Akira dan Alpha
(Bagian 7)
(Penerjemah : Zerard)
Akira, yang telah berhasil lolos dari serangan senjata anjing, terus berlanjut beralri setelahnya dan mencapai bagian luar dari reruntuhan Distrik Kuzusuhara. Tempat ini sendiri bisa di bilang masih cukup berbahaya, namun ini lebih aman jika di bandingkan dengan di dalam reruntuhan.
Alpha muncul seolah dia sudah menunggu Akira dan mengantarkan Akira ke dalam. Dia berbicara dengan lembut kepada Akira yang capek dan lelah secara mental.
{Kamu boleh beristirahat, tapi apa kita bisa melanjutkan percakapan kita? Aku ingin Akira untuk mendapatkan perlengkapan dan kemampuan untuk menaklukkan reruntuhan yang aku spesifikasikan. Kita sudah sampai di situ tadi kan?}
Akira mengangguk seraya menenangkan pernapasannya.
- Yeah. Lanjut.
{Untuk perlengkapan, kamu bisa mencari uang dan membelinya atau menelusuri reruntuhan untuk mendapatkannya. Mereka yang membuatnya kemampuan hanya dapat menadapatkannya melalui latihan dan pertarungan. Tenang saja. Dengan bantuanku, kamu akan mendapatkan latihan berkualitas tertinggi dan kemampuanmu akan meningkat dengan segera.}
Akira tidak dapat menebak isi dari latihan itu sama sekali. Namun dari penampilan Alpha, yang menjelaskan dengan kepercayaan diri yang begitu tinggi, Akira menebak bahwa latihan itu akan benar-benar sangat efektif.
- Itu bagus, tapi apa tidak masalah untuk aku menerima sebanyak itu?
{Jangan khawatir. Ini juga adalah bagian dari uang muka hadiahnya. Dan ini di lakukan agar Akira dapat menyelesaikan Permintaanku, jadi ini bermanfaat untukku juga. Kalau kamu merasa bahwa ini terlalu berlebihan sebagai uang muka, maka kamu harus membalasnya dengan bertahan menjalani latihan keras ini.}
- A…aku mengerti. Aku akan bekerja sekeras aku bisa.
Walaupun Akira merasakan kebrutalan latihan itu dalam senyuman Alpha, dia tetap mengangguk sigap.
Alpha mengangguk puas.
{Tujuan saat ini adalah untuk menjadi seorang hunter yang bisa mendapatkan uang untuk membeli perlengkapan berperforma tinggi. Akira harus cepat lulus dari hunter asal jadi yang baru saja selesai mendaftar di kantor hunter. ….Hanya sekedar memastikan, kamu sudah mendaftar sebagai seorang hunter, kan?}
Akira mengeluarkan lisensi hunter dari kantung sakunya. Pada secarik kertas yang tampak sangat murahan itu adalah, karakter dari buruh manual spesial ketiga yang di jamin oleh Federasi Pemerintahan Timur, nomer identifikasi seorang hunter, dan nama dari pendaftar yang tertulis.
Alpha melihat lisensi hunter itu yang tampak sangat di palsukan, dan telah mengkonfirmasinya untuk saat ini.
{…Lisensi Hunter ini membuatku penasaran seberapa murahnya ini untuk di buat. Jangan salah paham. Bukan berarti aku meragukan ceritamu. Kalau ini bisa di gunakan sebagai lisensi hunter, maka tidak ada masalah. …Bagaimana?}
- …Kurasa ini tidak masalah. Mungkin.
Ketika dia mendaftar sebagai seorang hunter, ini adalah secarik kertas yang di berikan kepadanya sebagai lisensi hunter oleh pegawai fasilitas.
Akan tetapi, ketika kemurahan yang tampak dari lisensi hunter itu di ungkit kembali, Akira menjadi semakin stres.
{Apa aku bisa bertanya beberapa hal kepadamu, seperti di mana kamu mendaftar sebagai seorang hunter?}
- Ok.
Akira berbicara kepada Alpha tentang apa yang terjadi waktu itu, mengingat kejadian tidak menyenangkan dengan cerita itu dan sedikit mengernyit.
Akira mendaftar sebagai seorang hunter pada kantor hunter di bagian zona bawah kota Kugamayama.
Kantor cabang itu terletak pada bagian luar dari wilayah kumuh yang tampak seperti bar ambruk. Papan rambunya setengah hancur dan hurufnya bahkan sudah memudar. Walaupun begitu, hanya logo dari kantor hunter saja yang tersisa dengan kondisi yang kurang lebih hampir terlihat. Tanpanya, akan sulit mengetahui bahwa ini adalah kantor cabang.
Pegawai yang menanagani Akira memberikan kesan tidak bersemangat.
Banyak dari pegawai pada kantor hunter adalah orang yang bertalenta pada pekerjaannya bahkan di timur ini. Akan tetapi, pria itu tidak menunjukkan aura talenta itu. Walaupun ini adalah pekerjaan yang popular, banyak orang tidak menyukai bekerja dekat dengan wilayah kumuh, dan pria ini terdegradasi dan di asingkan ke tempat ini. Tempat ini sangat cocok dengan kemampua dan antusiasmenya.
Akira bertanya kepada pegawai itu mengenai prosedurnya dengan gugup.
- Aku datang untuk mendaftar sebagai seorang hunter. Tolong proses pendaftarannya.
Setelah menjentikkan lidahnya kesal, pegawai itu mengesampingkan majalah yang setengah di abaca. Kemudian mengerjakan tugasnya seraya menunjukkan kebencian menangani anak wilayah kumuh yang tampak jelas di wajah pria itu.
- …Namamu?
- Aku Akira.
Pegawai itu mengoperasikan terminal di tangan. Ketika lisensi hunter, yang di cetak pada sebuah kertas murahan dari pencetak di dekatnya keluar, pria itu mengambilnya dengan gerakan kasar dan melemparkannya kepada Akira. Dan setelah pekerjaannya selesai, dia mulai membaca majalahnya lagi.
Akira terbengong seraya melihat lisensi hunter yang dia terima dan pegawai itu. Akira mengira terdapat prosedur lebih untuk mendaftar sebagai seorang hunter, namun dia hanya di tanyakan nama dan selesai. Ketika dia menjadi cemas dan berpikir apakan pendafataran hunternya benar-benar telah selesai, suaranya keluar dengan sendirinya.
- A,aoa sudah selesai?
Pegawai itu melirik dari balik majalahnya kepada Akira dengan tatapan tidak menyukai.
- Sudah selesai. Sekarang pergilah.
- Kamu hanya menanyakan namaku dan selesai? Aku dengar masih ada beberapa hal lainnya…
Dengan ekspresi yang benar-benar kesal, pegawai itu berkata ketus seraya membuat gerakan untuk mengusir Akira dengan tangannya.
- Kamu, yang bakal akan segera mati, pikir aku akan menanyakan hal lainnya? Aku nggak peduli barang bagus atau informasi bagus atau apapun. aku bahkan nggak peduli dengan namamu. Ini peraturan, jadi aku tanya itu. Sekarang kalau misalnya itu adalah nama samara atau sesuai, aku nggak ada kaitannya dengan ini.
Akira yang melihat penilaian terhadap dirinya, yang seharusnya sudah dia ketahui, pergi meninggalkan kantor hunter tanpa berbicara.
Akira telah selesai menceritakan kepada Alpha ketika dia mendaftar sebagai seorang hunter. Akira menatap lisensi hunternya. Dalam kedua matanya, dia memahami situasinya sekarang, dia berusaha merayap pergi dari sana dengan cara apapun dengan tekadnya yang telah bulat.
Alpha tersenyum kepada Akira seolah ingin menghiburnya.
{Untuk saat ini, latihannya akan di mulai dengan cara membaca dan menulis. Peraihan informasi itu sangatlah penting. Jangan panik. Dukungan sangatlah tingkat tinggi, jadi kamu akan bisa segera belajar cara membaca dan menulis.}
- Aku mengerti. Mohon bantuannya... Tapi bagaimana kamu bisa tahu aku nggak bisa membaca?
{Yah, soal lisensi hunter itu, nama yang terdaftar adalah Ajira.}
Sebagai respon dari pekerjaan tidak becus dan merendehkan dirinya, Akira berusaha untuk menahan dirinya agar tidak meremas lisensi hunter yang berada di tangannya.
Alpha memberikan saran seraya tersenyum kecut.
{Ayo kembali ke Kota Kugmayama dulu untuk saat ini. Kita lanjutkan pembicaraan kita di sana. Sampai kamu selesai belajar cara membaca dan menulis, aku akan membacakannya dulu untuk dirimu.}
Akira mengangguk tak bersuara. Dia memasukkan lisensi hunternya dan berjalan menuju kota Kugamayama. Alpha juga berjalan berdampingan dengannya.
Akira bertanya untuk menghilangkan perasaan tidak nyamannya.
- Ngomong-ngomong, apa nama monster yang aku kalahkan di reruntuhan Distrik Kuzusuhara?
{Senjata anjing.}
- …Eh? Tapi dia kelihatan beda banget, jadi monsternya sama tipe?
{Mungkin dia adalah specimen yang gagal dalam perubahan modifikasi diri. Itulah mengapa dia cukup lemah untuk bisa di kalahkan dirimu.}
- Jadi makhluk itu menipuku dengan penampilannya?
{itu tergantung dari interpretasinya. Monster itu memiliki kelemahan mematikan yang membuatnya bisa di kalahkan oleh dirimu, dan untungnya, kamu hanya perlu memanfaatkan kelemahan itu. Kalau kamu mengatakan bahwa kamu bisa bertarung dengannya lagi dan mengalahkannya tanpa masalah, aku rasa tidak masalah untuk menafsirkan penampilannya menipu. Tanpa dukunganku, tentunya?}
- Itu sangat mustahil.
{Kalau begitu, sekarang kamu sadarkan betapa hebatnya dukungaku. Kami bisa berterima kasih padaku, loh?}
Akira tertawa setengah canggung dan menjawab Alpha yang juga tertawa dengan bangga dan menyuruh Akira untuk berterima kasih kepadanya.
- Terima kasih banyak.
Sebuah rasa syukur tulus. Dan sebuah berkah yang membuatnya bisa menutupi kesalahannya. Akan tetapi, ketika dia di suruh untuk mentertawakan rasa syukurnya, itu sedikit sulit untuk Akira.
{Terima kasih kembali.}
Seolah menebak itu dan seolah mengerjainya sedikit, Alpha tertawa senang dan membalas.
*****
Hari pertamanya pada pekerjaan hunter. Akira bertemu Alpha, berhasil selamat dari eksplorasi reruntuhan dengan mempertaruhkan nyawanya, dan kembali dengan selamat ke kota.
Dari hari ini, pekerjaan hunter Akira dan Alpha di mulai.
0 Comments
Posting Komentar