BUNKER BEE DAN PENAMBANGAN DI GUNUNG
(Translater : Hikari)
Beberapa
hari berlalu sejak kami mendapatkan panduan Sense 【Climbing】
dari Ivan. Setiap hari kami pergi ke tebing dan tetap berada di sana sebentar
sampai sore. Taku dan aku perlahan belajar melakukan hal-hal baru.
Hasilnya,
kami dapat memanjat dua puluh meter sendirian dan kemudian memanjat turun dengan
cukup sempurna.
Saat
Sense 【Climbing】ku
meningkat ke level 7, aku menghadapi sebuah masalah.
"Hmm.
Beliung ini tidak bisa digunakan di tebing sama sekali."
Apa
yang kukeluarkan adalah beliung baja yang kokoh. Benda ini mudah digunakan
untuk menggali bijih tambang dengan menggunakan EX Skill 【Mining】.
Akan
tetapi, karena ini cukup berat sampai harus dipegang dua tangan, benda ini
tidak bisa digunakan dengan cukup memuaskan pada tebing yang tidak stabil dan
langkan curam,. Jadi, kalau seperti ini akan jadi hal yang mustahil bagiku
untuk mendapatkan bijih logam dari titik-titik penambangan yang tersebar di
sepanjang tebing.
"Mau
bagaimana lagi. Ayo pergi dan cari beliung yang bisa kupegang dengan satu
tangan."
Dan,
aku mungkin bisa mendapatkan beliung kecil di Kota Ketiga, pikirku, tapi
ternyata aku dapat membelinya di tempat yang mengejutkan.
"Mm?
Kau mau beliung kecil? Aku punya satu yang kugunakan untuk menggali tanah yang
keras."
Aku
dapat dengan sukses membelinya dari NPC Petani yang mengurusi penjualan lahan di
selatan Kota Pertama.
Awalnya
aku pergi ke Kota Ketiga dan bertanya di mana NPC yang menjual beliung kecil,
tapi diajari hal tersebut oleh si NPC Petani dan kembali ke Kota Pertama.
"Kalau
begitu, aku akan membeli tiga beliung kecil termasuk cadangannya."
"Ini
dia. Hati-hati, ini berat."
Aku
menerima tiga beliung kecil dengan harga masing-masing 5kG dari NPC Petani yang
berurusan dengan lahan, alat pertania dan perantara NPC tenaga kerja, dan
setelah menyimpannya di dalam inventory,
aku menuju ke gerbang utara.
"Makan
waktuku cukup lama untuk membeli beliung. Taku sepertinya sudah pergi
duluan."
Saat
aku mengatakan pada Taku bahwa aku akan telat, aku menerima pesan darinya bahwa
dia akan pergi lebih dulu. Karena itulah, aku lansung berlari menuju ke tebing
di utara sambil menghindari Rafflesian dan Mad Seed yang muncul di area utara
Kota Pertama.
Dan,
apa yang kulihat di sana adalah——
"Taku
dan Pak Tua, kalian sedang apa?"
Mengaitkan
seutas tali pada dahan pohon yang tebal, masing-masing mengenakan harness dan tali penyelamat, mereka
berdua bergelantungan pada tali.
Bergelantungan
bebas dengan kaki tangan terbentang, mereka seperti sedang mempertahankan
keseimbangan, kemudian mengangkat tubuh bagian atas mereka sebelum bersantai
dan bergelantungan bebas lagi.
Karena
Taku tidak biasa mengangkat tubuh bagian atasnya, dia memutar ke samping, tapi
entah bagaimana berhasil untuk berhenti berputar dan mencoba mengangkat tubuh
bagian atasnya lagi. Di sisi lain, Ivan terbiasa dengan ini jadi dia dapat
mengangkat tubuh bagian atasnya dengan mulus, mengeluarkan teleskop tangan,
memanjangkannya sampai setengahnya dan mempraktekkan ayunan dalam keadaan itu.
"Oh,
Nona. Kau datang."
"Yah,
aku sudah datang, tapi…apa ini?"
Semacam
pelatihan? tanyaku, dan sepertinya itu adalah latihan simulasi untul memanjat.
Latihan?
Tanyaku, dan sepertinya itu latihan simulasi untuk mendaki.
Itu
seperti latihan untuk bertarung saat kau mempercayakan tubuhmu pada tali
penyelamat pada langkan yang tidak stabil.
"Yun,
ini cukup sulit, tapi menyenangkan."
"Tidak,
um, sepertinya itu sedikit memalukan."
Tidak
diragukan optimalisasi metode pelatihan dan menaikkan level Sense 【Climbing】nya
efektif, tapi aku ingin menahan diri terlihat orang lain sedang bergelantungan
pada seutas tali.
Berkebalikan
denganku yang merasa enggan, mereka mengangkat tubuh bagian atas dengan otot
perut bagian atas, melemaskan tubuh mereka, menjulurkan tangan dan menekuk
tubuh ke belakang seperti seekor udang, kemudian menggerakkan kepala mereka ke
atas dan ke bawah untuk menyeimbangkan diri. Akan tetapi, aku lebih suka kalau
mereka berhenti melakukan apa yang terlihat seperti sedang bermain-main itu,
saat mereka mengerang nyaring dengan bagian putih mata yang terlihat. Itu
menakutkan.
"Nona
malu ternyata. Mau bagaimana lagi, kita akan melakukan pendakian ringan dengan
Bocah ini jadi lakukanlah latihan ini sendirian."
"Baiklah
kalau begitu, aku akan bertukar dengan Yun. Aku akan pergi dengan si Pak Tua
Ivan sebentar."
Berkata
demikian, mereka berdua dengan cepat melepaskan tali mereka dan turun.
Karena
cara mengikat simpul tali adalah bagian dari latihan, kemampuan bertahan
hidupku juga meningkat.
Dan,
aku telah melihat Ivan dan Taku pergi. Saat mereka tidak lagi terihat, aku
mulai berlatihan keseimbangan.
"…Kalau
aku berhenti sebelum mereka kembali, aku tidak akan terlihat, ya 'kan."
Aku
merasa malu, tapi karena itu adalah tali pengaman di mana aku mempercayakan
tubuhku, adalah sebuah keharusan untuk terbiasa menanganinya. Berkata demikian
pada diriku sendiri bahwa ini demi menaikkan level Sense 【Climbing】,
aku menggunakan harness untuk mendaki
yang merupakan item tambahan untuk
mendaki, perlahan menyesuaikan simpul talinya dan aku menggantungkan tubuhku.
Saat
kaki-kakiku terangkat dari permukaan tanah, aku melepaskan tali dan mencoba menyeimbangkan
tubuh. Aku mencoba mengerahkan tenaga ke otot-ototku dan tubuhku pun mulai
gemetar. Entah bagaimana aku dapat mempertahankan tubuh bagian atasku untuk
naik selama sekitar lima menit.
"Aku
bisa…sepertinya! Lakukan! Uwoah?!"
Begitu
aku merasa santai, tenaga yang telah menopang tubuhku sampai saat ini berubah
menjadi tenaga yang menggerakkanku dan membalikkan seluruh tubuhku sehingga aku
dapat melihat secara jungkir balik. Karena tubuhku berayun-ayun ke sana ke mari
dan aku tidak dapat mengendalikannya, aku menyerah untuk menggunakan
otot-ototku dan bersantai, menunggu gerakan berayunnya berhenti.
"Uuhh,
aku merasa mual karena berputar-putar. Kalau aku bersantai dan menengadahkan
wajahku, aku akan dapat menstabilkan diri."
Sambil
bergelantungan, aku menghadapkan wajahku ke atas. Kepalaku perlahan menurun
dengan sendirinya. Aku menarik rahangku dan secara alamiah menggunakan kekuatan
di otot perut atas untuk mengangkat tubuh bagian atasku.
Ditopang
oleh harness pinggang, aku tetap
seperti itu untuk beberapa lama dalam postur tubuh santai menatap langit.
"Ah,
langitnya biruuu sekali."
Awan-awan
yang bertebaran dan langit biru. Di ujung pemandangan ini ada tebing yang
menjulang dan terbang di langit sana adalah Sky Snake dan kumpulan lebah.
Bersantai
seperti ini, menatapi langit, ternyata menyenangkan.
"Perjalanan
untuk menemukan pemandangan di OSO kedengarannya menyenangkan. Menemukan tempat
spesialmu sendiri."
"Kau
benar! Mau ke area yang belum dijelajahi kalau begitu?"
"Sekalipun
kita membentu party, kau akan
membawaku untuk menghadapi boss bagaimanapun juga, ya 'kan?"
Tidak
mungkin, aku tidak ingin pergi tempat penyegaran itu di mana aku harus
membantai dulu. Saat aku berkata demikian dan mendapat balasan "sayang
sekali", aku menyadari aku telah diajak bicara dari samping.
Eh?
Kenapa aku bercakap-cakap normal di sini? Dan begitu aku menolehkan wajahku ke
arah suara tersebut, aku melihat Taku dan Ivan dengan lengan terlipat sambil
tersenyum ke arahku.
"Hei,
sejak kapan kalian di sini!"
"Kau
benar-benar terlambat menyadarinya. Kami sudah di sini selama beberapa menit.
Kami memperhatikanmu saat kau termenung sendirian."
Uwaah,
aku terlihat sedang bermalas-malasan di saat latihan keseimbangan.
Aku
mencoba mengajukan alasan untuk diriku dan buru-buru menggerakkan tubuhku, tapi
karena itu pusat gravitasi tubuhku jadi terganggu dan mulai berputar.
"Hya-wawaaah!
Hen-hentikan!"
"Aa-aah,
Apa yang sedang kau lakukan, Yun?"
"Nona,
karena latihan keseimbangan berarti mempertahankan posisi tubuh, sepertinya kau
mengalami kemajuan, tapi kau kurang tenang."
Ivan
juga menghadap ke arahku saat aku panik dan membuat penilaian dengan tenang,
tapi aku tidak sempat untuk mempedulikannya.
Saat
aku berteriak 'ber~hen~ti~", Taku memegang kepalaku dengan kedua tangannya.
Meskipun aku merasa bersyukur pada Taku yang kulihat dengan terbalik, tapi
kenapa kepala?
"Ingin
kubantu turun?"
"Tidak,
aku bisa turun sendiri jadi tidak masalah. Lepaskan kepalaku. Jangan
memeganginya terlalu kencang."
Taku
perlahan melepaskan kepalaku dan memastikan aku mempertahankan sikapku.
Perlahan aku mengangkat tubuh bagian atas, mencengkeram tali, mengendurkan
simpulnya dan menjejakkan kakiku di tanah.
Merasa
sangat aman ketika kaki-kakiku menyentuh tanah, aku menghela napas lega.
"Nona
berkembang dengan cepat juga."
"J-jadi,
bagaimana dengan kalian?"
Meskipun
aku merasa malu karena menunjukkan diriku dalam cara yang tidak pantas, aku
bertanya kepada mereka seakan-akan tidak ada apapun yang terjadi.
"Kami
mengalahkan beberapa Aero Snake di atas sana. Ivan hebat! Dia memanjat tanpa
alat apapun!"
"Karena
talinya hanya akan menghalangi. Juga, sekalipun ada tali pengaman, aku tidak
terbiasa memegang senjata, jadi akan ada lebih sedikit kecelakaan kalau aku
menggunakan tangan kosong dan senjata tumpul."
"Itu
cukup meyakinkan."
Karena
si Pak Tua Ivan tidak terbiasa dengan game, daripada mengayunkan pedang, lebih
baik baginya untuk mengunci seseorang dengan lengan itu atau mengayunkan
tongkat, dinilai dari penampilannya, dampak serangannya akan besar. Dan, itu
akan dengan mudah menghancurkan tulang lawan.
"Tapi,
setelah memanjat naik, apa yang kupelajari adalah pijakannya tidak stabil dan
sulit untuk mengerahkan tenaga pada serangan."
"Sepertinya
mustahil bagiku. Senjataku adalah busur yang digunakan dengan kedua tangan.
Kalaupun ada yang bisa kugunakan, itu adalah pisau dapur sebagai ganti
belati."
Aku
tidak tahu apakah bisa membidik dengan baik menggunakan busurku sementara
tubuhku tergantung pada tali. Sepertinya akan sulit untuk mengendalikan efek
hentakan baliknya.
"Taku,
sebaiknya kau melindungiku."
"Yun,
kau mengandalkan orang lain demi keuntunganmu sendiri di sini?"
"Orang
yang tepat di tempat yang tepat. Aku akan mengurus pemulihannya dengan potion dan menggali bijih
logamnya."
"Gahahaha. Bocah, kau sedang diandalkan
oleh Nona, jadi lindungi dia baik-baik!"
Ivan
memukul punggung Taku dengan lengannya yang kekar, yang mana direspon Taku
dengan suara memprotes saat merasakan kekuatan hantaman besar dan rasa nyeri.
Aku sedikit khawatir dengan perbedaan kecil apa yang Ivan katakan, tapi aku
tetap terkekeh melihat mereka bertingkah seperti itu.
"Kalau
begitu, ayo Nona. Kita akan memanjat ke atas dan mengambili bijih logam di
tempat yang tidak terlalu dalam. Aku juga akan mencoba mengambil beberapa yang
berada dalam jangkauan pandanganku."
"Kalau
Yun akan menaiki tebing, aku akan pergi ke hutan dan menghadapi beberapa
monster serta mengumpulkan item."
Berkata
demikian, mereka berdua mulai bergerak. Dasar, mereka ini bertingkat terlalu
bebas. Aku mengantar kepergian mereka dengan senyuman dan tanpa menunda-nunda
lagi, aku mulai bersiap-siap untuk memanjati tebing.
Seperti
yang telah diajarkan Ivan, aku mengamankan tubuhku dengan peralatan dan
menggunakan tambang serta pasak untuk keamanan lalu perlahan memanjat naik.
Aku
mendaki selama beberapa saat dan saat aku tiba di depan titik penambangan di
tengah-tengah tebing, aku mengeluarkan beliung kecil dan memukuli titik
tersebut.
Karena
aku tidak bisa mengayunkannya dengan seluruh tubuhku seperti biasa, aku dengan
hati-hati menghancurkan batunya sedikit demi sedikit sebelum menangkap satu
bijih logam yang terpecah dan terlontar keluar sebelum aku menggalinya lagi.
Meskipun
jumlah bijih yang bisa ditemukan di titik penambangan sisi tebing ini setiap
titiknya lebih kecil daripada yang biasanya, jumlah titik-titiknya sangatlah
banyak.
Maju
mundur di lereng yang tepat di pinggir tempat yang dijagai para monster, aku
dapat mengumpulkan cukup banyak bijih logam.
"Fyuuh, aku mendapatkan cukup banyak.
Tapi, kalau aku tidak hati-hati dan menjatuhkannya, sepertinya itu akan melukai
seseorang."
Aku
harus berhati-hati untuk tidak menjatuhkannya saat aku sedang menambang. Saat
aku mengukir kata-kata tersebut dalam hatiku, Ivan telah kembali.
"Kau
benar-benar telah mulai melihat bagian itu, Nona. Kalau seperti ini, kau akan
bisa pergi ke gua itu bersama-sama dengan si Bocah."
"Sudah
kubilang, berhenti memanggilku 'Nona'. Juga, tunjukkan padaku bijih logam yang
kau pungut. Aku akan menilainya."
Karena
aku memiliki Sense 【Craftmanship】,
aku menggunakan efeknya untuk menaksir nilai bijih logam tersebut.
Aku
memilah-milah bijih yang kuterima dari Ivan, tapi karena beberapa jatuh ke
tanah, kualitas dan jumlahnya tidak begitu bagus.
"Ada
5 Fine Iron Ore dan dua puluh Iron Ore biasa, juga 13 Silver Ore. Sisanya
adalah bebatuan biasa. Bagaimana dengan yang itu?"
"Aku
bisa menggunakannya untuk dilempar, jadi sisakan saja itu untukku."
"Baiklah."
Setelah
menaksir nilai hasil yang didapatnya, aku melanjutkan dengan menilai bijih
logamku sendiri.
Kelihatannya
permata-permata tidak muncul di area utara. Kalau seperti ini, aku tidak akan
bisa mengamankan stok bahan Magic Gem. Berpikir demikian, aku menaksirnya satu
per satu.
"Aku
perlu Iron dan Silver untuk membuat panah, jadi aku akan dengan senang hati
mengambil itu. Juga, untuk membuat aksesoris."
"Oh,
aksesoris seperti apa yang kau jual, Nona?"
"Aku
tidak menjualnya. Benar-benar hanya hobiku saja."
Karena
tujuan utamaku adalah mengasahnya untuk membuat Magic Gem dan Enchant Stone.
Paling tidak aku bisa membuat aksesoris untuk menghabiskan waktu. Aku menjawab
dan melanjutkan penaksiranku pada banyak bijih logam yang kupungut.
Apa
yang kugali adalah 12 buah Fine Iron Oren, 34 Iron Ore biasa, dan 21 buah
Silver Ore. Aku memiliki lebih banyak bijih logam daripada Ivan.
120
buah Iron, 97 Silver, 55 Blurite, 35 Black Iron. Oh, satu lagi, Black Iron
ke-36. Dan, ternyata semua yang kupungut dari penambangan ini adalah bijih
logam.
"——Black
Iron Ore sangatlah kuat dari apa yang pernah kudengar, tapi ini pertama kalinya
aku mendengar tentang Blurite Ore."
Karena
aku hanya bisa mengerjakan Iron dengan tungkuku, ini adalah bijih logam yang
belum pernah kuolah sama sekali.
Bagaimana
cara menanganinya? Aku penasaran. Ayo berkonsultasi dengan Magi-san nantinya.
Aku memutuskan hal itu dan menyimpan bijih tersebut dalam inventory.
·
"Yun,
aku pulang. Bagaimana?"
"Selamat
datang kembali, Taku. Aku mendapatkan cukup banyak bijih logam."
Taku
kembali setelah berburu monster di hutan. Dia kelihatan seakan-akan telah
menumpas monster dengan seluruh kemampuannya saat dia mengembalikan pedangnya
ke sarung yang ada di punggungnya.
"Kalau
kau mendapatkan beberapa bijih logam, bagaimana kalau menukar beberapa dengan
herba yang kudapatkan?"
"Tentu.
Coba kulihat."
Saat
Taku membariskan herba yang dia kumpulkan di trade menu, aku telah menaruh Iron Ore dalam menu yang muncul dengan cara yang sama dan kami berdua menukar
material yang kami inginkan.
Meskipun
harga bijih logam lebih tinggi daripada material tipe herba, karena aku
menerima material yang kubutuhkan, aku menyetujui kesepakatan kali ini.
"Yun,
tidak apa-apa? Menukar Blurite Ore dan Black Iron Ore untuk ini."
"Tidak
masalah. Malahan, aku memang membutuhkan herba-herba itu."
Berkata
demikian, aku melakukan pertukaran dan mengeluarkan item yang Taku kumpulkan.
Ada
sekumpulan bahan makanan tipe buah yang disebut 【Cold
Crimson Glory Vine】.
Dibandingkan
dengan anggur yang ada di pasar, ada sangat sedikit buah di setiap kumpulannya
tapi setiap buah berukuran besar dan memiliki bentuk yang indah.
Aku
memetik salah satunya dan memasukkannya ke dalam mulutku. Ini adalah buah yang
manis yang kulitnya bisa dimakan juga.
"Mm!
manis!"
"Yah,
baguslah kalau kau menyukainya."
"Ini
adalah bahan yang untuk sementara meningatkan daya tahan terhadap Confusion dan
Anger. Tapi, kalau hanya sebagai bahan makanan saja, efeknya lemah."
Juga,
sayangnya 【Cold Crimson Glory Vine】
tidak punya biji, jadi aku tidak bisa menanam mereka di ladang 【Atelier】.
Taku
mengambil satu dan melemparkannya ke mulutnya, tapi merasa bahwa rasa manis
buah anggur tersebut terlalu kuat, dia mengerutkan wajah. Sepertinya tidak
cocok dengan seleranya.
"Hei,
Pak Tua Ivan. Kita seharusnya bisa memanjat ke gua di atas sana, 'kan?"
Mendengar
pertanyaan Taku, Ivan mengiyakan.
"Baiklah
kalau begitu. Yun dan aku ingin pergi ke gua yang ada di pertengahan tebing
itu. Maukah kau ikut dengan party dan
memandu kami.?"
"Aku
tidak keberatan. Kalau begitu waktunya, mungkin kita melakukannya saat malam
hari."
"Malam
hari? Kenapa?"
"Dari
apa yang kutahu, jarak penglihatan saat malam hari itu buruk dan tidak cocok
untuk bekerja. Jadi orang-orang berkonsentrasi pada dungeon yang tidak memerlukan sumber cahaya, tapi——
"Asal
kalian tahu, aktivitas musuh yang muncul di tebing ini berubah saat malam hari.
Saat siang hari, ada banyak Bunker Bee, sedangkan saat malam, banyak Aero Snake
yang muncul. Dan, jumlah Aero Snake yang muncul tetap tidak begitu banyak.
"Dengan
kata lain, kalau kalian hanya memanjat, melakukannya saat malam hari akan lebih
tepat."
Begitulah,
Ivan memastikan.
"Juga,
kalau Nona memanjat sambil mengumpulkan bijih logam, akan lebih baik
melakukannya saat ada lebih sedikit musuh, ya 'kan?"
"M-memang
benar, mengabaikan bijih logam yang ditemukan akan jadi sia-sia, tapi…"
Aku
bisa dengan mudah membayangkan diriku menyesalinya kalau aku melewatkan
bijih-bijih logam saat memanjat. Karena ada lebih sedikit musuh, itu mungkin
lebih baik bagiku mengumpulkannya dengan tenang.
"Yah,
membicarakan niatku yang sebenarnya, aku ingin kalian belajar betapa
menyenangkannya memanjat saat malam hari."
Gahahaha,
dia tertawa terbahak-bahak.
Sudah
kukira akan seperti itu. Aku menghela napas dan tersenyum getir.
Di
situlah Taku dan Ivan memulai rencana untuk memanjat. Mereka menentukan urutan
pendakian dan formasinya sekaligus menyesuaikan waktu untuk memanjat.
Karena
Pak Tua Ivan dan Taku tidak menemukan waktu yang sesuai untuk kami semua,
akhirnya waktu untuk memulainya diundur sampai larut malam.
"Yah,
kalau hanya si Bocah dan Nona, seharusnya tidak perlu waktu lama sampai pagi
hari untuk memanjatinya."
"Dilihat
dari sudut pandang lain, kalau kita meneruskannya sampai pagi…"
Mungkin
mereka memprediksi pola di mana aku akan memerlukan waktu untuk menambang bijih
logamm, tapi menyaksikan matahari terbit sambil memanjat adalah salah satu
kesenangan dari gunung, kata Ivan. Dia kelihatannya benar-benar memiliki
kepribadian yang positif.
"Jadi,
kurasa kita akan berpencar sampai malam tiba? Yun, apa kau tidak masalah?"
"Begadang
semalaman hari ini, ya? Untungnya besok kita libur, jadi kalau aku menyiapkan
makan malam sekarang, seharusnya tidak ada masalah kurasa?"
Dan,
kalau aku menyertakan waktu untuk tidur singkat…saat aku menggerutu pelan, kelihatannya
kau akan baik-baik saja, kata Taku.
Karena
biasanya aku menjaga kesehatanku, bermain sepanjang malam adalah pengalaman
langka dan aku merasa sedikit bersemangat.
Setelah
aku log out dan memprediksi bahwa aku
tidak akan bisa membuat sarapan besok pagi, aku menyiapkan makanan yang bisa
dibagi untuk malam ini dan esok pagi.
"OHH?!
Ada kare hari ini! Daging apa di dalamnya?"
"Hari
ini kare sapi. Juga, besok akan ada roti dan kare untuk sarapan, serta
yoghurt."
Sekalipun
hanya membuat roti bakar dan menghangatkan seporsi kare, aku tidak perlu
mengkhawatirkan Miu.
"Kare
segar di hari pertama dan yang lebih matang di hari kedua! Yayy!"
"Ya,
ya. Juga, bisakah aku mandi yang pertama kali hari ini?"
"Fhue, khenafa?"
"Jangan
bicara dengan sendok di mulutmu."
Miu
dengan tenang meneguk air dan bertanya lagi.
"Tidak
biasanya. Kenapa?"
"Aku
diajak Taku untuk main sampai larut malam sedikit. Jadi aku ingin mandi
sesegera mungkin dan tidur sebentar sebelum mulai."
"Sangat
tidak biasanya untuk Onii-chan. Kau biasanya menjalani hidup yang teratur,
jadi…kalau begitu, kare ini…"
"Maaf.
Besok pagi aku mungkin tidak bisa menyiapkan apapun, jadi ini untuk
jaga-jaga."
Saat
aku berkata demikian dengan rasa bersalah, aku tidak masalah, tanggapnya.
"Aku
mengerti. Onii-chan pergi bersama dengan Takumi-san, ya. Hari ini aku ada janji
pergi ke dungeon bersama Sei-oneechan
dan Mikadzuchi-san juga."
"Dan
Lucato dengan yang lainnya?"
Saat
aku menanyakan tentang Lucato dan yang lainnya yang biasanya bersama dengan
Miu, dia tersenyum simpul.
"Semuanya
keliahatannya sibuk. Yah, ada saat-saat seperti ini juga. Selain itu, karena
ini bertepatan dengan masa ujian di sekolahnya, mereka tidak bisa log in. Berada dalam pengawasan orang
tua benar-benar adalah hal yang sulit."
"Tidak,
Miu, kau belajar juga. Sekalipun masa ujian sekolah kita sudah lewat, kau tidak
boleh bermalas-malasan."
Aku
menatap lekat-lekat Miu, tapi dia hanya menanggapi dengan "bantulah aku
kalau sedang dalam kesulitan", membuatku menghela napas.
Aku
mungkin akan harus membantunya, begitu juga dengan Taku. Aku merasakan
tanda-tanda samar saat waktu untuk makan malam tiba.
Dan
setelah aku selesai bersiap-siap begadang untuk main, pada akhirnya aku tidak
tidur singkat, jadi aku memutuskan untuk tidur besok pagi saat aku log in ke OSO.
"Yoo,
sepertinya Yun sampai tepat waktu."
"Kalian
berdua lebih awal, Taku dan Pak Tua Ivan."
"Malam
untuk anak SMA itu panjang!"
"Malam
untuk pria lajang juga panjang!"
Tidak,
kalian berdua tidak perlu bertingkah keren dengan melipat lengan begitu.
Lagipula, itu membuatku merasa kesepian, jadi hentikan itu.
Berbicara
tentang waktu, sekarang sekitar tengah malam. Aku melihat ke langit dengan 【Sky
Eyes】. Aku tidak dapat melihat kumpulan
Bunker Bee sama sekali yang terbang berkeliling di siang hari, tapi sebagai
gantinya aku melihat beberapa sosok Aero Snake.
"Jumlahnya
benar-benar berkurang."
"Baiklah
kalau begitu, ayo pergi. Aku akan pergi duluan, kemudian Nona. Yang terakhir
adalah Taku. Lindungi Nona baik-baik!"
Berkata
demikian, Ivan menepuk punggung Taku dan naik ke atas memimpin kami di rutenya.
Karena
level Sense 【Climbing】
kami cukup rendah, Ivan naik perlahan.
Hanya
dengan tambang yang Ivan persiapkan sebagai tali keamanan, kami memanjat sampai
mencapai sebuah langkan di tebing dan ketika lengan kami terasa lelah dan
kehabisan stamina, kami membiarkan tubuh kami pada tali dan mengistirahatkan
lengan kami sedikit.
Bantuan
dari Sense 【Climbing】
memiliki penanda yang jelas terlihat meskipun di malam hari. Tanda-tanda itu
memiliki warna yang berbeda daripada titik-titik penambangan yang terlihat
dengan 【Sky Eyes】 dan
【See-Through】.
Dari
waktu ke waktu, kami bergerak sesuai instruksi Ivan dan menggali titik-titik
penambangan terdekat. Supaya dia tidak terkena bijih logam yang terjatuh, Taku
menyusulku dan aku menggali sendirian.
Kami
memanjat, beristirahat, kemudian memanjat lagi. Dari waktu ke waktu aku
menambang bijih logam. Saat kami mengulangi hal tersebut, level kami meningkat
dan kecepatan kemajuannya perlahan bertambah.
Dan,
pada satu titik di pertengahan——
"Kalau
kita memanjat lebih tinggi lagi, musuh akan menyerang kita. Jadi, kita akan
melanjutkan pendakian kita setelah istirahat sebentar."
Setelah
berkata demikian, Ivan duduk di tempat kosong di tebing, mengistirahatkan kaki
tangannya.
"Aku
mengerti. Jadi kau terjatuh dari atas sana, Pak Tua."
"Meskipun
kau tidak bisa melihat ke bawah karena gelap, di sini sangat tinggi dari
sini."
Aku
menatap ke bawah tebing dan Taku melihat ke atas kami.
Mendengar
perkataanku dan Taku, Ivan memperlihatkan ekspresi getir, tapi tetap
melanjutkan persiapan di bawah cahaya bulan.
Dia
mengeluarkan sebuah kompor sihir di tempat peristirahatan tebing ini, menaruh
sebuah ketel di atasnya dan merebus air. Kemudian setelah airnya panas, dia
menaruh bubuk kopi instan di dalam tiga cangkir logam.
"Hee,
jadi kau benar-benar minum kopi saat mendaki gunung."
"Yah,
tentu saja. Tetap saja, rasanya kalah jika dibandingkan dengan kopi yang
sebenarnya, tapi kau bisa menikmati suasananya dengan ini."
Berkata
begitu, Ivan menyerahkan kopi instan tersebut padaku dan Taku. Aku menerima
cangkir tersebut dengan kedua tangan dan menyandarkan punggungku pada tebing,
lalu menyeruput kopinya.
"Pahit…"
"Gahahaha!
Yah, ini 'kan kopi! Aku punya gula dan susu juga!"
"Terima
kasih."
Setelah
memasukkan isi gula dan susu dalam kemasan berbentuk stik, aku mencampurnya dan
berubah menjadi sesuatu yang bisa kuminum.
Meminum
sesuatu yang hangat, aku merasa lega dan menghela napas perlahan, kemudian
menatap langit.
Aku
terpukau oleh pemandangan langit berbintang dan bulan buatan OSO.
Aku
perlahan menyeruput kopi hangat sambil memandangi langit berbintang misterius
yang dingin. Ini adalah pemandangan yang mustahil untuk dilihat di daerah
perkotaan yang sebenarnya.
"Sebenarnya,
itu dapat terlihat dengan cukup baik di saat dinginnya pertengahan musim
dingin. Yah, ini cukup bagus sebagai penggantinya."
"Apa
kau juga mendaki gunung saat musim dingin, Pak Tua?"
"Ya,
tapi bukan pendakian gunung yang sepenuhnya. Aku memasang tenda di tempat perkemahan
selama musim dingin dan melihatnya dari sana."
Mungkin
sebagai bagian dari kebanggaannya sebagai pendaki gunung, dia menunjukkan pada
kami sebuah screenshot sebagai ganti
foto.
Itu
adalah foto langit berbintang, sekaligus ada pula beberapa garis bintang jatuh
di langit.
"Sebuah
screenshot bintang-bintang jatuh?
Cantik."
"Jadi
Nona menyukainya. Tapi sayangnya, ini bukanlah bintang jatuh. ini adalah foto
diam bintang-bintang yang bergerak yang dibuat dengan membiarkan shutternya terbuka. Ini adalah foto
pergerakkan bintang-bintang."
Berkata
demikian, ini adalah foto setelah tiga puluh menit, yang ini sesudah satu jam,
dia terus menunjukkan gambar-gambar tersebut pada kami.
Dari
Timur ke Barat. Dari bawah ke atas. Arah pergerakan bintang bervariasi, membuatnya
terlihat indah dan menarik.
"Dalam
game ini, kau bisa mengambil screenshot
dari sudut pandang player, tapi kau
tidak bisa mengambil yang semacam ini."
Saat
Taku bergumam demikian, Ivan tersenyum riang.
"Karena
itulah, bagiku dunia ini hanya pengganti dengan kualitas tinggi. Ini adalah
hobi yang tergantung pada cuaca yang memerlukan banyak kekuatan fisik dan
waktu. Tapi aku tetap lebih menyukai gunung-gunug dan langit di dunia
nyata."
Tetap
saja, aku tidak berniat untuk menolak game yang kalian suka, Bocah dan Nona.
Katanya.
Ivan
yang mencurahkan segalanya pada hobinya ini, tahu cara bersenang-senang yang
tidak diketahui oleh kami yang masih anak-anak. Sejujurnya, aku merasa iri.
Yah,
dalam kasusku, rasanya menyenangkan juga memanjat sampai ke puncak, tapi
kupikir memanjat seperti yang dia lakukan adalah ketegangan yang sebenarnya.
"Aku
bisa mengerti itu, tapi bagiku, aku lebih suka hasilnya."
Taku
yang terus berulang kali memanjat tanpa mengalami elemen game merasa sedikit
lelah, tapi punggungnya dipukul oleh Ivan.
"Jangan khawatir. Begitu kita semakin
tinggi, kalian akan menghadapi musuh sekalipun kau tidak mau. Tentu saja, di
dunia nyata kau tidak bisa melawan ular terbang saat mendaki!"
Dari
sini ada daerah yang tidak terjelajahi, dia berkata dengan senangnya dan
meminum sisa dari kopi pahit di cangkirnya seakan menyemangati dirinya sendiri.
"Sekarang,
dari sini kita perlu mendaki dengan semangat tempur. Bocah dan Nona, waktunya
untuk serius!"
Di
depan kami, ada tebing yang curam. Di belakang, jurang yang gelap. Ada sebuah
perjuangan di depan dan belakang kami. Aku merasa cemas apakah Taku dan aku
dapat bertarung dalam situasi seperti itu.
Karena
aku tidak dapat menyerang menggunakan busurku bahkan dalam kegelapan ini,
satu-satunya cara bagiku untuk menyerang adalah kombinasi 【Sky
Eyes】 dan sihir elemen tanah, tapi aku masih
penasaran tentang bagaimana Taku dan Ivan akan bertarung.
·
Kami
melanjutkan pendakian dengan Ivan pergi lebih dulu.
Setelah
melihat ke atas beberapa saat, kami menemukan ular-ular dengan sayap berwarna
hijau gelap dan pupil mata merah sedang menunggu kami. Dengan sayap seperti
kelelawar, Aero Snake terlihat seperti Wyvern kecil tanpa kaki dan tangan.
Aku
menggunakan penglihatan malam 【Sky
Eyes】 untuk mengintai.
"Musuh
mendekat! Dua ular dari kanan atas. Dua yang lain dari kiri atas!"
"Akan
kujatuhkan yang terdekat! Nak Taku, lindungi Nona!"
Setelah
aku berkata begitu sebagai seorang pengintai, Ivan memberikan instruksi dan
segera mengambil posisi untuk mencegat.
Ivan
dengan berani melepaskan tali dan hanya dengan satu tali yang terikat pada
tubuhnya dan satu pijakan untuk menopangnya, dia mengeluarkan senjatanya.
Itu
bukan tongkat logam yang terpasang di pinggangnya, tapi sebuah cakar yang
terikat pada tali.
Cakar
itu berputar di dalam kegelapan dengan bising, segera meningkatkan
kecepatannya.
"Ini
dia!"
Dan
saat Aero Snake itu memasuki jangkauan penerangan lentera, dia melemparkan
cakarnya.
Logam
yang melayang itu kekuatannya semakin meningkat oleh tenaga sentrifugal saat
menggores Aero Snake. Tali yang mengikutinya menjerat tubuh monster tersebut
dan dengan cakar itu sebagai pemberatnya, makhluk tersebut membentur dinding
batu.
Seekor
ular jatuh dari tebing dan perlahan menghilang, tapi sisa tiga lainnya telah
datang menyerang. Ivan mengeluarkan tongkat dari sabuknya dan memanjangkannya,
kemudian saat makhluk itu lewat, dia memukul ular tersebut. Lalu, dia
mencengkeram tali dan memukul ular yang lain dengan tinjunya seperti akan
menghancurkannya.
Salah
satu Aero Snake itu menyelinap melewati Ivan yang telah mengalahkan tiga
makhluk itu dengan cepat dan mendekatiku dengan memamerkan taring-taringnya,
tapi——
"——Aku
tidak akan membiarkanmu. 《Sonic
Edge》!"
Taku
yang berada di bawahku mengayunkan long
swordnya dalam posisi yang tidak stabil dengan sebuah tebasan, memotong
kepala dan sayap si ular.
Karena
dia masih sama terbiasanya dengan hal ini seperti Ivan, dia mencengkeram tali
dengan tangan kirinya, jadi dia hanya bisa memegang senjata dengan tangan
kanannya.
"Baiklah!
Nona, apa ada musuh yang lainnya?!"
"Tunggu
sebentar…yup, tidak masalah. Tidak ada lagi yang mendekat!"
Aku
berkata pada kedua orang itu bahwa keadaan sekeliling aman.
Ivan
berulang kali mengalahkan musuh secara efisien dengan menggunakan equipment yang disesuaikan untuk
bertarung di tebing dan Taku terus menggunakan Art jarak jauh.
Serangan
dari Aero Snake bersifat jarang dan karena mereka tidak begitu kuat, adalah hal
yang sangat bagus bahwa pertarungannya tidak begitu lama.
Jumlah
musuhnya sedikit, mungkin karena waktu respawnnya
panjang dan bahkan saat menggali bijih logam aku tidak diserang sekalipun, sehingga berkat hal
itu kami dapat memanjat tanpa melewatkan titik pengambilan bijih logam.
"Hei,
Pak Tua, bagaimana caramu memilih senjata?"
"Ada
apa ini? Mendadak sekali."
"Hanya
penasaran saja."
Dan
di tengah-tengah pendakian, meskipun sebenarnya perlu untuk berkonsentrasi pada
pendakian, aku menyantaikan diriku dan memulai obrolan. Mungkin karena level
Sense 【Climbing】ku
telah meningkat.
"Coba
kuingat. Menggunakan peralatan yang diubah-ulang modelnya dengan yang akrab
denganku lebih efisien, dan juga ada romansa di dalamnya."
Cakar
dengan tali digunakan untuk memasang tenda, tongkat logam yang bisa memanjang
bisa digunakan sebagai ganti tongkat jalan yang digunakan untuk mendaki.
Sepertinya ada banyak barang-barang yang berguna.
"Itu
kedengarannya sama denganku, menggunakan pisau dapur untuk menggantikan
belati."
"Tidak,
bukankah kalian berdua aneh?"
"
"Kenapa?" "
Taku
menyahut dari bawah kami, tapi baik Ivan maupun aku tidak mengerti itu dan
kebingungan.
Memang,
mempunyai belati yang jelas dibuat sebagai belati memiliki performa dan daya
tahan yang lebih stabil, tapi karena Ivan dan aku menggunakannya untuk crafting dan Sense hobi, performanya
berada di posisi kedua. Selama kami dapat menggunakannya sebagai senjata, itu
tidak masalah bagi kami.
"Haa,
seorang gamer sepertiku saat jauh
berbeda dari seorang pelaku hobi untuk memahami mereka, yah."
Menghela
napas, Taku menyerah.
"Taku.
Musuh baru muncul. Kali ini ada tiga di sebelah kanan, dua di kiri dan satu di
depan, totalnya enam."
Sementara
matahari pagi masih belum muncul, Ivan dan Taku dengan akurat menangani
ular-ular itu.
Sementara
kami memanjat dengan perlahan, aku juga lanjut mengumpulkan bijih logam.
"Sudah
waktunya fajar."
"Eh,
begitukah?"
Saat
aku mengecek waktu di menu, sudah
pukul empat pagi.
"Nona,
sekarang bukan malam musim gugur yang panjang, sekarang menjelang fajar.di OSO.
Karena distribusi lawan perlahan berubah sebelum fajar, kita akan meningkatkan
kecepatan langkah kita saat memanjat."
"Baik."
Aku
menyerah untuk mengumpulkan bijih logam dan fokus pada pendakian.
Untuk
sementara, waktu kami telah memanjati tebing dan kemudian berbalik menghadap
matahari yang terbit. Setelah kami memastikan matahari terbit di OSO, sebuah
suara aneh mencapai telinga kami.
*BZZZ* *BZZZZZZZZ* *BZZzz*——
Suara
bass rendah yang bergema dalam perutku perlahan mendekat dari bawah.
"Suara
apa i——"
Itu
adalah kumpulan massa berwarna hitam yang muncul keluar dari dalam hutan.
Suara
desin sayap mendekati tebing dalam grup.
"Apa
itu Bunker Bees? Kita tidak bisa bertarung di sini!"
"Yun!
Nyalakan 【Insect Repelling Incense】!"
Menanggapi
instruksi Taku, aku mengeluarkan sebuat 【Insect
Repelling Incense】 dan
membakarnya, kemudian menyebarkan asapnya ke sekitar.
Kumpulan
massa berwarna hitam yang berkumpul ke arah kami itu bergerak menjauh dari asap
putih, memencar menjadi dua kumpulan besar.
Dan
di tengah kerumunan itu, kami melihat satu lebah yang sangat besar.
"……?‼
Be-besar!"
Mata
bulat dari lebah besar itu bersinar berwarna hijau zamruh. Tepi-tepi matanya
juga bersinar kehijauan yang indah. Sementara kami terpantul di mata zamrudnya
itu, sesuatu muncul dari bokong lebah itu.
"Ow!"
"Yun,
kau tidak apa-apa?!"
Aku
mengernyit dan menatap tempat yang terluka. Lengan kiriku ditusuk dengan
contong tebal berwarna hitam. Lenganku diserang dengan sebuah jarum sengat yang
mengeluarkan cairan ungu dan asap dari tempat yang terluka. Aku segera menarik
jarum di tengah-tengah bau tajam yang bahkan menyakiti mataku, dan diserang
rasa sakit yang mirip dengan sengatan panas. Aku membuka menu untuk memastikan keadaanku.
"Status
buruk——dan juga 【Poison
4】."
Sementara
1% HPku berkurang tiap detiknya, aku memercikkan Antidote Potion dengan efektivitas
tinggi pada lengan kiriku, kemudian meneguk sebotol High Potion.
Saat
status buruk dan dampak serangan menghilang, aku sekali lagi berbalik
menghadapi musuh.
"Apa-apaan
dengan yang satu ini? Tidak terlihat seperti Bunker Bee yang normal."
"Ini
adalah bos Bunker Bee. Queen Bunker Bee."
"Bocah,
Nona! Tempat ini tidak cocok untuk ini! Ayo mendaki sementara efek dari bau ini
masih ada!"
Ivan
mempercepat langkah pendakiannya yang tadinya disamakan dengan kami saat itu
juga dan naik.
Untuk
menyamakan langkah dengannya, aku bergerak mengikuti jejaknya dan saat aku
berbalik untuk memastikan para lebah tidak datang mendekat karena aroma 【Insect
Repelling Incense】,
sebuah sengat menancap di tebing tepat di sebelah kanan wajahku.
"Hhh?!"
"Yun!
Ada lebih banyak sengat yang datang! Cepat naik!"
Diburu-buru
oleh Taku dari bawah, aku mati-matian memanjat.
"Nona,
kau hampir sampai!"
Ivan
yang mendaki lebih dulu dan memastikan keamanan tempat di depan gua kini
melongok ke bawah melihat kami. Setelah memanjat mati-matian sedikit lebih lama
lagi, aku berguling saat menghindari sebuah sengat yang ditembakkan si ratu.
Taku
mengangkat tubuhnya dengan tali yang dijatuhkan oleh Ivan dan kami semua dengan
aman tiba di depan gua tersebut.
"Hampir
saja! Sebuah sengat beracun mengenai tepat di samping wajahku!"
"Tenanglah,
Yun. Untungnya, selain dari serangan yang pertama, tingkat tepat sasarannya
cukup rendah."
Menanggapi
kata-kata Taku, aku menenangkan jantungku yang masih berdegup kencang dan
memastikan dengan jelas kemunculan para lebah yang bermandikan cahaya matahari
terbit.
Efek
【Insect Repelling Incense】
telah menghilang dan kerumunan Bunker Bee telah mengelilingi sang ratu.
"Hei,
kita ada gua di belakang kita, bagaimana kalau kita melarikan diri?"
"
"Tidak ada kata melarikan diri!" "
"Ah,
begitu ya…"
Sahabatku
dan si Pak Tua dengan girangnya menghadapi kerumunan lebah tersebut. Mereka
berdua memperlihatkan binary-binar kekanakan di mata mereka.
"Tidak
mungkin aku akan melarikan diri dari musuh selangka ini! Ayo kalahkan dia dan
dapatkan material langka!"
"Ini
adalah keberuntungan luar biasa bisa bertemu mereka di sini! Aku akan langsung
berhadapan dengan para lebah yang telah mendorongku jatuh dari tebing!"
Si
gamer dan si pelaku hobi sepertinya
meluap-lual dengan semangat untuk bertarung. Melarikan diri sendirian saja juga
bukan hal yang bagus kurasa, pikirku dengan tatapan mata menerawang.
"Jadi,
Nak. Mengalahkan para lebah itu satu demi satu untuk memancing keluar si ratu
bukanlah ide yang terlalu bagus, ya 'kan?"
"Monster-monster
jenis ini menjadi kerumunan yang kacau saat bossnya menghilang. Jadi, kita
sebaiknya membidik langsung pada si bos! Yun, berik kami buff dan kurangi jumlah lebah yang ada di sekitar kita!"
"Baiklah!
《Enchant》
——-Attack, Defence!"
Kecepatan
mereka terlalu tinggi untuk menghadapi makhluk-makhluk itu di tempat sesempit
ini, ditambah dengan faktor kecelakaan. Aku memasangkan enchant dua kali lipat pada mereka berdua, memperkuat mereka.
Kalau
bisa, aku ingin memperlemah si ratu dengan Cursed, tapi jarak pandangku
terhalang oleh kumpulan para lebah dan mustahil bagiku untuk melihatnya dengan 【Sky
Eyes】.
Taku
dan Ivan yang telah diperkuat oleh enchant
telah mencegat serangan yang datang, melindungiku yang berada di belakang.
Dan,
saat racun jarum sang ratu datang dari kawanan lebah itu, beberapa kali mereka
menghindarinya dan ada juga saatnya mereka menangkisnya dengan senjata.
Begitu
waktu jedanya selesai, aku menembakkan sebuah Art untuk memencarkan para lebah.
"——《Bow Skill – Gust of Wind》!"
Aku
menembakkan sebatang anak panah dengan Art busur yang memiliki efek area yang
lebih besar menggunakan tekanan angin langsung ke pusat kerumunan lebah itu.
Para lebah terhuyung-huyung di udara karena tekanan tersebut dan terjatuh dari
tebing.
Sang
ratu yang tersembunyi di pusatnya pun muncul untuk sekejap, tapi segera
tertutupi oleh para lebah lagi.
Meksipun
sang ratu juga kelihatan mendapat dampak serangan dari Artku, tapi seperti yang
diduga dari seekor bos monster yang langka, dia menahannya tanpa terhuyung-huyung
di udara.
"Yun,
tembakan sekali lagi!"
"Kutembakkan
sekarang! —— 《Bow Skill – Gust of
Wind》!"
Anak
panah yang dibarengi dengan tekanan angin itu sekali lagi menghempaskan para
anak buah lebah.
Dalam
tempo waktu itu, Ivan melemparkan tali dengan cakar yang terpasang dan
menangkap tubuh sang ratu.
Ivan
bertahan dalam adu tarik tambang itu melawan seekor lebah sebesar seorang anak
kecil.
Sang
ratu mati-matian menolak, menggerakkan sayap-sayapnya dengan kecepatan tinggi
agar tidak terjatuh ke tanah.
Seperti
sebuah raungan dari putaran mesin, kecepatan dengung sayap-sayap itu menjadi
semakin terdengar keras, di sisi lain Ivan menggertakan giginya dan menarik
tali itu dengan kedua tangannya.
"Pak
Tua, bertahanlah sedikit lagi! Yun, terus kurangi jumlah lebah-lebahnya!"
"Cepat!
Aku tidak akan bertahan lama!"
Ivan
menurunkan pinggulnya dan mati-matian bertahan dalam adu tarik tambang melawan
sang ratu yang mulai secara perlahan menarik pria itu.
Aku
menembakkan 《Bow Skill — Gust of
Wind》 satu demi satu, mengurangi jumlah
lebah-lebah tersebut. Dan, saat jumlah kebenciannya terhadapku akhirnya
meningkat, mereka mengubah targetnya menjadi ke arahku.
Taku
berdiri di depanku dan memegang dua long
sword, dia terus menebas lebah-lebah itu satu persatu.
Begitu
jumlahnya berkurang, aku akhirnya dapat melihat sang ratu dengan 【Sky
Eyes】.
"AYooo!
《Cursed》
——Attack, Defence, Speed!"
Aku
memberikan kutukan pada serangan fisik, pertahanan fisik, dan kecepatan pada
sang ratu, memperlemahnya.
Kutukan
serangan fisik ditahan, tapi dengan pertahanan fisik dan kecepatan yang
dikurangi, dengungan sayapnya melemah.
Dengan
demikian, keseimbangan dalam adu tarik tambang ini mencondong ke arah Ivan.
Untuk tidak melewatkan kesempatan ini, dia berjuang sebaik mungkin, sehingga
otot-ototnya terlihat membengkak seperti hampir meledak.
"——
Aaayooooo!"
Membelitkan
tambang itu pada bahu dan punggungnya, dia langsung menariknya saat itu juga.
Sang
ratu yang diseret oleh tali tersebut dalam postur tubuh yang mirip dengan jurus
bantingan bahu pun terjatuh di hadapan kami.
"Aku
sudah menunggu saat-saat ini!"
Si
lebah yang terjatuh di depan kami mencoba untuk melarikan diri dengan
menggunakan keenam kakinya sambil menembakkan sengatnya secara acak.
Meskipun
sepertinya dia membidikkannya pada Taku yang menyerbu menyerang, saat dia
menghindarinya, serangan itu hampir mengenaiku, tapi aku menggunakan 【Sky
Eyes】 untuk memperpanjang waktu yang kujalani
dan menghindarinya saat itu juga.
"——
《Fifth Breaker》!"
Rangkaian
lima serangan yang dilancarkan oleh Taku dalam sekejap mencederai kulit luar
sang ratu, memberinya damage yang
signifikan.
HP
sang ratu terkikis begitu banyak bersamaan dengan setiap serangan, dan berubah
ke titik nol begitu serangan keempat. Tapi karena Art tidak bisa dihentikan
setelah dipicu, tebasan kelima memberikan overkill
damage.
Makhluk
itu menjerit kesakitan yang terdengar seperti gesekan logam dan para anak
buahnya berpencar saat itu juga begitu mendengarnya.
Meskipun
sang ratu sudah jelas mengintimidasi, tapi dihajar habis-habisan oleh serangan
berlebihan Taku, aku jadi merasa simpati padanya.
"Fyuuh, seperti yang kuduga, tubuh pria
tua ini tahan meskipun tidak sehat."
"Kau
tidak apa-apa, Pak Tua?"
Aku
memanggil Ivan yang duduk, tapi dia hanya melirikku dan menoleh ke bawah
jurang.
"Jangan
khawatir. Melihat pemandangan ini, rasa lelahku menghilang."
Di
hadapannya, ada hutan yang diterangi cahaya matahari terbit.
Embun
pagi berkilauan memantulkan cahaya matahari yang melingkupi hutan dan di
depannya, membentang padang rumput yang melebar jauh hingga ke kota kecil di
balik dinding-dinding.
Kami
memanjat sepanjang malam, bertempur melawan musuh dan mendapat item yang kami inginkan.
Taku
berdiri di sebelahku, kelelahan dalam kondisi di mana pikirannya pun hampir
terhenti, dia menyipitkan mata menatap pemandangan di hadapannya dan kehangatan
cahaya matahari.
"Aku
tidak bisa berhenti memanjat karena rasa senang dan puas semacam ini."
Mendengar
Ivan bergumam demikian, Taku dan aku mengangguk dalam kesunyian. Rasanya kami
sedikit mengerti betapa menyenangkannya gunung.
Aku
mengambil screenshot pemandangan ini,
berdiri dan berbalik ke arah gua.
Karena
kami telah melewati kesulitan untuk mendaki kemari, kami harus menaklukkan gua
ini setidaknya sekali dan menemukan portal perpindahan objek…pikirku, tapi saat
kami melihatnya dengan saksama, ada sesuatu yang menggangguku.
"Hei,
Pak Tua Ivan. Bukankah ini lebih tepatnya terowongan daripada gua?"
."Apa?
Benarnkah, Yun?!"
"Kau
benar. Aku mungkin tidak menyadarinya karena setiap kali aku datang ke sini
waktunya saat malam hari.
Aku
tadinya berbicara pada Ivan, tapi Takulah yang bereaksi lebih kuat. Saat Ivan
berbalik, barulah dia menyadari sepertinya ada cahaya di bagian belakang gua
yang gelap.
"Yun,
ayo lihat ke dalam! Pak Tua, kau juga cepat ikut!"
"Dasar,
tunggu sebentar. Jangan terlalu terburu-buru."
"Ya
ampun, anak-anak muda memang penuh semangat."
Aku
menghela napas saat mengejar Taku yang menyerbu masuk ke dalam terowongan
gelap.
Pintu
keluar terowongan muncul dengan segera. Kaki-kaki Taku secara alamiah menjadi
semakin cepat.
Di
depan di mana aku mengejar Taku, membentang sebuah dataran tinggi. Tanah lapang
itu ditutupi rerumputan dan ada monster-monster tipe hewan. Udara pagi yang
menyegarkan memang terasa seperti dari dataran tinggi.
Saat
aku memeriksa monster-monster tipe hewan yang berada jauh dengan 【Sky
Eyes】, aku menemukan ternak dan domba juga
ayam.
"Rasanya
seperti lahan peternakan dataran tinggi."
Memang
benar itulah kesan yang diberikan tempat ini.
"Aku
mengerti, sebuah area dataran tinggi. Area lain yang ditemukan ini membuatku
benar-benar bersemangat."
Sementara
Taku dengan senangnya melihat-lihat area dataran tinggi di sekitar, aku
memandangi sekeliling dan menemukan sebuah portal perpindahan di samping
terowongan dan merasa lega bahwa aku tidak harus sering-sering memanjat tebing.
"Kalian
berdua sama-sama penuh semangat, Bocah, Nona. Oh, ada portal."
Ivan
yang menyusul kami tidak lama setelahnya menemukan portal tersebut dan kami mendaftarkan
diri kami pada titik perpindahan area dataran tinggi.
"Apa
yang akan kalian berdua lakukan sekarang? Aku akan melihat-lihat area dataran
tinggi sekarang."
Mendengar
usulan Taku, aku menggelengkan kepala menolaknya.
"Aku
sangat capek, jadi aku akan log out
sekarang dan pergi tidur."
"Kalau
begitu, Ivan?"
"Sayangnya,
aku tidak tertarik jadi aku akan tidur."
Meskipun
dia tersenyum dengan riangnya, seperti yang diduga, Ivan tidak dapat terus
penuh semangat dari malam hari dan sedikit mengantuk.
Sebelum
log out, ada sesuatu yang harus
kubicarakan dengan mereka berdua.
"Untuk
yang terakhir, apakah pembagian bijih logam secara merata tidak masalah bagi
kalian?"
Taku
dan Ivan bersamaku semalaman dan berkat perlindungan mereka, aku dapat
mengumpulkannya. Mereka berhak untuk mendapatkan bagiannya.
"Aku
tidak masalah dengan itu.”
"Bagaimana
dengan Ivan?"
"Itu
merepotkan, jadi bagaimana kalau kau membelinya dariku, Nona? Aku tidak terlalu
bagus soal pasar dan aku bisa percaya padamu, Nona."
"Jangan,
kita belum terlalu lama kenal jadi bagaimana kau bisa percaya padaku.
Dasar."
Menanggapinya,
kau mungkin tidak berniat menipuku pada saat-saat seperti ini ya 'kan, tanggap
Ivan menunjukkan hal itu. Taku juga, tertawa menyetujui dan aku memelototi
keduanya, tidak dapat menimpalinya.
"Memang
aku bisa membelinya darimu, tapi karena aku menambang beberapa bijih logam yang
tidak kuketahui harganya, aku akan butuh waktu untuk mengkalkulasikan harganya.
Juga, kau harus mengunjungi tokoku saat aku ada di sana."
"Kalau
begitu, simpanlah itu sebagai deposit sampai kau menentukan harganya. Juga,
karena kau mengatakan itu padaku, sepertinya kau tidak ada niatan untuk
mengelabuiku sama sekali. Kau benar-benar orang yang serius dan jujur,
Nona."
"Haruskah
aku menerima perkataan itu sebagai tanda percaya atau dirimu yang ceroboh. Ya
ampun…"
Kalau
begitu, aku harus membuat dia datang ke 【Atelier】
pada tanggal tertentu. Yah, aku akan melakukan itu. Aku mencatat jumlah bijih
dan jenisnya yang menjadi bagian Ivan untuk diselesaikan setelah melakukan
konsultasi.
"Hari
ini menyenangkan. Pak Tua, ayo berparty
lagi kalau ada kesempatan."
"Kalau
begitu bawakan aku lebih banyak lagi pelamar Sense 【Climbing】
di saat berikutnya. Nona, aku akan mampir ke tokomu nanti!"
"Ya,
aku akan menunggu dengan sabar."
Taku
dan Ivan melakukan salam perpisahan dengan kepalan tinju mereka dan kemudian
bersama dengan Taku kami melihat kepergian Ivan saat dia log out.
Dan
kemudian, kali ini aku yang log out
diantar oleh Taku. Terbangun di ranjang di dunia nyata, aku melepaskan VR Gear
dan berbaring di tempat tidur sekali lagi.
1 Comments
Ikut ngantuk juga aku..
BalasHapusPosting Komentar