan tentakel
mereka. Bendungan tembakan pun diluncurkan, mereka tanpa ampun menyerang Kondou
dan yang lainnya yang diam di tempat. Dan meskipun Kondou dan yang lainnya
dengan segera mwnyiapkan senjata mereka, tentakel-tentakel itu terlalu banyak
dan dapat mencabik-cabik mereka dengan begitu saja.
??????????? ??
"-- --"Interupsi
Surgawi"!"
"-- --"Interupsi
Surgawi"!"
15 perisai cahaya dengan cepat muncul di
udara di hadapan Kondou dan yang lainnya dan dapat membelokkan jalur serangan.
Untuk dapat mengaktifkan perisai-perisai bahkan dengan rapalan yang pendek akan
membuat setiap orang takjub. Sepuluh dari perisai itu diciptakan oleh Suzu
sementara sisanya oleh Kaori.
Akan tetapi, meskipun mereka dengan
segera mengaktifkannya, kondisi fisik Suzu masih dalam kondisi yang buruk
sementara kekuatan sihir Kaori masih terkuras. Hal itu mempengaruhi kekuatan
dari perisai-perisai.
Whiiiish!
Fwooosh! Whiiiish! Fwooosh! Whiiiish! Fwooosh!
Mereka seharusnya dapat mengubah jalur
tembakan dan mengurangi dampak serangan, tetapi serangan penuh tenaga dari
tentakel-tentakel itu satu-persatu menghancurkan perisai-perisai. Oleh karena
itu, beberapa tembakan tentakel tidak dapat dihentikan oleh perisai yang hancur
dan menyerang Nakan dan Saitou. Keduanya dengan segera membengkokkan tubuh
mereka. Karena keduanya terbiasa di grup belakang, kekuatan fisik mereka
tidaklah begitu tinggi. Karenanya, meskipun mereka dapat menghindari luka
mematikan, pundak Nakano dan paha Saitou tercabik dan mereka berteriak selagi
terlempar ke tanah.
"Shinji! Yoshiki! Sial! Daisuke,
tolong mereka!"
"… Ah, tentu saja."
Selalu merenungi sesuatu sejak mereka
kabur ke ruangan rahasia, Hiyama tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan
Kondou. Akan tetapi, sebaliknya situasi tidak membiarkannya mengatakan apapun,
jadi dia menarik Nakano dan Saitou yang terluka ke samping Suzu. Meskipun
kondisi fisiknya sedang tidak bagus, area di sekitar Suzu yang tenaga sihirnya
tidak banyak tersisa, adalah tempat teraman. Selain itu, mereka akan mudah
disembuhkan oleh Kaori yang ada di samping Suzu.
"Kuh, Kouki! Gunakan 'Limit Break' dan pergilah ke luar! Kami
akan melakukan sesuatu terhadap mereka di sini!"
"Tapi, Suzu dan yang lainnya tidak
dapat bergerak…"
"Kita akan menghadapi mereka sebisa
mungkin! Tolonglah! Lewati mereka dan bunuh wanita Ras Iblis."
"Kouki! Serahkan tempat ini pada
kami! Kami pasti tidak akan membiarkan siapapun mati!"
"…Baiklah! Kuserahkan tempat ini
padamu! 'Limit Break'!"
Setelah memikirkan ucapan Shizuku dan
Ryuutarou sebentar, dia pikir pasti ada cara untuk melewati situasi ini. Dengan
ekspresi tegas, Kouki mengaktifkan 'Limit
Break' untuk yang kedua kalinya hari ini. Alasan kenapa 'Limit Break' seharusnya tidak boleh
digunakan lebih dari satu kali perhari adalah karena itu memberikan beban yang
berat ke tubuh. Itulah kenapa, 'Limit
Break' yang biasanya punya batas 8 menit, tapi mungkin lebih pendek
sekarang. Setelah memperkirakan hal itu, Kouki akan mengabaikan yang lainnya
dan hanya akan berkonsentrasi mengahbisi wanita Ras Iblis, dia pun keluar dari
ruangan rahasia.
Pergi keluar dari ruangan dan memasuki
ruangan bersisi 8 yang besar, di hadapan Kouki adalah sejumlah besar DB. Dan
diantara para DB yang diam, berdiri wanita Ras Iblis yang memandanginya dengan
mata yang dingin dan seekor gagak putih dj pundaknya. Bagian dalam benak Kouki
mendidih dengan pikiran tentang misi penyelamatan teman-temannya dan kemarahan
yang membuat mereka berada di situasi ini. Oleh karena itu, dia melotot lurus
ke wanita Ras Iblis.
"Hmph, kau membuatku membuang
banyak waktu. Aku juga masih punya misi lainnya…"
"Diam! Aku pasti akan menghabisimu!
Bersiaplah!"
Setelah membuat pernyataan itu, Kouki
menggunakan rapalan pendek, dan tenaga sihirnya dengan segera mengalir ke
Pedang Sucinya. "Kuasa Ilahi" biasanya akan mencapai wanita Ras
Iblis, tapi meskipun begitu, dia menggunakan versi yang dipotong dari 'Kuasa
Ilahi' karena dia percaya itu dapat membukakan jalan untuknya.
Akan tetapi, wanita Ras Iblis
menunjukkan senyum di hadapan pedang sucinya yang cahayanya semakin bersinar,
dan ia memerintahkan DB seperti brutal yang berdiri di sampingnya untuk menarik
sesuatu dari belakang.
Pada awalnya Kouki menunjukkan ekspresi
keraguan yang kemudian berubah menjadi ekspresi terperanjat ketika dia melihat
'sesuatu' itu. Instingnya membuatnya menurunkan Pedang Sucinya dengan mata yang
terbuka lebar dan memanggilnya dengan suara yang bergetar.
"…M-Meld-san?"
Itu benar, di sana terdapat jasad Meld yang
bagian tubuhnya hancur dan seluruh tubuhnya bermandikan darah dari kerah leher
yang sedang ditarik oleh DB yang kelihatannya brutal. Dalam sekali tatap,
seluruh tubuh lemasnya terlihat seperti telah mati, tapi sesekali terdengar
erangan lirih darinya yang menunjukkan dia masih hidup.
"K-Kau! Lepaskan Meld-san-!?"
Kouki marah karena kondisi Meld, dan
dalam waktu sekejap, dia mencoba untuk menerjang maju ke wanita Ras Iblis dan
kehilangan kontrolnya. Tiba-tiba, sebuah bayangan hitam menyelubungi Kouki
seolah telah menantikan waktu yang tepat. Hah, sebelum Kouki menyadarinya dan
mengalihkan pandangannya, terdapat tinju yang seperti tembok penghalang
mendekatinya dengan momentum yang besar yang bahkan membuat udara meledak.
BaAAaaM!!!
Meskipun Kouki secara spontan menggunakan
lengan kirinya untuk bertahan, tinju yang diayunkan dengan kekuatan besar itu
dengan mudah menghancurkan pertahanannya, dan lengan dan tubuh kiri Kouki
menerima dampak yang besar. Kouki diterbangkan ke tembok dan menabraknya dengan
kecepatan tinggi yang tidak dapat dibandingkan dengan ditabrak oleh dump truck. Tembok di belakangnya hancur
sepenuhnya akibat dampak tersebut.
"GaaAH!"
Karena dampak yang diterimanya, nafas
Kouki keluar dari paru-parunya, dan dia tergilincir jatuh dari tembok dengan kedua
tangan dan kakinya. Kouki berusaha mati-matian menyangga tubuhnya menggunakan
lengan kanannya yang sehat, tetapi banyak darah yang mengalir dari tubuhnya.
Serangan-serangan sebelumnya sepertinya telah melukai organ dalamnya. Dia
mungkin akan mati begitu saja jika bukan karena skill turunan dari 'Ketahanan
Fisik' yaitu 'Peringanan Dampak'.
Ditambah, karena benturan keras di
kepalanya, dia mati-matian berusaha memahami situasi dengan pandangan yang
tidak bisa fokus. Kemudian, dia pun melihatnya. DB raksasa setinggi 3 meter
dengan tinju yang diacungkannya ada tempat di mana Kouki berada sebelumnya.
DB itu memiliki kepala seperti kuda
dimana taringnya tumbuh, empat lengan besar yang tumbuh di tubuh berototnya dan
bagian bawah tubuhnya yang seperti monster gorilla. Memelototi Kouki dengan
mata merahnya, terlihat uap keluar dari mulut panjangnya yang seperti kuda
setiap kali dia bernafas. Atmosfir yang dimilikinya berbeda dari para DB yang
pernah dia hadapi sampai sekarang.
DB itu kemudian mengangkat tinjunya dan
dengan segera menerjang maju selagi tanpa ampun mengeluarkan hawa haus darah
yang begitu kuat kepada Kouki yang masih tidak dapat berdiri. Melompat sedikit
lebih jauh dari tempat dimana Kouki menunduk, DB itu mengayunkan tinjunya ke
bawah dengan momentum yang dahsyat ke Kouki. Karena peringatan dari instingnya,
Kouki berbaring di tanah dan menggelinding, mati-matian lari dari tempatnya
berada.
KABOOOM!!!
Dengan segera, tinju DB kuda itu
menembus tanah dan di saat yang bersamaan, riak berwarna hitam kemerahan muncul
di tanah dibarengi dengan auman. Kehancurannya seperti sebuah ledakan. Itu
adalah sihir khusus DB kuda itu, 'Gelombang Kejut Sihir'. Itu adalah kemampuan
untuk mengubah kekuatan sihir menjadi gelombang kejut. Akan tetapi, sesederhana
mungkin, itu adalah sihir khusus yang sangat kuat.
Karena skill yang merupakan turunan dari
'Ketahanan Fisik' yaitu 'Peningkatan Rasio Pemulihan', Kouki pada akhirnya
pulih dari guncangan di kepalanya. Dia berusaha keras berdiri dan menyiapkan
Pedang Sucinya. Di saat itu, DB kuda itu telah mendekat di hadapannya dan
mengayunlkan tinjunya sekali lagi.
Dengan tinju kirinya yang hancur, Kouki
menggunakan pedang Suci sebagai tameng dan dampak serangan yang diterima lengan
kanannya membuatnya terpentalkan kembali. Setelahnya, meskipun Kouki dapat
menghindari luka mematikan, DB kuda itu mengirimkan 'Gelombang Kejut Sihir'
dengan sekuat mungkin, dan Kouki yang pergerakannya melambat karena kerusakan
dari serangan yang pertama, tidak dapat membalas sama sekali.
"Kuuu! Kekuatan macam apa ini!
Meskipun aku telah diperkuat dengan 'Limit
Break'!"
"RUUUUAAAA!!"
Dengan ekspresi kesakitan, Kouki merasa
frustasi karena DB kuda itu dapat lebih kuat darinyaa yang tengah menggunakan
'Limit Break', dan dia pun pergi untuk melakukan serangan balasan, bersiap
menerima serangan selagi berpikir dia tidak dapat terus membiarkannya.
Akan tetapi…
DUG!
"Kh!?"
Tepat sebelum dia memulainya, Kouki
telah sampai pada batas 'Limit Break'nya,
dan kekuatannya dengan tiba-tiba menghilang. Karena dia menggunakannya dua kali
dalam rentan waktu yang pendek, Kouki merasakan keletihan yang tidak dapat
dibandingkan dengan apa yang dia rasakan sebelumnya, dan dia terjatuh di atas
kedua lututnya tanpa ada tenaga sedikitpun mengalir ke kakinya.
DB kuda itu tidak membiarkan kesempatan
itu berakhir sia-sia. Dengan tubuh yang kehilangan tenaga dan keseimbangan,
Kouki berada di situasi yang tak tertolong lagi selagi tinju DB kuda, bam!,
menghantam perutnya dengan suara yang kencang.
"GAaAH!"
Menyemburkan darah, tubuh Kouki terlihat
seperti berbentuk < , terhempas dan menabrak tembok sekali lagi. Melemah akibat
efek 'Limit Break', kesadaran Kouki
mulai menghilang. Terluka parah, dia jatuh tak berkutik. Sebaliknya, ini malah
hal yang aneh baginya untuk tidak segera mati di keadaannya yang sekarang.
Mungkin DB kuda itu meremehkannya jadi dia tidak segera mati.
DB kuda mendekati Kouki dan mengangkatnya
dengan mencengkeram bagian belakang lehernta. Kouki yang lemah tak bertenaga
dan tidak sadarkan diri menggantung di tangannya untuk menunjukkannya pada
wanita Ras Iblis. Wanita Ras Iblis itu mengangguk puas dan memerintah para DB
di ruang rahasia untuk mundur.
Setelah beberapa saat, Shizuku dan yang
lainnya keluar dengan berhati-hati. Ekspresi mereka diwarnai oleh keputusasaan
ketika melihat Kouki yang lemah sedang diangkat oleh DB besar berkepala kuda yang
belum pernah mereka temui.
8 Comments
Tak sabar untuk chapter depan 😍 makasih udah update
BalasHapusGa lama lagi kemunculan hajime di depan kaori dan party hero yang epic bat,😍
BalasHapusHeronya di bully hajime
BalasHapusepic comeback nya hajime
BalasHapusup minn,
BalasHapusAyo dong lanjut
BalasHapusTrims min, tetep lanjut ya 👍
BalasHapusAnjay alurnya cepet
BalasHapusPosting Komentar